Bagi umat Islam, mendengar kisah Ashabul Kahfi tentu bukan suatu hal yang asing lagi. Pasalnya, dalam berbagai kisah-kisah teladan, ceramah dan pengajian, tak jarang disampaikan cerita Ashabul Kahfi ini sebagai contoh para manusia yang berjuang untuk keteguhan iman mereka. Bagi teman-teman yang ingin mengetahui kisah perjalanan mereka yang divisualisasikan dalam film, maka saya rekomendasikan film berjudul Ashab I Kehf.
Film drama sepanjang 8 episode ini sejatinya rilis pada tahun 1997 lalu di Iran. Namun, kisah yang diangkat dalam drama ini sangat relate dan mendekati penggambaran yang ada di Al-Qur’an ataupun hadits-hadits Nabi Muhammad. Jadi, meskipun sudah rilis beberapa puluh tahun yang lalu, drama ini masih menjadi yang terdepan untuk visualisasi dari kisah Ashabul Kahfi yang termaktub di kitab suci.
Seperti yang kita ketahui bersama, dalam Al-Qur’an, Ashabul Kahfi ini merupakan sekumpulan pemuda yang lari dari raja lalim demi menyelamatkan akidah dan kepercayaan mereka. Dalam drama Ashab I Kehf, penggambarannya lebih mendetail, mulai dari alasan mengapa mereka melarikan diri, hingga proses berkumpulnya para pelarian ini sebelum pada akhirnya tertidur di gua.
Secara garis besar diceritakan, terdapat 6 bangsawan yang semula merupakan kaki tangan dan orang-orang kepercayaan penguasa Romawi, memilih untuk menghindar dan menjauh dari lingkar kerajaan. Penyebab utamanya karena sang raja yang bertindak semena-mena dan menjadi lalim. Bahkan sang raja memaksakan rakyatnya untuk mengakui dirinya sebagai Tuhan, sebuah hal yang tentu saja berseberangan dengan kepercayaan yang dimiliki oleh 6 orang tersebut, hingga akhirnya mereka bersepakat untuk kabur.
Dalam pelariannya, keenam orang pemuda tersebut bertemu dengan seorang penggembala dan menceritakan maksud serta tujuannya melarikan diri. Singkat cerita, sang penggembala ternyata memiliki akidah serta merasakan hal yang sama, sehingga memutuskan untuk bergabung. Selanjutnya, kisah berjalan seperti yang dituliskan dalam Al Qur’an, mereka menemukan sebuah gua, dan tertidur dalam waktu ratusan tahun.
Seperti halnya film-film asal Timur Tengah yang mengangkat tentang kisah dalam Al Qur’an, film Ashab I Kehf memiliki kelebihan dalam visualisasi penceritaan. Jadi, sangat cocok bagi teman-teman yang ingin mengetahui kisah Ashabul Kahfi ini secara utuh, dari sudut pandang Islam maupun Kristiani. Kelebihan lain film ini, adalah dari episode pertama hingga terakhir, sama sekali tak akan kita temukan unsur-unsur yang merendahkan kepercayaan atau umat agama lain. Sebab jelas, konflik utama dalam film ini adalah antara akidah melawan dengan klaim raja yang ingin disembah demi kelanggengan kekuasaan mereka. Happy watching!
Tag
Baca Juga
-
Sama-Sama dari Asia Timur, Pemecatan Masatada Ishii dan STY Ternyata Identik dalam 2 Hal Ini!
-
Turunkan Timnas U-23 di FIFA Matchday November, PSSI Bikin Keputusan yang Gegabah!
-
Malang Benar! Gegara Malaysia, Facundo Garces Harus Dapatkan Kerugian 4 Kali Lipat!
-
Piala Dunia U-17: Statistik Pembuka Grup H, Timnas Indonesia Berpotensi Jadi Tim Kuda Hitam
-
Dari Lapangan ke Komentar: Bukti Nyata Perbedaan Level Shin Tae-yong dan Alex Pastoor
Artikel Terkait
Ulasan
-
Raisa Mengubah Pasrah Menjadi Self-Respect Bertajuk Terserah di Ambivert
-
Makjleb! 3 Amanat Satir dalam Film Kang Solah from Kang Mak x Nenek Gayung
-
Relate Banget! Novel Berpayung Tuhan tentang Luka, Hidup, dan Penyesalan
-
4 Kegiatan Seru yang Bisa Kamu Lakukan di Jabal Magnet!
-
Novel Ice Flower: Belajar Hangat dari Dunia yang Dingin
Terkini
-
Indra Sjafri, PSSI, dan Misi Selamatkan Muka Indonesia di Kancah Dunia
-
4 Toner Tanpa Alkohol dan Pewangi untuk Kulit Mudah Iritasi, Gak Bikin Perih!
-
Sea Games 2025: Menanti Kembali Tuah Indra Sjafri di Kompetisi Level ASEAN
-
Gawai, AI, dan Jerat Adiksi Digital yang Mengancam Generasi Indonesia
-
Effortlessly Feminine! 4 Padu Padan OOTD ala Mina TWICE yang Bisa Kamu Tiru