Pelecehan verbal mungkin nampaknya bukan masalah besar seperti kekerasan fisik, akan tetapi dapat hal tersebut dapat menyebabkan luka dan trauma jangka panjang bagi korbannya. Meskipun pelecehan verbal tidak memiliki dampak fisik, hal itu sama dengan pelecehan fisik, dan tidak kalah seriusnya. Pelecehan verbal dapat dilakukan oleh siapa saja dalam hidup kamu, mulai dari orang tua, rekan kerja, hingga teman.
Apa itu pelecehan verbal?
Pelecehan verbal adalah tindakan atau interaksi di mana seseorang dirugikan oleh kata-kata orang lain. Hal itu bisa dilakukan secara terang-terangan atau pun secara halus, dan sulit dimengerti secara langsung.
Berikut adalah beberapa contoh pelecehan verbal:
- Ejekan dan hinaan, seperti pemanggilan nama
- Kritik yang tidak membangun
- Ancaman
- Gaslighting
Tanda-tanda saat kamu dilecehkan secara verbal
Jika salah satu hal di atas terjadi dalam salah satu hubungan kamu, kemungkinan besar kamu mengalami pelecehan verbal. Cara termudah untuk mengetahui apakah kamu dilecehkan secara verbal adalah berdasarkan bagaimana perasaanmu setelah berinteraksi dengan seseorang itu?
Jika interaksi kamu dengan orang tersebut terkadang atau sering meninggalkan perasaan kecewa, sedih , malu , bersalah , ataupun tertekan, hal tersebut adalah pertanda baik bahwa mereka tidak terlalu baik kepada kamu, dan bahkan mungkin berperilaku kasar secara verbal terhadapmu.
Memahami niat pelaku pelecehan verbal
Penting untuk diketahui bahwa pelecehan verbal dapat terjadi secara tidak sengaja. Keputusan untuk berperilaku merugikan orang lain, tidak perlu ada saat seseorang tersebut berperilaku kasar.
Misalnya, seseorang mungkin berpikir kata-kata dan hinaan mereka menguatkanmu atau membuat kamu agar lebih kuat.
Jadi pelaku pelecehan verbal tersebut terkadang memiliki macam-macam motif, diantaranya mereka mungkin ingin memotivasimu, namun sebenarnya mereka tidak tahu bagaimana caranya.
Selain itu, mungkin juga mereka yang melecehkan dan bersikap buruk terhadapmu karena iri padamu, atau mungkin tidak ada hubungannya sama sekali denganmu, mereka hanyalah orang yang kasar secara verbal. Tapi, sekali lagi, niat seseorang berperilaku buruk tidak relevan dengan hasil dalam situasi ini.
Cara menangani pelecehan verbal
Lihatlah, bagaimana kamu dapat menangani pelecehan verbal tersebut, mengetahui seseorang yang memang berniat melecehkanmu atau hal tersebut dilakukannya bukan karena niat memang terkadang sulit diketahui. Namun, berikut adalah langkah-langkah yang harus kamu lakukan, jika mengalami pelecehan verbal:
1. Berterus terang dengan sang pelaku
Langkah pertama dan terpenting yang harus diambil ketika kamu mengalami pelecehan verbal adalah berterus terang secara langsung kepada orang tersebut jika mereka telah berperilaku kasar dan sesuatu yang mereka katakan telah berdampak buruk bagi kamu. Hal tersebut dapat dilakukan ketika posisi kamu memang aman untuk melakukannya. Jika orang yang melecehkanmu secara verbal berada dalam posisi berkuasa atas kamu, seperti atasanmu, mungkin kamu akan tidak aman untuk mengatakannya secara langsung. Dalam hal ini, ada baiknya kamu mendiskusikannya dengan pihak netral yang aman terlebih dahulu, seperti dengan atasan di kantormu yang lain.
2. Gunakan bahasa yang jelas untuk menuntut pelaku berhenti
Mungkin kamu akan mengalami ketakutan saat berbicara dengan sang pelaku. Namun sebaiknya kamu harus bersikap tegas untuk meminta mereka berhenti berperilaku kasar terhadapmu. Semakin jelas kamu saat meminta, semakin mudah bagi orang tersebut untuk menyangkal bahwa mereka berperilaku kasar. Ingat, seseorang yang kasar secara verbal mungkin tidak tahu bahwa mereka berperilaku seperti itu, dan mungkin mereka akan merasa tidak disengaja.
3. Tidak terlibat secara langsung
Ketika seseorang bersikap jahat kepada kita, wajar jika ingin dibalas dengan kejam. Jika kamu terbakar emosi, hal ini hanya akan meningkatkan pelecehan verbal yang akan kamu dapatkan. Selain itu, pelaku bisa saja malah memutar balikkan fakta. Maka, lakukan yang terbaik untuk tidak terlibat langsung dengan urusan pelaku.
