Buku yang disusun oleh Endang S. Jamarudin, perempuan kelahiran Wonogiri ini, berjudul Cara Mudah Menulis Naskah Terjemahan dan Non Terjemahan bagi Pemula. Melalui buku ini kita akan diajak untuk menyiapkan diri menjadi seorang penulis naskah buku terjemahan dan non terjemahan serta memahami bagaimana bisnis di dunia penerbitan buku.
Menulis termasuk keterampilan dasar setiap orang yang pernah sekolah. Oleh karena itu, jika kita semakin aktif dan kreatif dalam menekuni dunia tulis menulis naskah buku, maka kita mungkin sekali bisa memiliki kemampuan dasar sebagai modal untuk berkembang di masa depan dalam dunia penulisan naskah buku.
Buku ini cocok sekali dimiliki, dibaca dan dipelajari oleh mahasiswa, dosen dan umum. Bagi mahasiswa, buku ini bisa dijadikan pemandu awal untuk mengenal dan memasuki dunia profesi menulis naskah buku dan dunia kerja yang bisa dilakukan sambil belajar atau kuliah.
Bagi dosen, buku ini bisa dijadikan motivasi bagi mahasiswanya yang ingin menekuni sebagian keterampilan dalam berbahasa, yaitu menerjemah, menulis dan menyunting. Sedangkan bagi umum, buku ini bisa dijadikan pemicu untuk menjalani profesi utama atau tambahan, paruh waktu atau total, terkait dengan hobi menulis naskah buku.
Kenapa kita perlu menulis buku? Endang S. Jumarudin menjawab, "Banyak alasannya, namun di antaranya adalah (1) fleksibel dalam melakukannya, baik tempat maupun waktunya, (2) semakin dihargai sebagai karyanya, (3) mampu melambungkan nama besarnya baik di dunia internasional, nasional, maupun lokal."
Kita bisa melihat nama penulis kaliber internasional karena karyanya, seperti Agatha Cristie, Anton Chekov, Kahlil Gibran, Mark Twain, dan untuk penulis nasional, seperti Gunawan Muhammad, Seno Gumira Ajidarma, Arswendo, Yuditeha, Mashdar Zainal, Anton Kurnia, Kurnia Effendi, dan lain sebagainya.
Buku ini terdapat dua bab. Bab pertama tentang kiat menulis naskah buku non terjemahan, sedangkan bab kedua berisi kiat menulis naskah buku terjemahan.
Untuk membahas kiat menulis naskah buku non terjemahan, penulis membahas (1) Untungnya menjadi penulis, (2) Mengenal gagasan, (3) Mengenal teknik menulis naskah non fiksi, (4) Mengenal teknik menulis naskah fiksi, (5) Mengenal penyuntingan naskah, (6) Mengenal kerja dunia penerbitan, dan (7) Mengenal syarat menjadi penulis.
Sementara itu, dalam bab kedua, penulis membahas tidak jauh beda dengan sub bab pada pembahasan pertama.
Tag
Baca Juga
-
Infinix Note 50X 5G+ Masuk ke RI Bareng Note 50S 5G+, Harga Tidak Sama
-
Resmi Rilis, Oppo Reno 14 Pro Chipset Kencang dan Triple Rear Camera 50 MP
-
Infinix Note 50S 5G+ Resmi Masuk ke Indonesia, Kamera 64MP dari Sony IMX682
-
Melepas Ibu Berangkat Ibadah Haji dalam Buku Romantisme Tanah Suci
-
Tecno Pova 6 5G Ditenagai Baterai 6000 mAh dan 70 Watt Ultra Charger
Artikel Terkait
-
Mengenal Supriyadi, Anggota PETA yang Memilih Berontak pada Jepang
-
Melawan Rasa Takut pada Diri Sendiri dari Buku Hantu Kubah Hijau
-
Orangtua Gadis Asal Suralaga Lombok Ini Kaget, Baru Tahu Anaknya Dapat Beasiswa di 3 Kampus Top Luar Negeri
-
10 Mahasiswa yang Diduga Blokir Jalan di Bima Jadi Tahanan Polda NTB, Terancam Penjara Sampai 15 Tahun
-
Menulis Buku dalam 100 Hari, Bagaimana Caranya?
Ulasan
-
Ulasan Novel The Pram: Teror Kereta Bayi Tua yang Menghantui
-
Review Film Magic Farm: Kisah Kru Dokumenter Nyasar yang Dibalut Satir Gokil
-
Ulasan Novel Holly: Rahasia Mengerikan di Balik Rumah Pasangan Terhormat
-
Dari Anak Nakal Jadi Pahlawan Kota: Kisah Seru di Balik The Night Bus Hero
-
Imbas Ulah Lembaga Sensor, Kenikmatan Nonton Film The Red Envelope Jadi Hilang
Terkini
-
Mau Gaya Manis Tapi Tetep Chic? Coba 5 Hairdo Gemas ala Zhang Miao Yi!
-
5 Karakter Kuat One Piece yang Diremehkan Monkey D. Luffy, Jadinya Kalah!
-
Infinix Note 50X 5G+ Masuk ke RI Bareng Note 50S 5G+, Harga Tidak Sama
-
PSS Sleman Belum Aman dari Zona Degradasi Walau Kalahkan Persija, Mengapa?
-
5 Rekomendasi Serial Kerajaan Netflix yang Tak Kalah Seru dari Bridgerton