Identitas Buku
Judul Buku: Hi-Fi
Penulis: Bayu Permana
Penerbit: Penerbit Clover
Jumlah Halaman: 160 halaman, Full Colour
Genre: Teenlit
Ulasan
Buku yang memiliki sampul hardcover dengan ilustrasi seorang remaja laki-laki dan perempuan ini bercerita tentang masa awal pendekatan Dimas dan Steffi yang berawal dari sebuah MiFi.
Dimas baru saja dibelikan sebuah MiFi oleh kakak perempuannya sebagai hadiah ulang tahunnya. MiFi adalah perangkat WiFi portable yang bisa digunakan oleh beberapa perangkat handphone sekaligus. Dimas pun membawa MiFi tersebut ke sekolah. Tentu saja seperti dugaannya, MiFi Dimas maris dipinjam dan digunakan oleh teman-teman sekelasnya yang lain untuk mencari dan mengerjakan tugas sekaligus membuka media sosial dan lain sebagainya.
Keesokan harinya hingga beberapa hari setelahnya, selalu ada satu perangkat yang senantiasa tersambung dan terhubung ke koneksi MiFi milik Dimas, siapa lagi jika bukan perangkat milik Steffi, seorang fangirl K-Pop garis keras yang tiada hari tanpa mengikuti berita terbaru dari idola-idola Korea kesayangannya.
Cerita yang segar dan khas anak SMA ini benar-benar membuat aku rindu dengan masa sekolah. Ditulis dengan gaya bahasa yang santai dan sangat khas remaja. Setiap lembarnya juga dilengkapi dengan ilustrasi berwarna yang cantik dan menarik, membuat cerita ini semakin seru dan asyik untuk dibaca.
Latar cerita ini adalah tentang remaja SMA, sehingga suasana sekolah sangat kental di setiap halamannya, mulai dari suasana kelas yang ramai ketika jam kosong, sorakan cie-cie dari teman sekelas ketika ada yang sedang pdkt, hingga suasana kantin yang selalu ramai, sukses membuat aku sebagai pembaca kembali merindukan masa putih abu-abu dengan segala kenangannya.
Buku ini sangat direkomendasikan untuk para pembaca yang sedang mencari bahan bacaan ringan, tidak terlalu penuh tulisan, habis dibaca sekali duduk, serta konflik yang tidak terlalu berat. Buku yang sangat cocok dibaca untuk mengobati rasa rindu saat masa-masa berseragam sekolah.
Interaksi antara Dimas dan Steffi yang awalnya saling cuek dan kesal lambat laun berjalan semakin manis dan lucu. Sangat khas anak remaja dengan sifat denial dan tidak mau mengakui perasaan yang sebenarnya.
Bacalah buku ini, rasakan kembali perasaan jatuh cinta pada masa-masa berseragam putih abu-abu yang penuh warna.
Baca Juga
-
Ikuti Perjalanan Hampa Kehilangan Kenangan di Novel 'Polisi Kenangan'
-
3 Novel Legendaris Karya Penulis Indonesia, Ada Gadis Kretek hingga Lupus
-
Geram! Ayu Ting Ting Semprot Netizen yang Hujat Bilqis Nyanyi Lagu Korea
-
Haji Faisal Akui Sempat Syok dengan Konten Atta Halilintar yang Disebut Netizen Sentil Fuji
-
Outfit Bandara Seowon UNIS Jadi Sorotan, K-netz Perdebatkan Usia Debut
Artikel Terkait
Ulasan
-
Dari Utas viral, Film Dia Bukan Ibu Buktikan Horor Nggak Lagi Murahan
-
Review The Long Walk: Film Distopia yang Brutal, Suram, dan Emosional
-
Menyikapi Gambaran Orientasi Seksualitas di Ruang Religius dalam Film Wahyu
-
Review Film Janji Senja: Perjuangan Gadis Desa Jadi Prajurit TNI!
-
Review Film Dilanjutkan Salah, Disudahi Perih: Drama Romansa Penuh Dilema
Terkini
-
4 Serum Ekstrak Lemon yang Ampuh Bikin Wajah Cerah Seketika, Kaya Vitamin C
-
The Apothecary Diaries Umumkan Musim 3 dengan Misteri Baru di Luar Istana
-
Dia Bukan Ibu: Ketika Komunikasi Keluarga Jadi Horror
-
Jangan Sampai Ketipu! Bongkar 7 Trik Jitu Bedakan Sepatu KW vs Ori
-
AXIS Nation Cup adalah Kampus Nyata Para Champion Masa Depan