Keteladanan yang baik sangat diperlukan oleh setiap orang, khususnya bagi orang-orang yang menjadi pemimpin. Seorang pemimpin, bila tanpa membekali dirinya dengan keteladanan yang baik, rasanya mustahil alias sangat sulit bagi orang-orang yang berada di bawah kepemimpinannya untuk percaya dan tunduk terhadap berbagai kebijakan yang dikeluarkan.
Pemimpin yang baik dapat dilihat dari bagaimana dia memperlakukan rakyatnya. Berbagai kebijakan yang ditetapkan benar-benar untuk kepentingan atau kemanfaataan bersama yang mencakup seluruh rakyat. Jadi bukan kepentingan yang bersifat personal, misalnya mementingkan golongannya sendiri atau kepentingan partainya saja.
Perihal kepemimpinan, ada baiknya para pemimpin di negeri ini membaca kisah para pemimpin terdahulu yang benar-benar memiliki kepedulian terhadap rakyatnya, khususnya rakyat yang lemah, miskin, dan sangat membutuhkan pertolongan dan perlindungan dari pemerintah.
Umar bin Abdul Aziz (kelahiran Mesir, 61 H) misalnya. Ia adalah khalifah kedelapan dari dinasti Bani Umayah. Sesaat ia diangkat menjadi khalifah, bukannya gaji, fasilitas mewah, dan harta melimpah yang ia pikirkan. Ia malah memikirkan orang-orang miskin, ibu-ibu janda yang memiliki banyak anak, dan sebagainya (Demi Rakyat!, halaman 50-55).
Dalam buku “Demi Rakyat!” karya Nur Rokhim (Palapa, 2014) dikisahkan Khalifah Umar bin Abdul Aziz rela mengesampingkan kepentingannya demi kepentingan rakyat yang dipimpinnya. Ia menolak kendaraan khusus kekhalifahan yang diberikan kepadanya dan memilih menggunakan hewan tunggangannya sendiri. Ia malah berkata, “Bawa kendaraan itu ke pasar dan juallah. Kemudian, hasil penjualan tersebut simpan di Baitul Mal. Aku cukup memakai hewan tungganganku saja” (jejakhikmah.bolgspot.com).
Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh khalifah Umar bin Abdul Aziz dalam bidang ekonomi sangat berpihak kepada rakyat. Di antaranya ialah mengurangi beban pajak, memperbaiki tanah pertanian, pembangunan jalan raya, menyantuni fakir dan miskin, serta masih banyak lagi (Demi Rakyat!, halaman 57-58).
Selain mengisahkan tentang sosok Umar bin Abdul Aziz, di dalam buku “Demi Rakyat!” ini juga dikisahkan tokoh pemimpin lainnya yang selayaknya dijadikan sebagai keteladanan. Antara lain kisah kepempimpinan Nabi Muhammad Saw., Ali bin Abi Thalib, Mahmud Ghazan, dan lain sebagainya.
Baca Juga
-
Rahasia Kebahagiaan dalam Buku 'Hidup Damai Tanpa Berpikir Berlebihan'
-
Cara Menghadapi Ujian Hidup dalam Buku Jangan Jadi Manusia, Kucing Aja!
-
Ulasan Buku Sukses Meningkatkan Kualitas Diri, Panduan Praktis Meraih Impian
-
Ulasan Buku Jangan Mau Jadi Orang Rata-rata, Gunakan Masa Muda dengan Baik
-
Panduan Mengajar untuk Para Guru dalam Buku Kompetensi Guru
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku My Home: Myself, Rumah sebagai Kanvas Kehidupan
-
Menggali Xenoglosofilia: Apa yang Membuat Kita Tertarik pada Bahasa Asing?
-
Menggali Makna Kehidupan dalam Buku Seni Tinggal di Bumi Karya Farah Qoonita
-
Ulasan Buku Bersyukur Tanpa Libur: Belajar Menerima Apa yang Kita Miliki
-
Ulasan Buku Bob Sadino Karya Edy Zaqeus: Mereka Bilang Saya Gila!
Ulasan
-
Review Gunpowder Milkshake: Ketika Aksi Bertemu dengan Seni Visual
-
Ulasan Buku My Home: Myself, Rumah sebagai Kanvas Kehidupan
-
Menggali Makna Kehidupan dalam Buku Seni Tinggal di Bumi Karya Farah Qoonita
-
Bisa Self Foto, Abadikan Momen di Studio Terbesar Kota Jalur
-
Ulasan Buku Bersyukur Tanpa Libur: Belajar Menerima Apa yang Kita Miliki
Terkini
-
PSSI Targetkan Timnas Indonesia Diperingkat ke-50 Dunia pada Tahun 2045 Mandatang
-
Memerankan Ibu Egois di Family by Choice, Kim Hye Eun: Saya Siap Dihujat
-
3 Serum yang Mengandung Tranexamic Acid, Ampuh Pudarkan Bekas Jerawat Membandel
-
3 Varian Cleansing Balm Dear Me Beauty untuk Kulit Kering hingga Berjerawat
-
Alfan Suaib Dapat Panggilan TC Timnas Indonesia, Paul Munster Beri Dukungan