Pernahkah kamu melihat siput laut biru bercorak indah ini? Siput laut imut ini memiliki bentuk yang indah sekaligus unik. Didominasi warna biru dan putih, memiliki nama latih Glaucus atlanticus ini masih termasuk sebagai anggota ordo Nudibrachia atau siput laut tak bercangkang.
Nama 'Glaucus' diambil dari nama dewa laut Yunani yang terpaksa hidup dengan terombang-ambing di laut selama hidupnya.
Bentuk tak biasa dengan rata-rata berukuran antara 5 sampai 8 cm ini sekilas terlihat seperti cicak, tapi berkaki enam. Siput laut biru banyak ditemukan di perairan hangat seluruh dunia, terutama di perairan sekitar Eropa dan Afrika bagian selatan, pantai timur Australia, dan Mozambik. Jangan khawatir, di Indonesia sendiri siput ini jarang diterlihat.
Di bagian perutnya terdapat semacam gelembung udara yang membantunya mengapung dan melayang di samudra.
Siput laut kecil ini juga memiliki kemampuan countershading, yaitu teknik pewarnaan yang ditemukan pada hewan di mana permukaan atas tubuh berpigmen lebih gelap daripada bawah tubuh karena tidak terkena sinar matahari.
Untuk makan, siput laut biru memiliki semacam gigi kecil yang membantunya untuk menangkap dan merobek bagian tubuh mangsanya. Siput laut biru adalah hewan karnivora yang hidup dengan memakan hewan hydrozoa (ubur-ubur dan kerabatnya) beracun. Selain itu ditemukan pula fakta yang cukup mencengangkan, yakni siput ini memiliki sikap kanibalisme atau makan antar sesama spesiesnya.
Meski kecil, siput ini rupanya memiliki banyak keahlian lain seperti kebal terhadap racun dari hewan-hewan mangsanya. Ia juga dapat menyerap racun dari hewan yang dimakannya tersebut, kemudian menyimpan dalam anggota tubuhnya yang berbentuk mirip jari tangan. Racun tersebut digunakannya sebagai alat pertahanan diri.
Tak terlihat mematikan, faktanya siput ini sangat berbahaya karena dapat menimbun racun yang diserap dari mangsanya. Siput laut biru memiliki kadar racun lebih tinggi. Racunnya tersebut terhitung cukup berbahaya bagi manusia dapat menyebabkan pembengkakan.
Meskipun sebenarnya hewan ini adalah hewan jinak, tetapi ketika diganggu apalagi sampai menyentuh dengan keras bagian tubuhnya ia akan menyengat.
Apabila kamu bertemu dengan hewan ini perlu waspada. Jangan sampai menyentuh atau membuatnya merasa terancam ya.
Baca Juga
-
Makin Blak-blakan, Aaliyah Massaid Akui Bucin Ke Thariq Halilintar: Kamu Juara di Hati Aku
-
Mengenal Li Ran, Princess Eropa dari Asia Pertama, Istri dari Pangeran Charles Belgia
-
Fans Fuji Kecewa Konten Eksklusif Tersebar: Jadi Percuma Bayar
-
Nyanyi 'Cundamani' di Hadapan Happy Asmara, Celetukan Niken Salindry Bikin Ngakak Satu Venue
-
ARMY Next Level! Wanita Ini Pamer Rumah Berkonsep BTS, Semua Serba Ungu
Artikel Terkait
-
Anak Muda Papua Tengah Dirikan Yayasan Pecinta Hewan, Demi Kesejahteraan Peternak
-
Jawab Ide Dharma Pongrekun, Rano Karno 'Angkat Tangan' Jika Rumput Laut Jadi Bahan Bakar
-
Syarat Memelihara Hewan di Pemukiman Padat Penduduk
-
Aksi Tolak Pasar Hewan di Jakarta
-
Bekicot Halal atau Haram? Begini Penjelasan Hukumnya dalam Islam
Ulasan
-
Ulasan Buku Imung: Siulan Kematian, Misteri Kematian Pengarang Nyentrik
-
Ulasan Buku Pencurian Terbesar Abad Ini, Puisi dengan Perspektif Tak Biasa
-
Review Novel 'Perkumpulan Anak Luar Nikah', Ketika Pemalsuan Data Diri Terungkap
-
Ulasan Buku 7 Kebiasaan Orang yang Nyebelin Banget Karya Henry Manampiring
-
Review Film Betting with Ghost, Ketika Penjudi Berurusan dengan Hantu
Terkini
-
Lagu NewJeans How Sweet: Manisnya Karma Baik dan Terusirnya Orang Toksik
-
4 Mix and Match Outfit ala Wendy Red Velvet, Keren dan Mudah Ditiru!
-
3 Pelembab untuk Skin Barrier Ramah di Kantong Pelajar, Harga Rp40 Ribuan
-
Lapor Mas Wapres ala Gibran: Kebijakan Strategis atau Populis?
-
Debut Box Office Red One Resmi Geser Venom 3 Usai Raup Rp539 Miliar