Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Ahmad Zubairi
Reaksi para pemain Barcelona pada akhir pertandingan leg pertama babak 16 besar Liga Eropa antara FC Barcelona vs Galatasaray di stadion Camp Nou pada Jumat (11/3/2022) dini hari WIB. Josep LAGO / AFP.

Yang kita tau, pada beberapa pekan terakhir, Barcelona cukup konsisten dalam meraup hasil sempurna di setiap laga yang dilakoni. Utamanya empat pertandingan terakhirnya. Ia selalu menjadi salah satu tim yang tentu saja membuat kubu lawan berfikir akan menjadi korban kekonsistenan mereka. Bibungkam adalah kata yang hadir dan menjadi mimpi buruk sang lawan mereka.

Tapi tidak dengan hasil di laga ini, pada saat berhadapan dengan tim Turki, Galasataray di babak 16 besar leg pertama Liga Europa, yang dihelat di Cam Nou pada Jumat, 11 Maret 2022 dini hari tadi, El Barca hanya bermain  imbang tanpa gol 0:0.

Skor akhir ini, benar-benar menjadi sorotan publik. Utamanya fans Barcelona itu sendiri. Jika ditinjau dari kata konsisten, maka hasil kontra Galasataray berunah menjadi inkonsisten. Ada apa dengan Barcelona? Mengapa inkonsistensi itu kembali menghampirinya?

Setidaknya ada 4 hal yang merupakan salah satu jawaban mengapa Barcelona gagal meraih kemenangan di laga yang penting ini. 

1. Hanya Dominan di Lini Tengah

Ini tentu bukan hal yang baru bagi kita selaku pecinta sepak bola. Permainan Barcelona pasti cukup dominan. Utamanya di lini tengah yang diapit melalui umpan bek-bek mereka, sayap dan kembali lagi tengah. Barcelona sangat lihai sekali soal penguasaan bola. Tercatat El Barca menguasai bola adalah 69 persen. Sisanya adalah untuk tim tamu kehormatannya, Galasataray. Dominan bukan?

Lebih dari itu, El Barca juga mencatatkan 16 tembakan ke arah gawang Inaki Pena. Empat di antaranya merupakan tembakan yang tepat sasaran. Iya! cuma tepat sasaran. Tapi tidak mampu dikolesi menjadi gol kemenangan bagi Pedri dan kawan kawannya. Dari sekian banyak persentase penguasaan bola dan shot on target itu, sudah cukup bagus dan luar biasa. Kekurangannya hanya satu. Gagal mencetak gol.

2. Nihil yang Tak Diharapkan

Tentu bukan harapan Xavi Hernandez ataupun Dembele dan kawan-kawannya tentang sebuah kenihilan atau hasilnya yang tak membuahkan apa-apa. Artinya dari sekian banyak persentase penguasaan bola dan shot on target itu, sudah cukup bagus dan luar biasa.

Kekurangannya hanya satu. Gagal mencetak gol. Akan tetapi karena gagal maka nihillah sebuah kemenangan. Meski kata Xavi, salah satu opsi untuk menang adalah banyak menguasai bola. Tapi tidak dengan kali ini, ia nihil tak dapat mewujudkan cita-citanya. 

3. Penjaga Gawang Galasataray yang Cemerlang

Barcelona mungkin menyesali terhadap peran dan kontribusi penjaga gawang Galasataray, Inaki Pena. Betapa tidak, dari empat tembakan yang tepat sasaran itu, semua digagalkan oleh Inaki Pena.

Apalagi, Inaki Pena sendiri awalnya adalah pemain Barca B yang kini dilepas ke Galasataray. Apakah Barcelona menyesali? Tak menang karena termakan oleh senjata apiknya sendiri?

4. Bomboer dan Winger Kembali Tak Sangar

Kita lagi dan  lagi harus melihat hasil El Barca di pertandingan sebelumnya. Di mana sayap-sayap mereka kerap mengahdirkan petaka bagi sang lawan. Kerap menusuk dan berakselerasi secara individu ke jantung pertahanan. Begitu pula dengan bombernya.

Tapi tidak dengan kali ini. Mereka semua kelihatan mati kutu dan tak menemukan ritme permainan terbaiknya. Kelihatan bingung saat mau menyelesaikan penyelesaian akhir. Bola mudah direbut, tendangan melambung dan umpan krossing kerap kali terbaca.

Itulah 4 hal dari Laga Barcelona vs Galasataray.

Ahmad Zubairi