The Help merupakan novel karya Kathryn Stockett yang pertama kali diterbitkan pada tahun 2009. Novel ini merupakan novel yang pertama kali dirilis oleh Kathryn Stockett dan mendapat banyak respons positif dari para pembacanya. Meskipun buku ini sudah cukup lama dirilis, cerita yang diangkat dan pesan di dalamnya masih akan sangat membawa dampak positif di kehidupan hari ini. Novel ini dikemas dengan menarik karena setiap babnya menceritakan sudut pandang dari 3 karakter yang berbeda.
The Help ini menceritakan kehidupan pada tahun 1962 di Jackson, Mississippi. Buku ini mengambil tema cerita wanita berkulit hitam yang bekerja di rumah orang-orang yang berkulit putih. Buku ini menceritakan bagaimana wanita berkulit hitam diperlakukan oleh wanita berkulit putih, mereka difitnah, dianggap rendah, dan bahkan tidak boleh menggunakan toilet yang sama dengan orang-orang yang berkulit putih karena adanya anggapan bahwa orang-orang berkulit hitam mempunyai penyakit menular.
Buku ini menceritakan dari 3 sudut pandang wanita, yaitu Aibeleen dan Minny yang merupakan wanita berkulit hitam, dan Skeeter yang merupakan seorang wanita berkulit putih. Skeeter merupakan wanita berkulit putih yang mempunyai ambisi dan tujuan yang berbeda dari wanita kulit putih lainnya. Akhirnya Aibeleen, Minny, dan Skeeter bekerja sama untuk membuat sebuah projek yang mereka tahu sangat berisiko untuk dilakukan, tetapi mereka memiliki satu tujuan, yaitu berharap melalui projek itu, mereka dapat mengubah keadaan menjadi lebih baik.
The Help mengajarkan kita berbagai hal yang bisa kita aplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari, seperti jangan menjadikan perbedaan yang kita miliki memisahkan kita dari satu sama lain. Selain itu, buku ini juga mengajarkan untuk selalu memperlakukan orang lain dengan kebaikan dan kasih sayang karena hal tersebut akan sangat berarti bagi orang lain. Sebagai manusia, kita juga harus sadar bahwa kita tidak memiliki kesempatan atau kekuatan yang sama, maka dari itu kita harus memanfaatkan dan menggunakannya untuk sesama demi kebaikan.
The Help juga telah diadptasi menjadi film pada tahun 2011 yang diperankan oleh Viola Davis (Aibeleen), Octavia Spencer (Minny), dan Emma Stone (Skeeter). Adaptasi dari novel ini juga tak kalah bagus dan tak kalah menyentuh dari novelnya sendiri, bahkan Viola Davis mendapatkan nominasi sebagai pemeran utama terbaik di piala Oscar dan Octavia Spencer memenangkan piala Oscar sebagai pemeran pendukung terbaik.
Buku ini mengandung “roller coaster of emotions” di dalamnya karena banyak bagian yang sangat menyentuh, bagian yang membuat pembacanya marah, dan terdapat pula bagian yang membuat pembacanya tertawa. Terdapat satu kalimat yang berulang kali diucapkan dan diajarkan oleh Aibeleen kepada anak yang diasuhnya, Mae Mobley, yaitu “You is kind. You is Smart. You is important”. Buku ini merupakan salah satu buku yang menurut saya penting untuk dibaca karena mengajarkan kita berbagai hal dan membuka mata serta hati kita lebih dari sebelumnya. So, happy reading!
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Novel 'The Champhor Tree' Keigo Higashino Akan Hadir dalam Versi Anime
-
Aksi Dokter Priguna Perkosa Keluarga Pasien Bisa Diampuni, Begini Desakan DPR ke Semua Rumah Sakit
-
Komnas HAM Tegaskan Guru Besar UGM dan Dokter Residen Pelaku Pelecehan Harus Dihukum Lebih Berat!
-
27 Tahun Terpisah, Wanita China Temukan Keluarga Kandung Hanya dalam 2 Hari
-
4 Novel Romance Berlatar Musim Gugur: Kisah Cinta di Saat Daun Berguguran
Ulasan
-
Review The Resident: Niat Mengkritik Sistem Medis, Tapi Jadi Seklise itu?
-
Menikmati Lupis di Warung Lintau Pekanbaru, Cita Rasa Tak Terlupakan
-
4 Novel Romance Berlatar Musim Gugur: Kisah Cinta di Saat Daun Berguguran
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Novel The New Girl: Sisi Gelap Draycott Academy yang Penuh Diskriminasi
Terkini
-
4 Ide Outfit Hangout ala Megawati Hangestri, Anti Ribet dan Tetap On Point!
-
Bedah Karakter dalam 'Weak Hero Class 2', Siapa yang Paling Kuat?
-
Novel 'The Champhor Tree' Keigo Higashino Akan Hadir dalam Versi Anime
-
Blaka Suta: Kejujuran dalam Daily Life dan Hukum Tabur Tuai Lintas Generasi
-
Ketika Seni Menjadi Musuh Otoritarianisme