Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Rofita Cahya
Jadi Siapa Pemenangnya? (Choko Publisher)

Jadi Siapa Pemenangnya? adalah novel genre romansa yang ditulis oleh Hanasya. Menceritakan tentang Syera yang bersahabat dengan Sadipta selama tujuh tahun. Sadipta memiliki perasaan dengan Syera, begitu pula dengan Syera yang memendam perasaan pada Sadipta selama mereka bersahabat.

Gema hadir di kehidupan Syera. Laki-laki yang juga merupakan sepupu sahabatnya dari Surabaya itu menarik perhatiannya. Syera mendekati Gema karena tak ingin merusak hubungannya dengan Sadipta sebagai sahabat, dia terlalu takut bahwa Sadipta akan menjauhinya jika tahu tentang perasaannya. Perasaan gengsi antara Syera dan Sadipta akan terlihat di sini.

Syera memiliki hubungan dengan Gema setelah laki-laki itu menyatakan perasaannya. Semua itu tak berlangsung lama setelah Gema tahu tentang rahasia penyakit yang diderita Syera dan perasaan perempuan itu pada Sadipta.

Hubungan Syera dan Sadipta mulai tumbuh kembali setelah Gema mengikhlaskan keduanya saling mencintai. Kehidupan hubungan antara kedua anak manusia itu juga diwarnai bahagia dengan kemunculan sahabat mereka, Gabriel dan Hazel.

Pergi kembali ke Surabaya dengan luka yang membekas, Gema bertemu dengan Reina, teman masa SMA yang ternyata menyimpan perasaan padanya.

Dibayang-bayangi perasaannya pada Syera, Gema justru harus menerima kenyataan bahwa dirinya dijodohkan dengan Reina dan Syera akan menikah dengan Sadipta sepupunya. Dilema tentang siapa yang akan menjadi pemenang di hati akan ditelusuri pada bagian ini.

Cerita berlanjut pada bagian anak-anak mereka. Baskara yang merupakan anak dari Syera dan Sadipta, Kala yang merupakan anak dari Gabriel dan Hazel, dan Syerena anak dari Gema dan Reina.

Review

Novel ini diterbitkan oleh Choko Publisher pada tahun 2024. Buku bertebalkan 264 halaman ini memiliki dua cerita. Bagian pertama merupakan cerita dari Syera, Sadipta, dan Gema lalu bagian kedua adalah cerita untuk anak-anak mereka.

Buku ini diterbitkan pada awalnya dari sebuah alternate universe di Instagram dengan judul yang sama. Ada beberapa bagian yang sepertinya tidak semua bagian cerita di laman media sosial tersebut ditulis dalam bentuk narasi novel.

Mungkin karena ini adalah novel pertama dari penulis, terdapat beberapa kata yang kurang dimengerti jika pembaca bukan dari kalangan penikmat AU di media sosialnya. Terdapat kurangnya penggunaan dialog tag pada beberapa dialog yang membuat pembaca harus menerka siapa yang mengucapkan hal tersebut.

Penggunaan bahasa terkadang bercampur-campur antara puitis atau bahasa gaul sehari-hari. Akan menjadi lebih baik jika penulis lebih banyak menambahkan narasi penulisan emosi dari masing-masing tokohnya, karena saya pribadi cukup menyukai premis cerita seperti ini tentang orang di masa lalu dan orang yang hadir di masa depan.

Banyak lokasi perkotaan yang akan lebih baik jika tidak hanya sekedar tulisan, sedikit saran untuk memperbanyak bahan riset bagi penulis sehingga tempat-tempat tersebut akan terasa sangat hidup. Seperti Bogor yang menjadi latar utamanya, Surabaya yang menjadi tempat asal Gema, dan tempat-tempat di luar negeri lainnya.

Saya sering kali menulis tokoh Gema pada artikel ini karena walaupun dia merupakan second male lead pada cerita bagian pertama, terkesan bahwa dirinya justru sebagai tokoh utama di sini. Namun demikian, alur cerita tentang dirinya berlangsung singkat.

Pendalaman karakter menjadi lebih baik saat berada di bagian cerita kedua. Penceritaan hubungan antara Baskara dan Kala tak jauh berbeda dengan Syera dan Sadipta, hanya saja kali ini mereka diceritakan sebagai anak SMA.

Meskipun memiliki beberapa kekurangan, cerita dalam novel ini cukup menarik karena saya jarang menemui cerita yang mana akan berlanjut pada generasi selanjutnya. Biasanya, novel seperti ini akan memiliki 2 edisi sebagai cerita bersambung.

Novel Jadi Siapa Pemenangnya akan menjadi relate untuk kamu yang suka genre romansa cinta segitiga. Sedikit saran untuk membaca AUnya terlebih dahulu untuk lebih mengerti dengan alur novelnya.

Rofita Cahya