Saya yakin, cita-cita terbesar setiap manusia ialah ingin masuk ke dalam surga-Nya. Hal ini dapat dimaklumi, sebab surga merupakan tempat segala kenikmatan yang tak dirasakan sewaktu manusia hidup di dunia. Di surga, tak ada lagi yang namanya penderitaan dan kesedihan, semua hanya berisi tentang kesenangan serta kebahagiaan.
Banyak jalan yang bisa mengantarkan umat Islam meraih surga-Nya. Pada intinya, asalkan umat Islam selalu berusaha taat terhadap segala perintah-Nya dan menjauhi segala yang dilarang, insya Allah akan mendapatkan balasan berupa surga yang telah dijanjikan oleh-Nya.
Berbuat baik terhadap sesama makhluk-Nya juga dapat menjadi amalan tambahan bernilai pahala besar. Sedekah, membantu sesama yang tengah membutuhkan uluran pertolongan misalnya, mestinya menjadi amalan yang selalu kita upayakan dan semoga bisa menjadi rutinitas. Menjaga mulut dari mengucapkan kata-kata yang menyakitkan sesama, juga termasuk ke dalam amalan ibadah yang dapat mengantarkan umat Islam ke dalam surga.
Dian Nafi dalam buku “Bidadari Surga pun Cemburu” (2015) menguraikan hadis yang dapat kita jadikan renungan. Hadis yang membuat kita tersadar bahwa menjaga lisan adalah hal yang harus selalu kita upayakan. Abu Hurairah r.a. mengatakan bahwa ada yang bertanya kepada Rasulullah Saw., “Wahai Rasulullah, ada seorang wanita yang rajin shalat malam dan puasa di siang hari serta bersedekah juga, tetapi ia menyakiti tetangganya dengan lisannya. Kemudian, Rasulullah Saw., bersabda, “Tidak ada kebaikan padanya, ia termasuk penghuni neraka.” Mereka berkata kembali, “Di sana ada seorang wanita yang hanya shalat wajib dan bersedekah dengan sepotong keju, tetapi ia tidak pernah menyakiti siapa pun.” Rasulullah saw. bersabda, “Ia penghuni surga” (HR. Bukhari).
Bila kita renungi apa yang pernah disabdakan oleh Rasulullah Saw. tersebut, betapa menjaga lisan sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari. Ya, menjaga lisan dari mengucapkan kalimat menyakitkan nyatanya tidak semudah membalik telapak tangan. Sulit dan butuh perjuangan. Bila di masa yang lalu kita pernah menyakiti seseorang, bersegera memohon maaf kepadanya adalah hal yang mestinya kita lakukan.
Mudah-mudahan dengan selalu merenungi apa yang pernah disampaikan oleh Rasulullah Saw. tersebut, dapat memotivasi kita untuk selalu menjaga lisan, agar kita mendapatkan keberuntungan, yakni masuk ke dalam surga-Nya.
Baca Juga
-
Rahasia Kebahagiaan dalam Buku 'Hidup Damai Tanpa Berpikir Berlebihan'
-
Cara Menghadapi Ujian Hidup dalam Buku Jangan Jadi Manusia, Kucing Aja!
-
Ulasan Buku Sukses Meningkatkan Kualitas Diri, Panduan Praktis Meraih Impian
-
Ulasan Buku Jangan Mau Jadi Orang Rata-rata, Gunakan Masa Muda dengan Baik
-
Panduan Mengajar untuk Para Guru dalam Buku Kompetensi Guru
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Al Ghazali karya Shohibul:Jejak Spiritual Sang Hujjatul Islam
-
Amalkan Surah Ini Tiap Malam Agar Terhindar dari Siksa Kubur
-
Densus 88 Ringkus 2 Terduga Teroris Negara Islam Indonesia di OKU Timur, Inisial MD dan MA
-
Ulasan Buku Al-Farabi, Sang Maestro Filsafat yang Tak Lekang oleh Waktu
-
Kelompok Hamas dan Jihad Islam Serang Lokasi Vital Militer Israel di Tel Aviv
Ulasan
-
Ulasan Buku 'Seni Berbicara Kepada Siapa Saja, Kapan Saja, di Mana Saja', Bagikan Tips Jago Berkomunikasi
-
Mama yang Berubah Jadi Peri di Mummy Fairy and Me 4: Keajaiban Putri Duyung
-
Jambi Paradise, Destinasi Wisata Pilihan Keluarga
-
Melancong ke Jembatan Terindah di Jambi, Gentala Arasy
-
Review Film Role Play, Menjelajahi Dunia Karakter dan Narasi
Terkini
-
Makna Perjuangan yang Tak Kenal Lelah di Lagu Baru Jin BTS 'Running Wild', Sudah Dengarkan?
-
Puncak FFI 2024: Jatuh Cinta Seperti di Film-Film Sapu Bersih 7 Piala Citra
-
Polemik Bansos dan Kepentingan Politik: Ketika Bantuan Jadi Alat Kampanye
-
Ditanya soal Peluang Bela Timnas Indonesia, Ini Kata Miliano Jonathans
-
3 Rekomendasi Oil Serum Lokal Ampuh Meredakan Jerawat, Tertarik Mencoba?