Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | Athar Farha
Poster Film The Seed of the Sacred Fig (Katalog KlikFilm)

Ada yang bilang, politik itu urusan orang-orang di gedung parlemen dan rapat kabinet, bukan urusan dapur atau meja makan. Namun, Film The Seed of the Sacred Fig garapan Mohammad Rasoulof, langsung menampar anggapan itu. 

Film yang lahir dari proses dramatis ini tayang perdana di Festival Film Cannes 2024 pada tanggal 24 Mei 2024, kemudian mewakili Jerman di ajang Academy Awards 2025. 

Ya, Mohammad Rasoulof bersama beberapa pemerannya harus melarikan diri dari Iran demi menghindari hukuman hanya karena film ini dianggap terlalu berani. Beruntungnya Film The Seed of the Sacred Fig sudah tayang di KlikFilm, jadi Sobat Yoursay bisa bebas nonton. 

Film ini dibintangi Mahsa Rostami, Setareh Maleki, Missagh Zareh, dan Soheila Golestan. Diproduksi Rasoulof Filmproduktion, film ini memadukan drama keluarga dengan thriller politik yang sarat kritik sosial lho. Durasi 168 menitnya bukan lagi pamer panjang cerita ya, melainkan memang harus selama itu demi terciptanya ruang untuk membangun ketegangan secara perlahan-lahan. 

Pasti penasaran dengan kisahnya, kan? Sini deh bahas bareng!

Sinopsis Film The Seed of the Sacred Fig

Scene Film The Seed of the Sacred Fig (IMDb)

Kisahnya tertuju pada Rezvan (Mahsa Rostami) dan Sana (Setareh Maleki), dua saudari yang hidupnya berubah drastis ketika sang ayah, Iman (Missagh Zareh), dipromosikan menjadi hakim investigasi di Tehran. 

Sang ibu, Najmeh (Soheila Golestan), meminta mereka menjaga sikap dan nggak membuat masalah demi nama baik keluarga. 

Sementara itu di luar rumah, situasi negara sedang memanas akibat gelombang protes pasca kematian Mahsa Amini, yang memicu tuntutan kebebasan berpakaian dan kritik terhadap aturan wajib hijab.

Identitas para aparat dan pegawai rezim mulai bocor di internet, membuat posisi Iman semakin rawan. Dari sinilah pembatasan demi pembatasan mulai merayap masuk ke kehidupan keluarganya Rezvan. 

Dari larangan mewarnai rambut dan kuku, hingga perintah nggak tertulis untuk selalu menjaga citra. Hingga suatu hari, Iman membawa pulang pistol dari kantor demi keamanan keluarga. Sayangnya, yang terjadi malah sebaliknya. Ketakutan dan kecurigaan makin menguasai rumah itu.

Gimana kelanjutan kisahnya? Tontonlah di KlikFilm bila Sobat Yoursay penasaran. 

Review Film The Seed of the Sacred Fig

Ibaratnya, film ini memegang cermin di depan wajah kita dan memperlihatkan bagaimana sebuah rumah bisa menjadi miniatur negara. Iman, yang awalnya hanya terlihat tegas, perlahan berubah menjadi sosok yang dikendalikan paranoia. 

Ketika pistolnya hilang, dia langsung mencurigai Rezvan. Dari situ, kontrolnya semakin ketat. Anak-anak harus berkomunikasi lewat chat meski berada di rumah yang sama, kamar-kamar digeledah, dan privasi hilang sama sekali.

Betewe, nggak ada ledakan dramatis di awal, melainkan tekanan yang tumbuh sedikit demi sedikit. Dan jujur saja aku suka bagaimana film ini menunjukkan otoritarianisme nggak selalu datang dalam bentuk kekerasan fisik besar-besaran. Kadang, hadir lewat larangan kecil, tatapan penuh curiga, atau bahkan keheningan yang mencekam.

Menjelang babak akhir, skala ceritanya melebar. Sutradara Mohammad Rasoulof memasukkan rekaman asli demonstrasi di jalanan Tehran. Serius deh, adegan-adegan itu miris banget karena terasa begitu nyata. 

Durasi yang panjang mungkin akan terasa berat buat sebagian penonton, tapi bagiku, setiap menitnya punya alasan untuk ada. Gitu deh, ‘The Seed of the Sacred Fig: bukan hanya sebuah film, tapi juga teriakan protes yang dikemas lewat kisah keluarga.

Bagiku ini salah satu film paling berani tahun …. Nah, buat Sobat Yoursay yang juga penasaran dan ingin nonton langsung, cus ke KlikFilm!

Skor: 4/5

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Athar Farha