Sebuah kisah yang ditawarkan dalam buku terjemahan karya Fredrik Backman ini bercerita tentang seorang anak bernama Elsa yang sangat menyayangi Neneknya. Bagi Elsa, Nenek tidak hanya sosok nenek, tetapi juga sahabat sejatinya. Sebuah buku yang mengajarkan tentang penerimaan dan keikhlasan. Penasaran dengan bukunya? Berikut ulasan lengkap buku My Grandmother Asked Me to Tell You She's Sorry.
Identitas Buku
Judul Buku: My Grandmother Asked Me to Tell You She's Sorry (Nenekku Menitip Salam dan Meminta Maaf)
Penulis: Fredrik Backman
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 448 Halaman
Ulasan Lengkap
Elsa mungkin bisa digolongkan sebagai salah satu anak-hampir-delapan-tahun yang memiliki pemikiran dan pemahaman di atas anak seusianya. Hal ini tidak lepas dari pengaruh nenek beserta dongeng-dongeng dari Tujuh Kerajaan di Negeri-Hampir-Bangun.
Buku kedua karya Fredrik Backman yang kubaca, dan jika di buku sebelumnya (The Man Called Ove) kita diajak menyelami kisah seorang kakek pemarah sekaligus membuat kita sayang, di buku kali ini kita diajak menyimak kisah seorang anak bernama Elsa dan neneknya yang selalu mengajaknya ke Negeri-Hampir-Bangun.
Seiring banyaknya halaman yang kulalui, akhirnya aku paham makna judul buku ini. Nenek Elsa meninggal karena kanker, dan tentu saja hal ini membuat Elsa marah dan tidak memaafkan nenek. Di saat bersamaan, nenek justru menyuruh Elsa berpetualang untuk memberikan beberapa surat kepada penghuni apartemen lainnya tempat mereka tinggal. Elsa semakin marah karena tidak ada satu pun surat untuk dirinya sendiri atau untuk ibunya.
Sama seperti buku pertamanya, aku merasa buku ini termasuk heartwarming, apalagi ketika nenek menunjukkan kasih sayangnya pada Elsa (walaupun dengan cara yang nenek-sekali), bahkan ketika ia telah tiada, ia tetap menunjukkan kasih sayangnya melalui wurse, wolfheart, Alf, dan orang baik hati lainnya yang ada di sekitar Elsa.
Persahabatan Elsa dengan wurse, keteguhannya melawan bully yang dihadapinya di sekolah, pemikirannya yang kadang membuatku takjub, tingkahnya yang kadang absurd mengingat ia masih seorang anak-hampir-delapan-tahun, semua hal itu membekas di ingatanku. Satu hal yang paling mengena dari buku ini: "terkadang beberapa hal harus memberikan ruang supaya hal lain bisa menggantikannya".
Itulah ulasan singkat buku My Grandmother Asked Me to Tell You She's Sorry. Selamat membaca!
Baca Juga
-
Ikuti Perjalanan Hampa Kehilangan Kenangan di Novel 'Polisi Kenangan'
-
3 Novel Legendaris Karya Penulis Indonesia, Ada Gadis Kretek hingga Lupus
-
Geram! Ayu Ting Ting Semprot Netizen yang Hujat Bilqis Nyanyi Lagu Korea
-
Haji Faisal Akui Sempat Syok dengan Konten Atta Halilintar yang Disebut Netizen Sentil Fuji
-
Outfit Bandara Seowon UNIS Jadi Sorotan, K-netz Perdebatkan Usia Debut
Artikel Terkait
-
Kita Adalah "Produk" Masa Lalu: Sebuah Renungan Lewat Buku Ambivert
-
Ulasan Novel Represi: Luka Lama dan Perjalanan Menuju Penyembuhan
-
Lika-liku Kehidupan Kembar Siam dalam Buku One Karya Sarah Crossan
-
Ulasan Novel After All This Time: Rahasia dan Luka Lama di Balik Dunia Kerja
-
Maarten Paes: Tidak Pernah Menyesal Bela Timnas Indonesia
Ulasan
-
Kita Adalah "Produk" Masa Lalu: Sebuah Renungan Lewat Buku Ambivert
-
Tyla Ajak Pendengar Berani Ambil Kendali Hidup Lewat Single Bertajuk Push 2 Start
-
Young & Dumb Karya Avril Lavigne ft. Simple Plan: Lagu Nostalgia Bareng Sahabat
-
Ulasan Novel Represi: Luka Lama dan Perjalanan Menuju Penyembuhan
-
Review Film Trap: Operasi Penangkapan FBI di Balik Panggung Konser
Terkini
-
5 Inspirasi Gaya Kasual Maxime Bouttier untuk Tampil Stand Out saat Hangout
-
Arema FC Dapat Lisensi dari AFC, OTW Pulang Kampung ke Stadion Kanjuruhan
-
Bukan Hanya di Sepak Bola, Bahrain Juga Rasakan Pembalasan Berlipat di Ajang Level Asia Ini
-
Sinopsis Film Love in the Big City, Dibintangi Kim Go Eun dan Noh Sang Hyun
-
Persib Hampir Terpeleset, Barito Putera Sukses Unjuk Gigi di Bandung