Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Sam Edy
Dokumen pribadi/ Sam

Setiap orang memiliki waktu yang sama dalam sehari-semalam, yakni 24 jam. Waktu sebanyak 24 jam ini bila digunakan dengan sebaik-baiknya, maka akan membuat kita menjadi manusia yang beruntung dan bahagia.

Namun, pada kenyataannya tidak semua orang mampu atau berusaha menggunakan waktunya dengan baik. Disadari atau tidak, banyak orang mengisi sebagian waktunya dengan bermalas-malasan.el

Sementara sebagian lagi menggunakan waktunya dengan banyak melakukan hal-hal yang kurang bermanfaat bahkan menimbulkan mudarat atau kemaksiatan. Tentunya sangat disayangkan bila hal ini sampai terjadi pada kita.

Di sinilah pentingnya setiap orang agar berusaha semaksimal mungkin, untuk memiliki manajemen waktu yang baik.

Dalam buku berjudul “Agar Waktu Anda Lebih Bermakna” diungkap beberapa alasan mengapa kita harus dapat mengelola waktu dengan baik dan benar. Di antaranya sebagai berikut:

Pertama, untuk melaksanakan berbagai tugas dan aktivitas yang urgen, sehingga tersisa waktu untuk membuat inovasi dan planing bagi masa depan, sekaligus ada waktu untuk rehat dan refreshing.

Kedua, untuk menentukan skala prioritas dan menyukseskan kegiatan yang paling urgen dalam hidup kita. Ketiga, untuk memanfaatkan dan mempergunakan waktu yang terbuang sia-sia dengan sebaik-baiknya.

Keempat, untuk mengenyahkan kepayahan dan kegagalan yang kerapkali sia-sia dengan sebaik-baiknya. Solusi atas semua alasan tersebut adalah berusaha mengelola waktu dengan baik dan benar.

Seyogianya, setiap orang tidak membiarkan waktu yang dimiliki terbuang sia-sia begitu saja tanpa melakukan ibadah, pekerjaan atau beragam aktivitas yang bermanfaat. Manfaat di sini meliputi manfaat untuk diri sendiri maupun orang-orang di sekitar kita. Jangan sampai kita menjadi manusia yang merugi di kemudian hari akibat memiliki kebiasaan menyia-nyiakan waktu.

Satu yang perlu kita renungi bahwa yang namanya waktu itu sangatlah berharga meski itu hanya semenit bahkan sedetik.

Dalam buku ini dijelaskan bahwa sedetik waktu adalah terlalu mahal untuk lewat dengan sia-sia. Sebab sebagaimana tersebut dalam kitab Shahih terdapat hadis yang diriwayatkan dari Rasulullah Saw. bahwa beliau bersabda, “Barangsiapa membaca subhanallahil ‘adzim wabihamdihi, maka baginya ditanamkan sebuah pohon di surga”. Maka betapa banyak manusia yang menyia-nyiakan waktu dan umurnya, dan betapa dengan itu akhirnya mereka kehilangan sekian banyak pahala.

Perumpamaan waktu dan umur yang kita miliki adalah seperti tanah persawahan. Maka boleh dan pantaskah bagi setiap orang yang berakal tidak segera menanami persawahan tersebut atau malah sama sekali tidak menanaminya (hlm. 141).

Alangkah baiknya, kita belajar cara memanajemen waktu dengan baik dari para ulama atau orang-orang salih. Salah satu ulama besar yang pandai dalam memanfaatkan waktu yang dikisahkan dalam buku adalah Imam Nawawi. Dalam hidupnya, beliau senantiasa sibuk dengan ilmu, menulis buku, mengajarkan ilmu, ibadah, membaca berbagai wirid, doa, puasa, sabar dalam kondisi hidupnya yang sangat bersahaja (baik dalam hal makanan, minuman, dan pakaian).

Hidupnya berlangsung selama 45 tahun. Imam Nawawi meninggalkan banyak karya tulis besar dan bermanfaat. Seandainya karya tersebut dibandingkan dengan umur yang dimiliki, maka dalam sehari diperkirakan ia menghasilkan karya sejumlah empat buku ukuran buku tulis (hlm. 158).

Maka dapat disimpulkan bahwa mengelola waktu dengan baik dan efisien adalah tugas dan tanggung jawab kita bersama.

Lewat buku “Agar Waktu Anda Lebih Bermakna” karya Abdul Fatah Abu Ghudah dan DR. Shalahudin Mahmud yang diterbitkan oleh penerbit Roemah Buku ini, para pembaca dapat belajar cara mengatur waktu dengan sebaik-baiknya.

Sam Edy