Dialog Kinan, diperankan oleh Putri Marina, di Layangan Putus lantas membuat Cappadocia jadi sorotan dan membuat series ini kian diperbincangkan sejak dirilis pada November 2021. Tidak cuma Kinan, Cappadocia memang memang jadi destinasi wisata impian banyak orang.
Ini terbukti dari tingginya jumlah kunjungan ke kota yang terletak di Turki tengah itu yakni mencapai 2 juta orang pada 2021. Hal itu turut dikabarkan oleh Behcet Alkan dalam “Turkey’s famed Cappadocia draws nearly 2M tourists in 10 months” pada 5 November 2021.
Pada 2019 silam juga pernah mencetak rekor kunjungan hampir 4 juta orang, menyadur dari Daily Sabah, dalam artikel berjudul “Cappadocia breaks record in tourists numbers with over 3,8 million visitors”, 7 Januari 2020. Barangkali kamu familiar dengan visual balon udara di atas hamparan bebatuan seperti ini.
Ya, inilah Cappadocia, kawasan kuno yang terletak di dataran tinggi berbatu di wilayah utara pegunungan Taurus yang berjarak 200 mil dari Ankara, ibu kota Turki. Kawasan ini terbentuk sekitar 60 juta tahun yang lalu akibat letusan gunung berapi yang mengeluarkan abu vulkanik ke seluruh wilayah dan kemudian memadat menjadi batuan lunak (tuff), mengutip dalam jurnal Yenipinar dan Yildiz, “Historical Cultural Heritage of the Silk Route: Cappadocia and Isfahan”.
Batuan ini lama-kelamaan dimakan angin dan waktu, cuma elemen keras yang tersisa. Ini yang menyebabkan Cappadocia terlihat sangat unik dengan hamparan bebatuan menyerupai jamur, topi, dan kerucut yang disebut fairy chimney atau cerobong peri.
Sejarah hidup manusia di sana juga tidak kalah menarik. Cappadocia dahulu adalah tempat bersembunyi orang-orang Kristen yang dianiaya oleh Kekaisaran Romawi, yang saat itu berkuasa. Mereka menggali, membuat rumah dan membangun terowongan untuk bersembunyi.
Setidaknya, lebih dari 200 bangunan bawah tanah sudah ditemukan di Cappadocia yang bisa menampung ribuan orang untuk berlindung saat terjadi kerusuhan, Ludhy Cahyana, “Ini Bukan Kampung Penentang Tuhan, Tapi Cappadocia”, 13 Desember 2019.
Dari situlah, orang-orang mulai mengukir rumah baru di batu sebagai gaya hidup. Pada abad ke-10 dan ke-11, ratusan gereja turut dibangun di sana. Cappadocia sudah ditetapkan sebagai situs warisan dunia UNESCO pada 1985 dan sekarang termasuk salah satu pusat pariwisata paling populer di Turki.
Baca Juga
-
3 Film dan Drama Korea yang Diperankan Jeon Do-Yeon, Ada Kill Boksoon
-
3 Rekomendasi Anime yang Berlatar pada Abad ke-20, Kisahkan tentang Sejarah
-
3 Rekomendasi Anime Bertema Mafia, Salah Satunya Spy x Family
-
3 Rekomendasi Anime Gore Tayang di Netflix, Mana yang Paling Sadis?
-
3 Rekomendasi Film Bertema Bom Atom, Gambarkan Dampak Buruk Perang Nuklir
Artikel Terkait
Ulasan
-
Lucu dan Heartwarming! 3 Novel Jepang Terjemahan Terbaru tentang Kucing
-
Review Film 'My Oxford Year': Asam Garamnya Hidup dan Percintaan
-
Film Terbaik 2025! 'No Other Choice Begitu Gila dan Mengesankan
-
Banda Neira 'Langit & Laut': Melankolis Manis yang Mengusik Memori Lama
-
Ulasan Novel My Darling Dreadful Thing, Cerita Horor di Rumah Tua Beckman
Terkini
-
Piala Dunia U-17 dan 2 Poin Mati yang Jadi Indikator Kesuksesan Nova Arianto Bersama Garuda Muda
-
Bergenre Fiksi Ilmiah, Film Shiver Gaet Keanu Reeves Jadi Bintang Utama
-
4 Sunscreen dengan Hydrating Booster untuk Kulit Kering dan Rentan Iritasi
-
5 Inspirasi OOTD Hijab Playful ala Fatin Shidqia, Bikin Hangout Makin Seru
-
Tak Gentar, Timnas Indonesia Bidik Tiga Poin Perdana di Piala Dunia U-17