Beberapa waktu lalu, toilet umum di Jepang menarik perhatian masyarakat di luar negeri khususnya di Indonesia karena keunikannya dimana fasad dari toilet umum tersebut berupa kaca transparan yang bila pengguna mengunci pintu toilet tersebut dari dalam, maka fasad toilet akan berubah menjadi buram. Inovasi tersebut diusulkan oleh seorang arsitek ternama di Jepang, Shigeru Ban, dengan menggunakan teknologi terkini yang dinamakan smart glass.
Pada umumnya, smart glass ini adalah sebuah teknologi kaca inovatif dimana kaca yang transparan dapat berubah menjadi buram karena mengandung kristal cair Polymer Dispersed Liquid Crystal (PDLC) serta ada dan tidaknya sebuah aliran listrik. Bila PLDC tidak bereaksi dengan aliran listrik, maka kaca akan tampak tidak tembus pandang, sebaliknya bila bereaksi dengan aliran listrik, maka kaca akan tampak tembus pandang.
Teknologi smart glass ini dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan. Kaca dapat dimanfaatkan sebagai layar proyektor dalam kondisi buram. Kaca juga dapat dimanfaatkan sebagai papan tulis bahkan home theatre dalam kondisi buram. Namun smart glass ini sangat berdampak dalam bidang arsitektur karena kaca akan sering ditemui dalam sebuah arsitektur. Terdapat banyak penerapan penggunaan smart glass di arsitektur modern zaman ini.
Aplikasi smart glass pada rumah tinggal modern tropis
Negara beriklim tropis seperti Indonesia akan mendapatkan sinar matahari yang cukup bahkan sedikit berlebih sepanjang tahunnya. Oleh karena itu, bila cahaya matahari melewati jendela-jendela rumah dengan material kaca biasa, akan terjadi pemborosan energi. Energi cahaya yang dapat melewati material kaca biasa dan memasuki ruang sebesar 620W/m2. Oleh karena energi cahaya besar yang masuk, maka energi untuk menyejukkan dalam ruang akan semakin besar agar sirkulasi udara tetap terjaga dengan baik. Di sana lah letak pemborosan energi. Dengan memanfaatkan smart glass, penghematan energi dapat dicapai karena smart glass dapat mereduksi cahaya masuk ke dalam ruangan hingga ±300 W/m2. Pemanfaatan smart glass pada bangunan pun juga dapat dipadukan dengan shading agar upaya penghematan energi lebih besar.
Ramah lingkungan
Arsitektur yang baik dan modern pada zaman ini tidak hanya memikirkan aspek estetika, fungsional, serta kekokohannya, namun diperlukannya kriteria bangunan yang ramah lingkungan dan berkepanjangan. Salah satunya dengan menerapkan Zero Energy Building (ZEB) atau bangunan yang harus bisa menghemat energi sebaik mungkin. Upaya penghematan energi pada sebuah bangunan dengan memanfaatkan smart glass merupakan salah satu penerapan arsitektur yang ramah lingkungan terutama di negara tropis.
Estetika visual
Nilai estetika juga dipandang penting dalam unsur arsitektur. Dari segi estetika, smart glass tidak jauh beda dengan material kaca biasa. Keduanya dapat melihat ke arah luar ruangan karena sifat kaca yang tembus pandang, namun dengan memanfaatkan smart glass, pengunjung atau penghuni tidak akan merasakan kondisi luar ruangan yang panas atau terik sehingga akan terasa lebih nyaman.
Smart glass ini juga dapat dibuat dalam berbagai warna sesuai dengan lingkungan di sekitarnya. Seperti pada toilet umum yang berada di Jepang, khususnya di Taman Komunitas Haru-no-Ogawa, fasad smart glass berwarna hijau dan biru agar terkesan menyatu bersama dengan lingkungan sekitarnya yang berupa pepohonan dan dedaunan. Selain itu, smart glass toilet umum yang berada di Taman Mini Yuyogi Fukamachi dibuat berwarna oranye, ungu, dan merah muda agar pemandangan di taman bermain tersebut terkesan lebih ceria.
Terlepas dari pemanfaatannya, arsitek pun juga perlu mengetahui apa saja kelebihan serta kekurangan dari penggunaan smart glass ini. Dengan mengetahui apa saja kekurangan dan kelebihan pemanfaatan kaca smart glass, perencanaan, perancangan dan pelaksanaan dapat terencana lebih baik.
