Berbicara mengenai dunia internet yang begitu luas ini, jika kalian sering berselancar di mesin pencari seperti Google, Bing, dan lain sebagainya, pastinya sudah akrab dengan istilah yang satu ini. Ya, yakni istilah Deep Web dan Dark Web. Biasanya ilustrasi yang menggambarkan keduanya di internet adalah berupa gambar gunung es dan lautan yang dalam.
Banyak orang yang menganggap bahwa antara Deep Web dan Dark Web itu adalah istilah yang sama. Walaupun keduanya sama-sama bagian dari internet yang dalam, keduanya memiliki cakupan makna yang berbeda. Dari kata depannya saja, Deep dan Dark memiliki arti yang berbeda pula. Deep artinya dalam, sedangkan Dark artinya gelap.
Lalu jika memang antara Deep Web dan Dark Web berlainan, apa yang membedakannya?Nah, berikut simak penjelasan tentang perbedaan mendasar antara Deep Web dan Dark Web.
Deep Web
Deep Web sebenarnya tidak semengerikan yang kita kira. Deep Web atau secara harfiah, artinya Web yang dalam, merupakan bagian dari internet yang tidak dapat ditemukan serta tak terindeks oleh mesin pencari seperti Google, Yahoo Search, Bing, dan mesin pencari lainnya dan hanya orang-orang tertentu yang bisa mengaksesnya. Ingat, patokannya adalah mesin pencari atau search engine.
Lalu apa maksud dari kata bagian dari internet yang tidak ditemukan di atas? Jadi singkatnya, sebenarnya semua orang yang memiliki akses ke internet punya Deep Webnya masing-masing. Contohnya seperti apa? Contohnya, File yang kalian upload ke internet seperti GDrive, Pesan di email, Percakapan kalian di sosial media, Halaman administrator WordPress, dan hal lainnya yang bersifat privat di dunia internet, tidak dapat kalian cari melalui Google dan mesin pencari lainnya.
Hanya kalian yang dapat mengakses file atau pesan percakapan yang kalian simpan di internet. Jadi, orang lain tak dapat mengakses hal privat seperti pesan dan file kalian di internet kecuali ada persetujuan dari kalian sendiri atau diretas dari luar.
Dark Web
Dark Web atau sisi gelap dari dunia internet adalah bagian kecil dari Deep Web juga. Dark Web dan Deep Web memang sama-sama tidak dapat dicari di mesin pencari atau search engine dan lokasinya tersembunyi jauh di dalam jaringan internet. Jika Deep Web erat kaitannya dengan ranah privasi kalian di internet, Dark Web lebih banyak dikaitkan terhadap bagian dari internet yang memuat hal-hal ataupun aktivitas ilegal yang dilakukan dengan jaringan internet.
Contohnya saja Silk Road, sebuah situs pasar gelap online yang pernah populer di zamannya. Silk Road tersebut memperdagangkan narkoba dan kegiatan ilegal lainnya di dalam situs tersebut. Walaupun situs ini sudah tidak aktif lagi, ingatlah bahwa Silk Road ini hanyalah salah satu dari sekian banyak Dark Web yang belum terungkap ke publik.
Sebuah situs Dark Web bisa kalian akses dengan cara khusus. Untuk mengakses Dark Web sendiri, kita perlu cara khusus seperti menggunakan Tor Browser dan VPN agar bisa menyamarkan IP Address kalian yang asli. Mengapa harus demikian? Sebab, tidak ada yang menjamin keamanan kalian di Dark Web. Karena Deep Web sifatnya yang privat, pasti sebuah Deep Web punya tingkat keamanan yang tinggi dan perlu kata kunci untuk mengaksesnya. Namun, tidak dengan Dark Web yang tingkat keamanannya lebih rendah sehingga aksi peretasan data dapat dilakukan dengan mudah disana apabila kalian tidak berhati-hati.
Nah, itulah perbedaan mendasar antara Deep Web dengan Dark Web. Andaikan Deep Web dan Dark Web adalah sebuah tempat, Deep Web ibarat kamar pribadi di rumah kalian. Hanya kalian dan orang-orang yang dipercayai yang bisa masuk ke kamar kalian. Dark Web ibarat sebuah tempat aktivitas ilegal seperti markas mafia, tempat judi, prostitusi dan lainnya yang mana hanya orang yang berkepentingan saja yang boleh masuk ke dalamnya. Semoga bermanfaat.
Tag
Baca Juga
-
Plus Minus Bermain Solo Push Rank di Awal Season Baru Mobile Legends
-
Rekomendasi 4 Merek Flashdisk dengan Harga Murah dan Original
-
Cara Cepat Mengumpulkan Battle Point di Game Mobile Legends
-
5 Kelebihan Menggunakan Layanan Cloud Storage Google Drive
-
5 Tips bagi Mahasiswa PPL agar Disenangi Peserta Didik saat Mengajar
Artikel Terkait
-
Hingga 2025, Cakupan Internet 5G Indonesia Baru 4,44 Persen
-
Khusus Bulan Ini, XL Satu Bagi-bagi Bonus dan Bikin Tagihan Enteng di Kantong
-
Tersandung Kasus Monopoli, OpenAI Siap Beli Google Chrome Jika Dijual
-
Karyawan Banyak Pilih WFH, Google Ancam PHK hingga Pemotongan Gaji
-
Saat Indonesia Baru 5G, China Sukses Ciptakan Internet 10G!
Ulasan
-
Kisah Inspiratif dari Out of My Mind, Melihat Dunia dari Perspektif Berbeda
-
Ulasan Film Night Bus: Perjalanan Menegangkan Lewati Zona Konflik Berbahaya
-
Ulasan Novel Menjadi: Sebuah Proses untuk Mengenal dan Menerima Diri
-
Review Buku Purple Eyes Karya Prisca Primasari, Bukan Kisah Romantis seperti Pada Umumnya
-
Review Film Aisyah - Biarkan Kami Bersaudara: Persaudaraan Lintas Iman
Terkini
-
Dijegal Semen Padang FC, Misi Persija Finish di Empat Besar Gagal Total?
-
MEOVV 'Hands Up' Penyemangat untuk Terus Maju Lewat Melodi yang Menggebu
-
Bawa Leeds United Promosi, Ternyata Pascal Struijk Bukan Pemain Indonesia Pertama di EPL
-
Jordi Amat Akui Belum Tahu Nasib di JDT, Bantah Rumor Hijrah ke Indonesia?
-
3 Alasan Mengapa Patrick Kluivert Harus Pertimbangkan Panggil Yakob Sayuri