Perjalanan pemain tunggal putra Indonesiasempak terseok-seok saat Sudirman Cup. Namun, mereka bisa membuktikan kehebatannya di Thomas Cup 2020, Walaupun perjalanan di Thomas Cup tidak selalu menang, tetapi permainan empat pemain tunggal ini dinilai lebih baik dibanding Sudirman Cup.
Bahkan beberapa kali sektor tunggal menjadi tumpuan dalam kemenangan Indonesia di Thomas Cup. Berikut keempat pemain tunggal yang tampil perkasa saat Thomas Cup:
Turun sebagai pemain tunggal pertama untuk Indonesia, perjalanan Anthony sangat terlihat jelas. Penampilannya sempat mengkhawatirnya di rebutan Piala Sudirman. Walaupun begitu, ia terus berusaha memperbaiki penampilannya di Thomas Cup.
Turun pertama saat menghadapi wakil Thailand Kantaphon Wangcharoen, Anthony harus kalah dengan gim tiga gim yang cukup ketat 21-16, 22-24, 23-25. Tidak menyerah begitu saja, dipertandingan selanjutnya Anthony bungkam wakil Taiwan Chou Tien Chen dengan 2 gim 22-20, 21-16.
Sudah mendapatkan kepercayaan dirinya kembali, pada laga perempat final Anthony Ginting berhasil revans dari wakil Malaysia Lee Zii Jia 21-15, 21-17. Dalam laga semi final, Anthony harus bertemu dengan wakil tuan rumah Viktor Axelsen.
Ia pun harus mengakui keunggulannya dengan 9-21, 15-21. Namun di partai penutup Anthony kembali tancap gas saat melawan Lu Guangzu 18-21, 21-14, 21-16. Kemenangan ini membuat Indonesia unggul sementara 1-0 atas China di partai final.
Tampil sebagai tunggal kedua, Jonatan Christie menjadi pemain yang tampil paling banyak dibandingkan lainnya. Sempat berada di top performanya saat menghadapi Youcef Sabri, ia tidak menyia-nyiakan kesempatan itu dengan melibas dua gim langsung 21-8, 21-8. Sayang di pertandingan kedua saat melawan pemain muda asal Thailand Kunlavut, ia harus kalah 10-21, 14-21.
Namun, ia segera bangkit saat melawan Wang Tzu Wei, dan berhasil buat kemenangan 21-17, 21-13.Setelah berhasil mengalahkan Wang, Jonatan terus catat rekor baik dalam Thomas Cup. Di perempat final ia menang melawan wakil Malaysia 14-21, 21-19, 21-16. Bahkan di semi final, ia berhasil tundukkan putra asli Aarhus Anders Antonsen yang sempat mengalahkan Ginting di Sudirman Cup dengan 25-23, 10-21, 21-15 kemenangan ini diraih dengan durasi main 100 menit.
Pada putaran final pun Jonatan tutup kemenangan Indonesia dengan sempurna 3-0 dalam melawan China. Ia berhasil melawan Li Shifeng dengan 21-14, 18-21, 21-14.
Pemain tunggal ketiga Indonesia yang akrab disapa Vito selalu masuk daftar yang dimainkan oleh pelatih. Vito pun berkesempatan bermain tiga kali dalam laga Thomas Cup 2020. Di mana dua diantaranya menjadi pemain penentu.
Pada partai pertama fase grup Vito menang atas Mohamed A Belarbi asal Algeria dengan 21-6, 21-12. Dalam melakoni partai selanjutnya melawan Thailand dan Taiwan, Vito berhasil menjadi penentu usai menang melawan Adulrach Namkul 23-21, 10-21, 21-8 di babak kedua fase grup. Serta berhasil menumbangkan Chi Yu Jen 16-21, 21-17, 21-19 yang diraih saat babak ketiga fase grup.
Kemenangan itu menjadi kemenangan yang penting, sebab Indonesia berhasil lolos dari fase grup dan juara grup.
Permain yang baru saja mendapatkan gelar runner-up Spanyol Master 2021 ini merupakan pemain termuda tunggal putra di skuad Thomas Indonesia. Chico dipercaya untuk tampil perdana saat Indonesia melawan Algeria. Ia pun berhasil sumbang satu kemenangan untuk Indonesia saat melawan Adel Hamek 21-11, 21-6.
Keempat tunggal putra ini sempat berada di titik bawah, tetapi berhasil dikendalikan hingga balik ke top performanya. Itulah keempat tunggal yang berhasil bantu Indonesia bawa piala Thomas ke Indonesia.
Tag
Baca Juga
-
Turnamen di Bali, 5 Pemain Bulu Tangkis Luar Negeri Banjir Hadiah dari Fans Asal Indonesia
-
Jelang Turnamen, 5 Pemain Bulu Tangkis Ini Memboyong Keluarga ke Bali
-
3 Durasi Permainan Terlama di Thomas Uber Cup 2020, Ada Jonatan Christie
-
Tajir Melintir, 4 Bisnis Arief Muhammad dari Makanan hingga Properti
-
Profil Fajar Alfian dan Rian Ardianto, Pebulu Tangkis Berprestasi yang Tak Dikenal Menpora
Artikel Terkait
Ulasan
-
3 Hal yang Kamu Dapatkan Jika Menyaksikan Drama Korea Nine Puzzles
-
Review Film Tornado: Perjalanan Visual dan Cerita yang Mengalir Lambat
-
Review Film Fear Street - Prom Queen: Pembantaian Malam Pesta yang Melempem
-
Review Pee-wee as Himself: Dokumenter yang Mengantar Kejujuran Paul Reubens
-
Ulasan Buku One in a Millennial: Refleksi Kehidupan dalam Budaya Pop
Terkini
-
Indonesia Open 2025: Jadwal Laga 12 Wakil Tuan Rumah di Babak Kedua
-
Chic dan Effortless! Intip 4 Inspirasi Gaya Kasual Harian dari Kim So Hyun
-
Kesenjangan Johann Zarco dan Somkiat Chantra Jauh, PR Besar untuk LCR?
-
Geser Stranger Things 4, Adolescence Jadi Serial Netflix Terpopuler Kedua
-
Tingkatkan Literasi Finansial, Komunitas Cademine Gelar Edukasi di Kasang