Dunia dalam cerita Red Queen dibagi menjadi dua kaum, yaitu kaum perak yang hidup bak dewa-dewi dan kaum merah yang hidup dalam kemiskinan tiada-tara. Cerita berpusat pada kehidupan seorang gadis bernama Mare Barrow, gadis dari kaum merah yang pekerjaannya mencuri di tengah keramaian, namun sebuah kejadian membuat pekerjaannya berubah menjadi salah satu pelayan di kerajaan kaum perak.
Pada Ajang Pemilihan Ratu Kaum Perak, Mare Barrow tanpa diduga mengeluarkan kekuatan yang seharusnya tak dimiliki kaum merah. Mare pun dijodohkan dengan anak bungsu dari Kerajaan Norta. Bagian terparahnya, Ratu dan Raja Kerajaan Norta meminta Mare berbohong akan identitasnya bahwa dia sebenarnya keturunan perak, dan bukannya kaum merah karena mereka dikenal tak memiliki kekuatan.
Mare tak tahu mengapa dia bisa memiliki kekuatan. Mare benci dengan fakta bahwa dia tinggal di kerajaan berlimpah harta, sementara keluarganya tinggal dalam kemiskinan. Red Queen akan menceritakan perjuangan Mare memperjuangkan kaum merah yang selalu tertindas. Red Queen juga menyuguhkan kisah cinta segitiga di antara para karakter.
Novel yang mendapat penghargaan The Best Debut ini bukan novel fantasi biasa. Victoria Aveyard selaku penulis juga mengangkat hal-hal sensitif yang sedang terjadi seperti kesenjangan sosial, polusi, perbedaan ras, dan masih banyak lagi. Victoria Aveyard juga membeberkan kehidupan dari berbagai sisi. Red Queen sudah jelas merupakan novel fantasi berat yang memiliki banyak pesan moral.
Novel young-adult ini memiliki banyak karakter, klan, dan deskripsi tempat yang terkadang membuat bingung dan bosan. Namun jika dilihat dari segi kepenulisan, hal-hal tersebut bisa dikatakan nilai plusnya. Karena walau serba-serbinya ada banyak dan sering muncul secara tiba-tiba, tetapi penguatannya mantap sehingga kita segera merasa kenal.
Kisah cinta antara Mare dengan dua pangeran Kerajaan Norta, Cal dan Maven, juga menegangkan untuk diikuti. Permasalahan utama yang disorot dalam novel ini adalah pengkhianatan. Siapa saja bisa mengkhianati siapa saja. Novel Red Queen bukan hanya mengajakmu memperjuangkan kebenaran, tapi juga akan membuatmu bertanya-tanya tentang arti kepercayaan.
Baca Juga
-
Sinopsis Film Liar Liar: Kefrustasian Seorang Pria yang Tak Bisa Berbohong
-
Sinopsis Film Ramona And Beezus: Seorang Gadis yang Gemar Berimajinasi
-
4 Tips Menulis Surat Cinta Untuk Pasangan, Bikin Makin Mesra
-
Sinopsis Film Big Fish: Pria yang Mendongeng Hingga Kematiannya
-
5 Tanda Orang Jatuh Cinta pada Pasangan, Kamu Merasakannya Juga?
Artikel Terkait
-
Membangun Sikap Kritis dalam Menangkal Ulasan Palsu di Google Maps
-
Ulasan Film Wolfs: Kolaborasi Dua Fixer Profesional dalam Misi Sarat Intrik
-
Ulasan Anime 'Gokusen': Ketika Petinggi Yakuza menjadi Guru Matematika
-
Ulasan Novel Takbir Rindu di Istanbul, Memperjuangkan Cinta atau Cita-Cita?
-
Menggali Xenoglosofilia: Apa yang Membuat Kita Tertarik pada Bahasa Asing?
Ulasan
-
Ulasan Film Wolfs: Kolaborasi Dua Fixer Profesional dalam Misi Sarat Intrik
-
Review Buku Hidup Tak Selalu Baik-Baik Saja, Ketika Hidup Tak Sesuai Ekspektasi
-
Rasanya Istimewa, Sensasi Kuliner di Kedai Nasi Nikmat Kota Jambi
-
Review Buku Sebuah Kota yang Menculik Kita, Fenomena Sosial dalam Bingkai Puisi
-
Love is A Promise: Berdamai dengan Trauma Demi Menemukan Cinta Sejati!
Terkini
-
BI Bekali 500 Mahasiswa Jabar Sertifikasi BNSP, Siap Bersaing di Dunia Kerja
-
3 Serum Korea Berbahan Utama Lendir Siput, Ampuh Perbaiki Skin Barrier!
-
Statistik Apik Gustavo Souza, Juru Gedor Baru PSIS Semarang Asal El Savador
-
3 Rekomendasi Produk Ampoule untuk Atasi Jerawat dan Kerutan, Auto Glowing!
-
Sentuhan Guru Tak Tergantikan, Mengapa Literasi Penting di Era AI?