Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Sofina Sehan
Buku 'Kuliah Modal Nol Rupiah'. (dok.pribadi/Sofina Sehan)

Pada umumnya setiap orang tua pasti menyekolahkan anaknya mulai dari TK, SD, SMP, SMA, hingga Kuliah. Namun, kebanyakan orang tua hanya mampu menyekolahkan anaknya sampai SMA saja karena kebanyakan orang tua berpikir bahwa biaya kuliah itu mahal dan pastinya harus mengeluarkan uang yang banyak untuk melanjutkan ke bangku kuliah. Padahal kuliah itu bisa menjadi murah atau bahkan juga bisa dengan modal nol rupiah. Seperti yang dijelaskan dalam buku "Kuliah Modal Nol Rupiah" karya Jajang Hidayat (Lampung cerdas, 2018).

Bahwa kuliah itu murah. Banyak orang yang bilang bahwa untuk kuliah membutuhkan dana yang tidak sedikit, biaya semester yang begitu banyak, biaya hidup jika kos, dan biaya lain-lain. Karena stigma ini orang tua menjadi takut untuk memberikan pendidikan anak sampai perguruan tinggi. Memang benar jika biaya kuliah cukup mahal.  Tapi sebenarnya jika dihitung-hitung, sebenarnya sama saja dengan biaya sekolah SMA hanya beda sedikit. Biaya kuliah terlihat mahal karena dibayar per semester. Menjadi mahasiswa merupakan proses pendewasaan diri karena kebanyakan anak tinggal jauh dari orang tuanya atau lebih banyak ngekos. Selain itu, yang penting dari kuliah adalah untuk membuat jaringan pertemanan yang sangat berguna di masa depan.[ Halaman-70]

Perguruan tinggi adalah salah satu institusi pendidikan yang memberi kesempatan untuk mendapatkan beasiswa. Beasiswa ini ada yang mencakup biaya hidup dan biaya kuliah, atau beasiswa yang diberikan setiap enam bulan sekali melalui seleksi IPK. Dan kabar baiknya biasanya di beberapa perguruan tinggi tertentu beasiswa ini banyak yang tersisa karena tidak diakses oleh mahasiswa. Jadi sebenarnya kalau mau kreatif sedikit saja mencari beasiswa ini urusan yang sangat mudah. Selain melalui beasiswa mahasiswa juga bisa mencari uang dengan cara yang lebih kreatif salah satunya adalah mengikuti program wirausaha mahasiswa. Selain itu banyak juga mahasiswa yang menjadi kerja sampingan. Biaya kuliah sebenarnya hanya soal mindset. Seperti layaknya harga-harga sayuran di pasar biaya kuliah juga relatif. [Halaman-71]

Di perguruan tinggi negeri ada beasiswa PPA atau BBM beasiswa ini diberikan setahun sekali ketika sudah menjadi mahasiswa. Beasiswa PPA diberikan untuk mahasiswa berprestasi dengan syarat IPK minimal 3,00 sedangkan beasiswa BBM diberikan kepada mahasiswa-mahasiswa kurang mampu dibuktikan dengan surat keterangan tidak mampu dari kelurahan. Itu beasiswa yang umumnya diberikan untuk mahasiswa. Sebenarnya ada jenis beasiswa lain dari swasta yang memberikan dengan cuma-cuma biasanya bank pemilik media atau bahkan BUMN. Beasiswa sebenarnya cukup banyak, hanya kebanyakan mahasiswa jarang mencari informasi beasiswa. Kadang karena banyak mahasiswa yang tidak mengakses beasiswa ini banyak mahasiswa yang menganggur. Secara tidak langsung ini membuat persaingan mendapat beasiswa tidak terlalu berat. Urusan beasiswa ini sebenarnya mudah asal mau mencari tahu, setelah itu baru mendaftar.[Halaman,75-76]

Buku ini benar-benar menyadarkan kita bahwa kuliah itu benar-benar murah dan bahkan bisa tanpa mengeluarkan dana pun untuk bisa kuliah. Yaitu dengan melalui beasiswa dan kerja sampingan serta belajar yang giat untuk mendapatkan IPK yang tinggi agar lebih memudahkan mendapat beasiswa, semoga ulasan ini bermanfaat!

Sofina Sehan