Sebagai pengguna media sosial tentunya menjadikan kamu orang yang sangat update dalam mengikuti trend serta perkembangan yang ada. Karena sebagian besar trend yang tercipta saat ini berasal dan berkembang di media sosial sehingga penyebarannya terkesan cepat diterima oleh banyak orang. Tidak hanya trend dalam bidang fashion, gaya hidup dan juga makanan ada banyak istilah keren yang tercipta dan menjadi sebuah trend masa kini untuk di gunakan kalangan anak muda khususnya.
Kamu tentu tidak asing lagi dengan penggunaan istilah red flag yang ramai di gunakan di media sosial belakangan ini, istilah red flag menjadi sebuah trend khususnya untuk para pengguna Tiktok dan Twiter dalam menggambarkan perasaan tidak baik-baik saja terhadap suatu hal yang membuat mereka trauma. Emoji atau stiker bendera merah di gunakan untuk menggambarkan istilah ini.
Jika diartikan dalam Bahasa Inggris, red flag sendiri memiliki makna bendera merah, dalam sejarahnya red flag atau bendera merah ini paling umum digunakan untuk menggambarkan dan memperingati tanda bahaya serta kewaspadaan terhadap suatu situasi atau keadaan. Dalam trend yang digunakan di media sosial makna dari red flag di sini tidak jauh berbeda yaitu untuk menggambarkan tanda bahaya dan kewaspadaan namun dalam konteks sebuah hubungan.
Perlu kita garis bawahi bahwa penggunaan kata red flag di sini dapat digunakan sebagai simbol tanda bahaya dan kewaspadaan tidak hanya dalam hubungan percintaan namun juga persahabatan, keluarga dan pertemanan. Istilah red flag menjadi berbeda pemahamannya ketika muncul sebuah trend 'red flag in my room' yang merujuk kepada hal-hal aneh dan unik yang ada di sebuah ruangan. Hal ini menjadikan penggunakan kata red flag dalam sebuah trend tidak hanya berfokus pada kewaspadaan dan bahaya namun juga penggambaran terhadap hal yang dinilai aneh.
Bagaimanapun penggunakan kata red flag menjadi sangat berbeda di beberapa platform media sosial seperti TikTok dan Twitter, beberapa orang yang ikut membuat trend red flag juga menggambarkan bahwa hal tersebut menyangkut segala peristiwa yang telah membuatnya trauma, jika ditelusuri hal-hal yang membuat trauma dan sedih ini juga merupakan bagian dari segala sesuatu yang menyebabkan kita waspada dan tidak ingin mengulanginya lagi.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Tersesat di Dunia Maya: Literasi Digital yang Masih Jadi PR Besar
-
Paylater dan Cicilan: Solusi atau Jalan Pintas Menuju Krisis?
-
6 Cara Pakai Media Sosial yang Aman untuk Kesehatan Mental
-
Tren Childfree di Indonesia Melonjak, Sejauh Mana Negara Hadir?
-
Viral Earbuds Berdarah, Ini Batas Aman Volume untuk Mendengarkan Musik
Ulasan
-
Review Film Heretic, Hugh Grant Jadi Penguji Keyakinan dan Agama
-
Inspiratif! Ulasan Buku Antologi Puisi 'Kita Hanya Sesingkat Kata Rindu'
-
Review Film Totally Killer: Mencari Pembunuh Berantai Ke Masa Lalu
-
Review Film Aftermath, saat Terjadi Penyanderaan di Jembatan Boston
-
Review Film 'Satu Hari dengan Ibu' yang Sarat Makna, Kini Tersedia di Vidio
Terkini
-
3 Rekomendasi Two Way Cake Lokal dengan Banyak Pilihan Shade, Anti-Bingung!
-
4 Daily OOTD Simpel nan Modis ala Chae Soo-bin untuk Inspirasi Harianmu!
-
3 Peel Off Mask yang Mengandung Collagen, Bikin Wajah Glowing dan Awet Muda
-
4 Rekomendasi Lagu Romantis Jadul Milik Justin Bieber, Ada Tema Natal!
-
Gadget di Tangan, Keluarga di Angan: Paradoks Kemajuan Teknologi