Salah satu tugas penting setiap orang ialah berusaha menjaga hati agar bersih dari beragam hal yang dapat membuatnya kotor. Kira-kira apa saja hal-hal yang bisa menyebabkan hati menjadi kotor? Di antaranya ialah menyimpan rasa iri, dendam, dan kebencian terhadap sesama.
Hidup di dunia ini hanya sekali. Oleh karenanya, alangkah lebih baik bila kita isi dengan memperbanyak amal ibadah dan perbuatan baik. Misalnya, berbuat baik terhadap saudara, tetangga, dan siapa saja yang membutuhkan uluran pertolongan kita.
Dalam buku “Terapi Hati” karya Ratnani Latifah (Quanta, 2019) diungkapkan, setiap perbuatan baik akan diganjar dengan pahala yang insya Allah bisa mengantarkan kita menuju surga-Nya. Sebaliknya, perbuatan tercela yang disebabkan oleh hati dan jiwa yang kotor, akan membawa kita pada petaka yang bermuara pada neraka.
Allah sering mengingatkan manusia untuk selalu menyucikan jiwa. Dalam Alquran surat Asy-Syams 9-10 dijelaskan: “Sungguh beruntung orang yang menyucikan (jiwa itu). Dan sungguh rugi orang yang mengotorinya” (Terapi Hati, halaman vi).
Berzikir merupakan salah satu upaya yang sangat bagus untuk menjaga hati dari hal-hal yang dapat membuatnya kotor atau tercemar. Kalimat zikir yang bisa kita amalkan antara lain mengucapkan tasbih (subhanallah), takbir (Allahu akbar), dan tahmid (alhamdulillah).
Dengan berzikir, kita akan selalu mengingat Allah dan hati pun akan tenteram. Dalam Alquran surat Ar-Ra’d: 27-28 diterangkan: “Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk orang yang bertobat kepada-Nya. Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram” (Terapi Hati, halaman 32-33).
Ratnani Latifah menjelaskan, zikir juga bisa menjadi benteng diri dari godaan setan. Zikir bisa mengalahkan orang-orang yang lalai dan lupa diri. Di antara orang salaf ada yang berkata, “Jika zikir ada di dalam hati, lalu setan mendekatinya, maka dia langsung kalah sebagaimana manusia yang dikalahkan setan jika setan mendekatinya. Dalam keadaan kalah ini, setan-setan berkerumun di sekelilingnya. Di antara mereka ada yang bertanya, ‘Ada apa dengan orang itu?’ Yang lain menjawab, ‘Dia sedang gila”.
Para orangtua atau siapa saja bisa menjadikan buku ‘Terapi Hati’ ini sebagai bacaan pembangun jiwa. Semoga ulasan ini bermanfaat.
Tag
Baca Juga
-
Cara Menghadapi Ujian Hidup dalam Buku Jangan Jadi Manusia, Kucing Aja!
-
Ulasan Buku Sukses Meningkatkan Kualitas Diri, Panduan Praktis Meraih Impian
-
Ulasan Buku Jangan Mau Jadi Orang Rata-rata, Gunakan Masa Muda dengan Baik
-
Panduan Mengajar untuk Para Guru dalam Buku Kompetensi Guru
-
Ulasan Buku Sabar tanpa Batas, Memaknai Hidup dengan Bijaksana
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku High Value Woman: Menjadi Perempuan Berprinsip dan Percaya Diri
-
Ulasan Film Forbidden Dream, Kisah Sejarah Dua Pemimpi Hebat Era Joseon
-
Ulasan Film Caddo Lake, Perjalanan Rumit Melintasi Dimensi Waktu
-
Ulasan Film The Royal Tailor, Persaingan Sengit Dua Penjahit Kerajaan
-
Ulasan Novel Inteligensi Embun Pagi, Pertarungan antara Peretas dan Sarvara
Ulasan
-
Ulasan Novel Waktu Aku Dilayoff: Kisah saat Menghadapi Kehilangan Pekerjaan
-
Ulasan Novel Home Sweet Loan:Impian di Tengah Tantangan Finansial
-
Ulasan Novel 'Ranah 3 Warna', Buah dari Kesabaran dalam Meraih Cita-cita
-
Duka di Balik Komedi, Ulasan Novel Capslok: Capster Anjlok
-
Ulasan Novel Persona: Kisah Remaja dalam Menghadapi Ekspektasi Sosial
Terkini
-
Inspirasi Gaya Simpel tapi Kece, Intip 4 OOTD Hangout ala Park Se-wan!
-
MotoGP Barcelona 2024: Michelin Sediakan Paket Ban 'Luar Biasa'
-
4 Produk Some By Mi Berbahan Beta Panthenol untuk Kulit Kering dan Redness
-
Sinopsis Kanguva, Film Action India yang Dibintangi Suriya dan Bobby Deol
-
Punya Jejak Kontroversial, Ini Sosok Wasit yang Pimpin Laga Indonesia vs Jepang