Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Rizky Melinda Sari
Ilustrasi cover buku Serangkai karya Valerie Patkar. (Instagram/@kbo.oxtagram)

Identitas Buku

Judul buku: Serangkai

Jenis buku: Novel

Penulis: Valerie Patkar

Penerbit: Bhuana Ilmu Populer (BIP Gramedia)

Jumlah halaman: 404 halaman

Ulasan novel Serangkai

Serangkai, novel karya dari Valerie Patkar ini siap membuat para pembaca terpukau dengan ceritanya, lagi dan lagi. Satu kata yang bisa aku katakan sebagai pembaca setelah menyelesaikan halaman terakhir dari buku ini adalah amazing! Cerita dalam novel Serangkai benar-benar menguras emosi. Di bagian awal, kita akan diajak flashback dan mengingat kembali kisah asmara antara Kai Deverra dan Claire Paveitria yang harus kandas.

Sebagai informasi tambahan, ada keterkaitan antara novel Serangkai dengan novel karya Valerie Patkar sebelumnya yang berjudul Claires. Namun, pembaca tetap bisa langsung membaca novel ini tanpa perlu membaca Claires terlebih dahulu karena tidak akan terlalu memengaruhi jalan cerita sebenarnya.

Alur yang digunakan oleh penulis dalam novel Serangkai adalah maju dan mundur atau alur campuran. Dengan demikian, aku pribadi sebagai pembaca jadi lebih memahami perasaan masing-masing tokoh sesuai dengan waktu dan kejadian yang mereka alami langsung. Ditambah dengan point of view atau POV yang berbeda-beda, membuat pembaca semakin bisa merasakan perasaan para tokoh dari sudut pandang masing-masing.

Di paruh awal cerita, POV dari novel Serangkai ini kebanyakan dari sudut pandang Kai dan Divas. Kai adalah seorang pemuda pembalap F1 yang memiliki masa lalu bersama Claire, sedangkan Divas adalah seorang dokter muda yang juga memiliki masa lalu kurang menyenangkan mengenai kakaknya. Menjelang pertengahan hingga akhir, POV dari sudut pandang Zacchio, kakak Divas, semakin sering muncul. Di akhir cerita, muncul POV baru yaitu dari sudut pandang kedua orang tua Zacchio dan Divas yang siap membuat pembaca terharu dan ikut merasakan duka mereka.

Sudut pandang Kai lebih banyak bercerita tentang dia yang awalnya tidak bisa melupakan Claire dengan mudah, bagaimana perasaannya ketika mendapat undangan bahwa Claire dan Ares akan segera menikah, hingga pada akhirnya ia mampu menjatuhkan pilihan hatinya pada Divas.

Sudut pandang dari sisi Divas bercerita tentang perjuangannya menerima kesedihan dan kenyataan mengenai kakak tersayangnya yang harus pergi. Tentang kedua orang tua beserta kakaknya yang tega menyembunyikan sesuatu darinya selama kurang lebih enam tahun. Tentang lukanya yang selalu perih setiap kali nama Kio disebut.

Sudut pandang Kio atau Zacchio bercerita tentang kehidupannya yang selalu menomorsatukan kebahagiaan adiknya, bagaimana ia sangat menyayangi dan berusaha menjaga adiknya. Tentang keinginannya yang sederhana, serta tentang kesehariannya yang selalu bahagia. Sampai pada akhirnya ia harus menerima sebuah kenyataan pahit yang berhasil mengubah seluruh hidupnya.

Pesan moral yang bisa aku ambil dari novel Serangkai, adalah sejaih apa pun kita berlari untuk menghindar dari kesedihan, nyatanya kesedihan tersebut tidak pernah bisa benar-benar hilang dan terlupakan. Satu-satunya cara agar tidak terus-terusan dihantui oleh kesedihan tersebut adalah dengan menerima. Menerima bahwa memang seperti itulah ketentuan semesta. Menerima bahwa hidup harus tetap berjalan.

Rizky Melinda Sari