Masa kecil banyak orang selalu diisi dengan hal yang menyenangkan. Biasanya, semasa kecil diisi dengan bermain bersama teman, bersekolah, atau hal-hal lainnya, sehingga membuat banyak orang ingin kembali ke masa kecil karena tidak melakukan hal yang berat seperti orang dewasa.Kalau kamu sendiri, semasa kecil sedang melakukan apa?
Buku Kado Terbaik ini mengisahkan tentang Rizki yang saat itu berusia empat belas tahun. Ia memiliki dua orang adik perempuan dan tinggal di panti asuhan. Bukannya karena yatim piatu, mereka masih memiliki ibu, tetapi mereka tidak akan pernah bertemu dengan ibu mereka lagi. Sementara ayah mereka tewas tertembak.
Tempat yang orang-orang bilang sebagai panti asuhan itupun Rizki anggap sebagai penjara yang amat menakutkan. Di hari pertama kedatangan, malamnya mereka langsung hampir mati. Beberapa tahun kemudian, Rizki memilih untuk meninggalkan panti asuhan yang ilegal itu, dan meninggalkan kedua adiknya.
Di tengah kehidupan dirinya sebagai pengangguran, Rizki bertemu dengan Rani, seorang wanita asal kota yang tampaknya baru pulang ke kampung halamannya. Seiring berjalannya waktu, mereka saling mengenal dan menghadapi berbagai macam rintangan yang membuat mereka menjadi lebih dekat.
Buku ini memiliki rating 4,31 bintang di Goodreads, dan ini adalah novel pertama karya J.S Khairen yang saya baca. Cerita ini menarik untuk saya. Cara penulis menceritakan buku ini juga mudah dimengerti. Buku ini juga menceritakan tentang hal-hal rumit yang harus dilalui oleh anak jalanan, sehingga memberikan penggambaran yang cukup jelas tentang kesulitan yang dialami oleh tokoh utama.
Ada beberapa hal yang sebenarnya saya merasa buku ini sedikit terasa kosong dan terkesan agak membingungkan. Beberapa bagian itu membuat saya bertanya-tanya, karena tidak digambarkan secara jelas. Ending dari cerita ini sepertinya membuat pembaca harus berspekulasi sendiri tentang bagaimana akhirnya. Akhir dari cerita tersebut awalnya membuat saya merasa "apa hanya seperti itu endingnya?"
Walaupun ada beberapa kekurangan, buku ini tetap menarik untuk dibaca. Saya merasa seru sendiri saat membacanya, karena ada beberapa bagian yang membuat saya tegang. Kalau kamu mau baca buku seru tapi ringan, kamu wajib baca buku ini!
Baca Juga
-
Review Novel Perempuan Bayangan, Cerita dengan 3 Sudut Pandang
-
Review Novel Goodbye Days, Kisah Traumatis Kehilangan Sahabat
-
Review Anime Doctor Elise, Kembali ke Masa Lalu untuk Menjadi Dokter
-
Review Novel Dona Dona, Melintasi Waktu dari Kafe di Hokkaido
-
Review Novel Eksekutor, Saat Sebuah Jiwa Mencari Kepastian
Artikel Terkait
Ulasan
-
Gua Batu Hapu, Wisata Anti-Mainstream di Tapin
-
Ulasan Novel Hi Serana Adreena, Perjuangan Anak Pertama yang Penuh Air Mata
-
Teluk Kiluan, Spot Terbaik untuk Menyaksikan Kawanan Lumba-lumba di Lampung
-
Final Destination Bloodlines: Tawarkan Kedalaman Karakter dan Teror Mencekam
-
Ulasan Lagu Paranormal: Teman Minum Kopi di Pagi Hari Saat Sedang Jatuh Hati
Terkini
-
Ponsel Honor 400 Bakal Rilis Akhir Mei 2025, Usung Kamera 200 MP dan Teknologi AI
-
Jadi Kiper Tertua di Timnas, Emil Audero Masih Bisa Jadi Amunisi Jangka Panjang Indonesia
-
Realme Neo 7 Turbo Siap Meluncur Bulan Ini, Tampilan Lebih Fresh dan Bawa Chipset Dimensity 9400e
-
Realme GT 7T Segera Hadir dengan Sensor Selfie 32 MP dan Baterai Jumbo 7000 mAh
-
Garuda Calling 2025: Rizky Ridho Bertahan di Tengah Kepungan para Pemain Diaspora