Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Lintang Larissya
Siput Laut Biru (Wikipedia/Sylke Rohrlac)

Pernahkah kamu melihat siput laut biru bercorak indah ini? Siput laut imut ini memiliki bentuk yang indah sekaligus unik. Didominasi warna biru dan putih, memiliki nama latih Glaucus atlanticus ini masih termasuk sebagai anggota ordo Nudibrachia atau siput laut tak bercangkang.

Nama 'Glaucus' diambil dari nama dewa laut Yunani yang terpaksa hidup dengan terombang-ambing di laut selama hidupnya.

Bentuk tak biasa dengan rata-rata berukuran antara 5 sampai 8 cm ini sekilas terlihat seperti cicak, tapi berkaki enam. Siput laut biru banyak ditemukan di perairan hangat seluruh dunia, terutama di perairan sekitar Eropa dan Afrika bagian selatan, pantai timur Australia, dan Mozambik. Jangan khawatir, di Indonesia sendiri siput ini jarang diterlihat.

Di bagian perutnya terdapat semacam gelembung udara yang membantunya mengapung dan melayang di samudra.

Siput laut kecil ini juga memiliki kemampuan countershading, yaitu teknik pewarnaan yang ditemukan pada hewan di mana permukaan atas tubuh berpigmen lebih gelap daripada bawah tubuh karena tidak terkena sinar matahari.

Untuk makan, siput laut biru memiliki semacam gigi kecil yang membantunya untuk menangkap dan merobek bagian tubuh mangsanya. Siput laut biru adalah hewan karnivora yang hidup dengan memakan hewan hydrozoa (ubur-ubur dan kerabatnya)  beracun. Selain itu ditemukan pula fakta yang cukup mencengangkan, yakni siput ini memiliki sikap kanibalisme atau makan antar sesama spesiesnya.

Meski kecil, siput ini rupanya memiliki banyak keahlian lain seperti kebal terhadap racun dari hewan-hewan mangsanya. Ia juga dapat menyerap racun dari hewan yang dimakannya tersebut, kemudian menyimpan dalam anggota tubuhnya yang berbentuk mirip jari tangan. Racun tersebut digunakannya sebagai alat pertahanan diri.

Tak terlihat mematikan, faktanya siput ini sangat berbahaya karena dapat menimbun racun yang diserap dari mangsanya. Siput laut biru memiliki kadar racun lebih tinggi. Racunnya tersebut terhitung cukup berbahaya bagi manusia dapat menyebabkan pembengkakan.

Meskipun sebenarnya hewan ini adalah hewan jinak, tetapi ketika diganggu apalagi sampai menyentuh dengan keras bagian tubuhnya ia akan menyengat.

Apabila kamu bertemu dengan hewan ini perlu waspada. Jangan sampai menyentuh atau membuatnya merasa terancam ya.

Lintang Larissya