4. Tetap bersikap tenang
Bersikap tetap tenang setelah dilecehkan memanglah sulit. Namun, itulah cara terbaik untuk menghadapi orang yang telah berbuat kasar, karena kekesalan dan rasa amarahmu yang meledak-ledak justru dapat memperburuk situasi. Agar tetap tenang, kamu bisa mengatur pernapasanmu saat berinteraksi dengan orang tersebut sebelum mulai berbicara.
5. Menetapkan dan menegaskan batasan interaksi dengan pelaku
Hal ini harus dilakukan secara tegas dengan konsekuensi yang jelas, sebagai langkah penting berikutnya saat kamu menghadapi pelecehan verbal. Selain itu, ketika batas yang telah kamu tetapkan tetap dilanggar, tetap lakukan yang terbaik agar kamu tetap tenang.
Apa yang harus kamu lakukan jika pelecehan verbal tersebut tidak berhenti?
Pelecehan verbal dapat berlanjut bahkan jika kamu sudah mencoba untuk tetap tenang, meminta itu tidak terjadi, dan menetapkan dan menegakkan batasan di sekitarnya.
Berikut adalah beberapa pilihan, jika pelecehan verbal tersebut tidak berhenti:
1. Pergi
Jika terdapat pilihan untuk meninggalkan pelaku secara fisik, maka pergilah. Jika keadaannya tidak memungkinkan untukmu, paling tidak kamu harus menjauhkan diri dari orang-orang, terutama sang pelaku, dengan menikmati ruang sendiri untuk beberapa waktu.
2. Mengakhiri hubungan
Ketika sudah membuat batasan lalu menjauh tidak berpengaruh pada pelecehan verbal yang menimpamu, jika memungkinkan kamu bisa mengakhiri hubungan dengan orang-orang yang terlibat denganmu.
3. Meminta bantuan pihak lain
Jika kamu tidak dapat mengakhiri hubungan dengan pelaku kekerasan verbal karena keadaannya di luar kendalimu, atau jika pelaku tidak mau meninggalkan, terus melecehkan atau membuntuti setelah kamu mengakhiri hubungan, yang perlu kamu lakukan adalah meminta bantuan dari pihak lain, seperti:
- Call Center SAPA 129
- Komnas Perempuan dengan pengaduan lewat email pengaduan@komnasperempuan.go.id
- Komnas HAM dengan pengaduan lewat website https://pengaduan.komnasham.go.id/home/pengaduan-online atau melakukan konsultasi melalui nomor 08111129129
- Lembaga Bantuan Hukum (LBH) terdekat, atau pun
- Polisi setempat
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Apa Itu Catcalling? Bikin Aviani Malik Semprot Pendukung Paslon di Debat Pilkada Tangsel 2024
-
Animator Film Disney & Pixar Dihukum 25 Tahun Penjara Atas Pemerkosaan Anak yang Disiarkan Langsung
-
Ngaku Bajunya Dibuka Masinton, Wakil Ketua DPRD Tapanuli Tengah Camelia Neneng Lapor ke Komnas Perempuan
-
Pernikahan Bukan Solusi bagi Korban Pelecehan Seksual, Hanya Nambah Masalah
-
Mahasiswi Jambi Diperkosa Senior Mapala, Kemen PPPA Ingatkan Kampus Harus Jadi Garda Depan Pencegahan TPKS
Ulasan
-
Ulasan Novel Under the Influence Karya Kimberly Brown, Kisah Cinta dan Kesempatan Kedua
-
Ulasan Novel Binding 13, Kisah Cinta yang Perlahan Terungkap
-
Ulasan Novel Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya Karya Rusdi Matahari
-
Ulasan Buku Patah Paling Ikhlas, Kumpulan Quotes Menenangkan Saat Galau
-
Tetap Kuat Menjalani Hidup Bersama Buku Menangis Boleh tapi Jangan Menyerah
Terkini
-
Byeon Woo Seok Nyanyikan Sudden Shower di MAMA 2024, Ryu Sun Jae Jadi Nyata
-
Pep Guardiola Bertahan di Etihad, Pelatih Anyar Man United Merasa Terancam?
-
3 Drama Korea yang Dibintangi Lim Ji Yeon di Netflix, Terbaru Ada The Tale of Lady Ok
-
Review Ticket to Paradise: Film Hollywood yang Syuting di Bali
-
Shin Tae-yong Panggil Trio Belanda ke AFF Cup 2024, Akankah Klub Pemain Berikan Izin?