Ketika perasaan terasa berat dan sesak, ditambah hidup yang terlalu monoton dan membosankan, tidak jarang membuat kita merasa lelah sendiri dan bingung harus berbuat apa.
Perasaan-perasaan tersebut dituangkan oleh seorang penulis asal Korea melalui bukunya yang berjudul Ketika Aku Tak Tahu Apa yang Aku Inginkan. Membaca judulnya saja pasti sudah merasa sangat relate, bukan?
Mulai tertarik untuk melihat lebih lanjut tentang isinya? Cari tahu identitas lengkapnya dulu, yuk!
Judul buku: Ketika Aku Tak Tahu Apa yang Aku Inginkan
Penulis: Jeon Seunghwan
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 284 halaman
Edisi Digital 2022
Berikut ulasan buku 'Ketika Aku Tak Tahu Apa yang Aku Inginkan',
Ketika pertama kali melihat cover buku ini, aku langsung tertarik untuk mencari tahu lebih lanjut mengenai buku ini. Meskipun ada yang bilang jangan menilai buku dari cover-nya, tetapi kuakui sering kali cover bukulah yang menjadi penentu tertarik atau tidaknya seseorang dengan sebuah buku.
Sesuai dengan judulnya, ilustrasi seorang perempuan yang sedang berbaring dengan tatapan sendu seakan sangat mewakili judul dan perasaan orang-orang yang merasa relate, hingga mungkin saja kita berkata "Gue banget nih!".
Berbicara tentang isi, buku ini berisi 4 bagian utama dengan beberapa sub bab berbagai tema, tetapi tetap terhubung dengan perasaan kesendirian, ketidaktahuan, kenangan, dan perasaan mengharu biru lainnya. Setiap bagiannya seakan mengajak kita untuk lebih mengenal. Mengenal perasaan, waktu, hubungan yang kita miliki, hingga mengenal dunia kita sendiri yang kadang menjebak.
Ada banyak sekali kutipan indah yang disisipkan oleh penulis di beberapa bagian dalam buku ini. Bersumber dari buku yang beragam, potongan kutipan itu membuatku ingin ikut membaca buku tersebut. Penulis sangat lihai menyentuh dasar perasaan pembaca melalui interprestasi kutipan yang ia cantumkan dalam buku ini.
Untuk yang sedang bingung, lelah, bertanya-tanya, dan bimbang, ambil jeda sejenak. Bacalah buku ini, meskipun tidak serta-merta menyelesaikan masalah, tetapi setidaknya kamu jadi tahu bahwa rasa kesepian, kesendirian, kebingungan, dan kembimbangan itu tidak hanya milikmu seorang saja.
Sebuah buku yang ditulis dengan penuh dedikasi oleh sang penulis, berusaha menghadirkan perasaan semacam 'kamu tidak sendirian' kepada para pembacanya. Jadi, kamu tertarik untuk ikut menyelami deretan huruf-huruf dalam buku ini?
Baca Juga
-
Ikuti Perjalanan Hampa Kehilangan Kenangan di Novel 'Polisi Kenangan'
-
3 Novel Legendaris Karya Penulis Indonesia, Ada Gadis Kretek hingga Lupus
-
Geram! Ayu Ting Ting Semprot Netizen yang Hujat Bilqis Nyanyi Lagu Korea
-
Haji Faisal Akui Sempat Syok dengan Konten Atta Halilintar yang Disebut Netizen Sentil Fuji
-
Outfit Bandara Seowon UNIS Jadi Sorotan, K-netz Perdebatkan Usia Debut
Artikel Terkait
Ulasan
-
Ulasan Novel The Briar Club: Kisah Perempuan Tangguh di Tahun 1950-an
-
Review Film Black Box Diaries: Catatan Kelam yang Menguak Pelecehan Seksual
-
3 Hal yang Kamu Dapatkan Jika Menyaksikan Drama Korea Nine Puzzles
-
Review Film Tornado: Perjalanan Visual dan Cerita yang Mengalir Lambat
-
Review Film Fear Street - Prom Queen: Pembantaian Malam Pesta yang Melempem
Terkini
-
Antara Keringat dan Ketakutan: Saat Catcalling Membayangi Langkah Perempuan
-
Indonesia Open 2025: Jadwal Laga 12 Wakil Tuan Rumah di Babak Kedua
-
Chic dan Effortless! Intip 4 Inspirasi Gaya Kasual Harian dari Kim So Hyun
-
Kesenjangan Johann Zarco dan Somkiat Chantra Jauh, PR Besar untuk LCR?
-
Geser Stranger Things 4, Adolescence Jadi Serial Netflix Terpopuler Kedua