Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Priscilla Olga Salim
Salah satu spot di studio Gamplong (Instagram.com/gamplong_studio)

Pernahkah kita menyaksikan pemutaran film Sultan Agung? Film yang menceritakan perjuangan rakyat Mataram dalam melawan penjajahan Belanda di Batavia pada abad ke-16.

Atau film Bumi Manusia, yang diperankan Iqbaal Rahmadan tentang cinta terlarang pribumi? Beberapa film itu tersebut ternyata mengambil syuting di lokasi Studio Alam Gamplong. Akhir-akhir ini oleh Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerja ke Yogyakarta meresmikan Studio Alam Gamplong ini.

Berlokasi di Dusun Gamplong No 1, Kabupaten Sleman, Studio Alam Gamplong ini dibangun bukan tanpa alasan. Awalnya tempat ini didirikan sebagai latar dan lokasi syuting film besutan Hanung Bramantyo.

Begitu proses syuting selesai tempat ini akan menjadi lokasi wisata edukasi dan akan dikembangkan sebagai pusat kebudayaan, film dan dokumentasi. 

Studio Alam Gamplong ini dibangun di atas tanah lapang seluas kurang lebih 2 Ha, di sini dibangun sejumlah replika konstruksi jaman kolonial Belanda.

Salah satu yang menarik adalah benteng Belanda di Batavia yang dibangun pada masa Jan Pieterszoon Coen, seorang Gubernur Jenderal Belanda yang terkenal pada masa itu yang berkedudukan di Batavia.

Untuk memasuki kawasan benteng itu kita harus melewati jembatan ungkit, yang mengingatkan kita pada jembatan ungkit di Kota Intan kawasan Kota Tua yang masih tersisa sebagai bangunan cagar budaya.

Keluar dari kawasan benteng Belanda kita akan memasuki kawasan pecinaan yang dibangun dengan setting kehidupan masyarakat sekitar tahun 1600-an tersebut.

Selain itu, di Studio Alam Gamplong ini juga dibangun kompleks kampung Mataram dengan potret kehidupan masyarakat tahun 1600-an. Sungguh menarik kawasan ini, kita seakan akan memang berada di masa abad pertengahan jika berada di studio alam ini.

Bagaimana menuju ke sini? Kalau dari Titik 0 Km, kamu bisa menuju Jalan Ahmad Dahlan, kemudian ke arah Jalan Raya Yogya, berbelok ke Wates lalu menuju Jalan Gedongan, dan setelah jembatan belok kiri, di pertigaan ambil jalur kanan- kemudian ke kiri sampailah di Studio Alam Gamplong.

Objek wisata Yogyakarta ini dibuka setiap hari dari jam 09.00–17.00. Dengan tiket masuk gratis, tapi jika ingin memasuki wahana, baru di pungut bayaran.

  • Kereta Tua Rp 10.000
  • Museum Habibie dan Ainun Rp 10.000
  • Museum Bumi Manusia Rp 10.000
  • Galeri Antique dan Ruang rahasia Rp 10.000
  • Jeep Rp 150.000.

Wah asyik juga jika di Indonesia punya sebuah tempat dokumentasi film seperti di Studio Gamplong ini, semoga ke depannya bisa menjadi seperti Universal Studio di luar negeri yang khusus memamerkan film-film produksinya. Indonesia juga dapat berbangga memamerkan film produksinya di sini. 

Priscilla Olga Salim