Kelebihan smart glass
Smart glass adalah teknologi kaca yang membawa perubahan bagi bidang arsitektur. Ia menawarkan banyak keuntungan dari pemanfaatannya. Seperti yang sudah dijelaskan, smart glass merupakan salah satu alternatif dalam merancang sebuah bangunan yang hemat energi dan ramah lingkungan. Smart glass dapat melindungi sebuah ruangan dari pancaran sinar UV matahari karena kemampuan memburamkan kaca sehingga tidak perlu lagi menggunakan tirai atau gorden untuk ‘menutup’ sebuah ruangan.
Selain itu, smart glass juga bersifat tahan terhadap segala kondisi cuaca, entah cuaca panas ekstrem ataupun cuaca hujan ekstrem sehingga pemakaiannya yang tahan lama merupakan investasi yang baik bagi sebuah bangunan atau ruangan. Oleh karena ia tahan terhadap cuaca panas, maka pemanfaatannya di Indonesia yang beriklim tropis pun cocok. Penggunaannya yang mudah pun menjadikannya baik dimanfaatkan dalam keperluan industri maupun rumah tangga karena siapa saja dapat menggunakannya.
Kekurangan smart glass
Selain kelebihannya, smart glass juga memiliki kekurangannya tersendiri. Biaya pemasangan smart glass relatif lebih mahal dibanding kaca biasa karena adanya campur tangan teknologi terkini. Terlebih bila suatu rancangan membutuhkan bentuk smart glass yang khusus, diperlukan smart glass yang dibuat khusus atau biasa disebut dengan custom agar menyesuaikan bentuk yang diinginkan seorang arsitek. Biaya pembuatan smart glass dengan bentuk custom akan jauh lebih mahal dibanding bentuk kaca pada umumnya.
Teknologi pada zaman modern ini sudah berkembang sangat pesat di negara-negara terutama negara maju. Banyak ahli dari tiap negara bereksperimen dan berlomba-lomba dalam menginovasi dan menciptakan karya teknologi baru yang dapat menguntungkan dan mempermudah kehidupan manusia di era modern ini. Salah satu dari teknologi tersebut iala teknologi smart glass.
Teknologi smart glass ini dikembangkan dengan tujuan utama mengurangi timbulnya permasalahan kerusakan lingkungan karena pemakaian berbagai jenis energi yang tergolong tidak ramah lingkungan sehingga cepat atau lambat dapat berbahaya bagi bumi tempat manusia tinggal. Visi yang ingin dicapai adalah upaya pembangunan zero energy building atau bangunan nol energi dimana sebuah bangunan dirancang agar pemanfaatannya nanti tidak akan menggunakan atau memboros energi terlalu banyak. Penggunaan energi yang berlebihan terutama pada bangunan di negara tropis menimbulkan keprihatinan.
Oleh karena itu, penting bagi seorang arsitektur mengetahui lebih lanjut apa saja permasalahan yang telah timbul di lingkungan dan apa solusi yang bisa ditawarkan kepada klien, salah satunya dengan pemakaian teknologi smart glass ini. Dengan dikembangkannya teknologi smart glass ini, diharapkan pemborosan energi dalam sebuah bangunan dapat berkurang sehingga membantu meminimalisasi kerusakan lingkungan yang dapat berdampak pula pada kerusakan bumi kita.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Kagama Rilis Buku Panduan AI, Wanti-wanti Bahaya Teknologi Kecerdasan Buatan
-
Calvin Verdonk 'Minta Bantuan' ke Jepang: Semoga...
-
Calvin Verdonk Berharap Jepang Pakai Tim B saat Jamu Timnas Indonesia
-
Calvin Verdonk: Mudah-mudahan Jepang Mainkan Tim B Lawan Timnas Indonesia
-
Huawei Watch Ultimate Berlapis Emas Resmi Rilis, Khusus Buat Sultan
Ulasan
-
Review Gunpowder Milkshake: Ketika Aksi Bertemu dengan Seni Visual
-
Ulasan Buku My Home: Myself, Rumah sebagai Kanvas Kehidupan
-
Menggali Makna Kehidupan dalam Buku Seni Tinggal di Bumi Karya Farah Qoonita
-
Bisa Self Foto, Abadikan Momen di Studio Terbesar Kota Jalur
-
Ulasan Buku Bersyukur Tanpa Libur: Belajar Menerima Apa yang Kita Miliki
Terkini
-
PSSI Targetkan Timnas Indonesia Diperingkat ke-50 Dunia pada Tahun 2045 Mandatang
-
Memerankan Ibu Egois di Family by Choice, Kim Hye Eun: Saya Siap Dihujat
-
3 Serum yang Mengandung Tranexamic Acid, Ampuh Pudarkan Bekas Jerawat Membandel
-
3 Varian Cleansing Balm Dear Me Beauty untuk Kulit Kering hingga Berjerawat
-
Alfan Suaib Dapat Panggilan TC Timnas Indonesia, Paul Munster Beri Dukungan