Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Lintang Larissya
Cuplikan drama Thailand 'Never Too Late' episode 9. (instagram/gmmtv)

Drama Thailand terbaru yang diproduksi oleh sutradara Saranyu Jiralaksanakul melalui rumah produksi GMMTV, ‘55:15 Never Too Late’ menceritakan lima orang dewasa berumur 55 tahun yang kembali menjadi siswa umur belasan tahun dalam waktu semalam. Drama ‘55:15 Never Too Late’ dibintangi oleh Nanon Korapat, Khaotung, View Benyapa, Piploy Kanyarat, dan Kayavine.  

Pada episode 8, ‘55:15 Never Too Late’ menampilkan cerita Thep (Kayavine), Jaya (Piploy), dan Songpol (Khaotung) yang mencari jalan keluar dari segala masalah mereka setelah berubah wujud menjadi remaja berusia 15 tahun, maka pada episode 9 menceritakan kelanjutan kisahnya. Buat kamu yang penasaran dengan kelanjutan kisahnya, berikut sinopsis drama ‘55:15 Never Too Late’ episode 9.

Sinopsis Drama Thailand ‘55:15 Never Too Late’ episode 9

Memiliki kesempatan kembali bertemu dengan cinta pertamanya semasa sekolah, Seksan (Nanon Korapat) mencoba untuk kembali dekat dengan Prim (Puimek). Menurut Seksan, Prim adalah rumahnya. Meskipun tidak bisa menepati janjinya kepada Prim 40 tahun yang lalu, setidaknya San saat ini bisa berada di samping Prim.

Mendengar kabar bahwa Prim akan bercerai dengan suaminya membuat San sedih melihat Prim yang menangis karena disakiti oleh orang lain. San datang untuk menghibur dan menenangkan Prim, San juga mengatakan bahwa Prim berhak bahagia. Tentu hal tersebut membuat Prim tenang. Bertemu dengan San remaja saat ini, ingatan Prim seakan dibawa ke masa lampau, di mana ia kembali mengingat San temannya di masa sekolah. 

Meskipun merasakan kemiripan antara keduanya, Prim merasa tidak nyaman dengan sikap dan perkataan San yang seakan-akan mengerti hubungan antara Prim dan temannya yang dahulu.

Kembali ke wujud remaja berusia 15 tahun, Jarunee (View Benyapa) mencoba hal-hal menyenangkan seperti yang remaja lakukan meski sebelumnya ia tentang keras. Ia juga mencoba untuk membuka hatinya kepada Bomb (Arm Weerayut). Ia setuju ketika Bomb mengajaknya ke club malam meskipun untuk melakukan tugas.

Bomb mengetahui bahwa Jarunee tidak ingin mengobati kankernya. Menurut Jarunee, mengobati kanker tidak semudah kelihatannya dan memilih untuk pasrah kepada kehidupan. Melihat begitu keras kepalanya pendapat Jarunee melalui Jenny, maka menimbulkan pertikaian ringan antara Jenny dan Bomb. Bomb berharap Jenny sebagai ponakan Jarunee, membujuk tantenya untuk melakukan pengobatan. Karena keegoisannya terkait tindakan yang Jarunee lakukan tidak hanya menyakiti diri sendiri, tapi juga menyakiti perasaan orang lain yang mencintainya.

Seksan dihubungi oleh orang rumah bahwa ayahnya sakit keras. Puluhan tahun Seksan keluar rumah, ia tidak pernah pulang karena berjanji akan menjadi orang sukses dan membuktikannya kepada orang tuanya. Namun seiring beranjak dewasa, ia masih belum bisa membuktikan kepada keluarganya. Tentu Seksan malu untuk kembali ke rumah meskipun hanya untuk sekadar mengunjungi ayahnya yang sedang sakit.

Drama Thailand ‘55:15 Never Too Late’ tidak hanya menampilkan konflik eksternal saja, tapi juga konflik internal yang memiliki pelajaran hidup dari bermacam-macam cerita kelima pemeran utama. Dibalut secara menarik, drama Thailand ini cocok untuk temanimu menikmati liburan.

Itulah sinopsis drama Thailand ‘55:15 Never Too Late’ episode 9. Saksikan kelanjutan lima anggota 55:15 yang berjuang untuk melanjutkan hidup dan menyelesaikan misi yang membuat mereka kembali menjadi remaja berusia 15 tahun. Serial Thailand ‘55:15 Never Too Late’ ini tayang setiap Minggu dan Senin. Dapat disaksikan melalui Disney+ Hotstar dan Youtube GMMTV.

Lintang Larissya