Seperti pada umumnya, mahasiswa yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tentu akan menyimpan kenangan dan harapan tempat ia ber-KKN. Begitu pun dengan kami yang melakukan KKN di desa Pamboborang, terkhusus di dusun Galung Paara dan Galung Paara Selatan.
Banyak cerita yang kami dapatkan selama ber-KKN di sana. Bukan hanya selama menjalankan program kerja yang kurang lebih 40 hari, tetapi pada saat malam ramah tamah atau malam perpisahan yang terjadi pada tanggal 5 Januari 2022.
Suasana yang sangat berbeda dengan malam ramah tamah bagi mahasiswa KKN yang lain. Kami melaksanakan malam ramah tamah yang dikonsep seperti pesta rakyat. Deretan hidangan tersaji dengan banyak jenis dan rupa makanan, mulai dari makanan ringan hingga makanan yang berat.
Warga masyarakat Galung Paara dan Galung Paara Selatan sangat antusias membantu mahasiswa KKN untuk menyukseskan malam ramah. Mereka telah rela menyiapkan berbagai jenis makanan serta membantu adakan peralatan yang lain, sehingga malam ramah dapat terlaksana dengan konsep yang sangat meriah.
Seandainya masyarakat tidak berperan aktif dalam persiapan ramah tamah kami, tentu kami akan merasa kewalahan dan mungkin acara akan seadanya saja. Harus kami akui bahwa kami tak punya banyak anggaran untuk melaksanakan malam ramah tamah dengan konsep yang meriah, apalagi pemerintah setempat pun tak memberikan support dana dalam melaksanakan program dan juga acara malam ramah tamah.
Kami dari mahasiswa KKN merasa haru dan bangga malam ramah tamah waktu itu, nampak terlihat warga masyarakat ikut meramaikan kegiatan kami, bahkan menurut salah satu pemuda setempat bahwa warga kampung semuanya hadir dalam acara malam ramah tamah itu.
Rangkaian acara dibarengi beberapa pertunjukan, seperti persembahan menari dari siswa SMA dan SMP, shalawatan dari siswa SD, rebana dari anak-anak Galung Paara, dan persembahan nyanyian dari pemuda kampung.
Hal yang paling mengharukan juga saat pak Abdullah selaku kepala dusun Galung Paara memberikan sepatah kata sambutan, dengan nada yang menyentuh hati dan menceritakan apa yang kami lakukan selama KKN bersama dengan beliau. Pak Abdullah salah satu orang tua kami selama melaksanakan KKN di Galung Paara.
Kisah mengharukan selanjutnya saat kami foto bersama, kami menyampaikan permohonan maaf dan ucapan terimakasih kepada bapak ibu posko yang telah bersedia menampung kami selama ber-KKN, rumahnya telah menjadi kenangan bagi kami selama 40 hari.
Tentu kenangan-kenangan itu tak akan kami lupakan, itu semua akan menjadi awal untuk menjalin silaturahmi kepada siapapun. Pasalnya, silaturahmi adalah suatu amalan yang sangat dianjurkan.
Selain itu, peran pemuda kampung juga tak akan kami lupakan. Apresiasi dan bantuan yang diberikan kepada kami sangatlah berarti, sehingga program kerja kami dapat terlaksana dengan baik, terlebih malam ramah tamah dengan konsep yang meriah dapat terlaksana.
Seandainya bukan inisiatif dan bantuan dari para pemuda, mungkin saja warga kampung akan sedikit yang bisa berpartisipasi. Terakhir, kami ucapkan banyak-banyak terimakasih kepada seluruh warga Galung Paara dan Galung Paara Selatan.
Baca Juga
-
Gagasan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Perlunya Akses Pendidikan Merata
-
Hari Raya Idul Fitri, Memaknai Lebaran dalam Kebersamaan dan Keberagaman
-
Lebaran dan Media Sosial, Medium Silaturahmi di Era Digital
-
Ketupat Lebaran: Ikon Kuliner yang Tak Lekang oleh Waktu
-
Dari Ruang Kelas ke Panggung Politik: Peran Taman Siswa dalam Membentuk Identitas Bangsa
Artikel Terkait
-
Pegawai Universitas Mataram Diduga Hamili Mahasiswi KKN Jadi Tersangka
-
Pegawai Unram Hamili Mahasiswi KKN, Polda NTB Panggil 'S' Sebagai Tersangka
-
Komitmen Relawan Mahasiswa, Sekadar Formalitas atau Pilihan Hati?
-
Mahasiswa PPG FKIP Unila Asah Religiusitas Awardee YBM BRILiaN Lewat Puisi
-
Polisi Gerebek Rumah Mahasiswa di Bekasi, Temukan Ladang Ganja Mini
Ulasan
-
Review Film Muslihat: Ada Setan di Panti Asuhan
-
The Help: Potret Kefanatikan Ras dan Kelas Sosial di Era Tahun 1960-an
-
The King of Kings Siap Tayang di Bioskop Indonesia Mulai 18 April
-
Review Film In the Lost Lands: Perjalanan Gelap Sang Penyihir dan Pemburu
-
Melahirkan Generasi Muda Nasionalis dalam Buku Indonesia Adalah Aku
Terkini
-
Belajar Pendidikan dan Pembangunan Jati Diri Masyarakat dari Taman Siswa
-
5 Rekomendasi Film Baru Sambut Akhir Pekan, Ada Pengepungan di Bukit Duri
-
Perantara Melalui Sang Dewantara: Akar Pendidikan dan Politik Bernama Adab
-
Mengenal Chika Takiishi, Antagonis Wind Breaker Terobsesi Kalahkan Umemiya
-
4 Tampilan OOTD ala Tzuyu TWICE, Makin Nyaman dan Stylish!