Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Niam At Majha
Cover Buku Kumpulan Cerita Rakyat Jepang (DocPribadi/niamatmajha)

Rasanya nyaris selalu menyenangkan dan menyegarkan saat membaca buku kumpulan cerita rakyat. Siapa pun baik tua atau muda, suka dengan cerita rakyat. Dalam Bahasa popular cerita rakyat di sebut dongeng. Pada kesempatan kali ini penulis akan mengulas  cerita rakyat dari Jepang atau dengan nama lain Negeri Matahari terbit. Dikenal dengan kuil, Gunung Fuji, Bunga Sakura saja. Negara termaju di Asia tersebut juga memiliki segudang  cerita rakyat. 

Dalam buku yang bertajuk Kumpulan Cerita Rakyat Jepang. Cerita dalam buku ini layak dibagikan kepada anak-anak seluruh dunia, tanpa terkecuali Indonesia. Buku yang diterjemahkan oleh Nurul Hanafi yang diterbitkan Kakatua ini. Penerjemah mampu membahasakan dengan sederhana sehingga bagi siapa saja yang membaca mudah dipahami.

Simak saja kisah Momotaro, seorang anak kecil akan membagikan kehebatannya dalam menaklukan raksasa, atau seorang Issun Boshi, terlahir kurang sempurna namun penuh percaya diri berhasil menjadi sosok samurai gagah berani.  Putri Kaguya yang terbang ke bulan dan Tanabata berubah menjadi bintang Altair. Hanya itu? Tentu tidak, masih banyak. Semuanya ada delapan belas cerita berbeda yang mengajarkan kesabaran, kasih sayang, balas budi juga cinta terhadap alam dan binatang.   

Dahulu sebelum era globalisasi seperti sekarang ini, kebiasaan mendongeng masih cukup kuat dan berakar. Seoarang nenek biasa bercerita pada cucu-cucunya menjelang mereka tidur. Cerita itu selalu dengan keajaiban atau berbagai kejadian luar biasa, perbuatan yang mengejutkan, atau adegan yang menegangkan. Ketiga hal itulah yang membuat anak-anak sangat terpikat dan ketagihan untuk mendengar dongeng lagi. Dalam dongeng ajaran moral disisispkan dengan halus sehingga anak-anak bisa menerima ajaran itu dengan senang hati.

Jadi selain mendapat hiburan, kamu akan mengenal kehebatan masyarakat Jepang di masa lalu dan perilaku teladan mereka. Tidak mengherankan jika setelah membaca buku ini bisa jadi lebih bersemangat dalam belajar dan berusaha seperti semangat gambaru (semangat rakyat Jepang dalam bekerja keras)

Sekarang zaman telah banyak berubah. Di era globalisasi ini, kebiasaan mendongeng sudah sangat berkurang, bahkan nyaris ‘hilang sama sekali’. Tentu sja fenomena ini sangat memprihatinkan. Orang tua mereka pun terjebak dalam gaya hidup yang disemai dan disebarkan oelh globalisasi. Padahal dengan mendongeng, mereka telah secara langsung berusaha menanamkan ajaran moral pada anaknya. (halaman vii)

Saya yakin kesadaran untuk mendongeng itu ada di kalangan masyarakat. Hanya saja seringkali orang tua kurang memiliki bekal penguasaan materi dongeng. Maka buku ini harapannya bisa turut serta memberi pengayaan bahan mendongeng bagi anak-anak. Buku ini bermafaat dan cocok dibaca baik untuk pendidik, anak sekolah mamupun pembaca secara umum. Meskipun semua cerita berlatar Jepang masla lau, namun nilai-nilan ajaran moral atau budi pekerti ada diadalamnya bersifat universal di seluruh dunia dan akan tetap mencerahkan dan memberi ilham bagi siapa pun dan sampai kapan pun.

Menariknya, membaca buku Kumpulan Cerita Rakyat Jepang yang diterjemahkan Nurul Hanafi Penerbit Kakatua (2022) layak dibuat referensi bagi siapa pun. Sebab dengan mendongeng hubungan orang tua dan anak menjadi akrab dan harmonis. Dengan mendongeng, orang tua mendekatkan hati dan jiwanya pada hati dan jiwa anak-anaknya.

Niam At Majha