Hidup minimalis menjadi sebuah konsep yang patut untuk dicoba dan diterapkan dalam keseharian kita, hal ini karena tujuan dari konsep hidup minimalis dan pola pembelajaran yang ada didalamnya dapat membentuk kepribadian sederhana serta lebih menghargai terhadap segala hal yang kita punya. Hidup minimalis menjadi sebuah tren yang mulai banyak mendapat perhatian warga net selama beberapa tahun terakhir, hal ini bermula dari muncukan konten video yang memperlihatkan tentang kehidupan seorang YouTuber dengan menerapkan konsep hidup minimalis. Sebelumnya penggunaan kata dan konsep minimalis sendiri lebih banyak digunakan dalam bidang seni untuk menggambarka sebuah aliran.
Beberapa hal penting yang kamu harus tahu terkait konsep hidup minimalis yang pertama adalah definisi yang ada didalamnya, konsep hidup minimalis sendiri memiliki arti mengurangi penggunaan barang dan segala sesuatu menjadi lebih sederhana dengan memperhatikan hal yang penting, point dari konsep ini adalah mengutamakan nilai guna dan fungsi. Kamu dapat tetap menjalani kehidupanmu dengan barang yang sedikit namun hal tersebut sudah jelas manfaatnya. Konsep hidup minimalis dalam kamu temukan secara sederhana dalam kata “less is more”.
Ada banyak cara kamu mulai menjalani kehidupan minimalis yaitu dengan tidak membeli barang hanya karena ingin mengikuti trend padahal kamu tidak memerlukan hal tersebut, membeli barang sesuai dengan kebutuhan bukan untuk memperbanyak koleksi. Kamu dapat memberikan barang yang sekiranya sudah tidak di perlukan, menikmati setiap hal yang telah kamu miliki dan memfokuskan diri pada kebahagiaan dengan tidak menjadikan materi sebagai tolak ukur utama.
Konsep ini bermula dari kebiasaan orang-orang dalam menjalani kehidupan dengan obsesi berlebihan terhadap segala hal, mereka menjadi seorang yang menginginkan sesuatu dan banyak hal hanya karena sebuah trend dan tidak memperhatikan nilai guna serta kebermanfaatan sebuah barang, fokus utama dari konsep ini adalah meninggalkan sikap boros.
Konsep hidup minimalis sejatinya sudah lama menjadi sebuah pembelajaran yang dikenalkan dalam sebuah pengatahuan filsafat yunani kuno bernama stoic pada abad ke 200-300 M, namun konsep dan pembelajaran tentang hidup minimalis ini menjadi lebih mudah di pahami dan dapatkan dalam buku berjudul Filosofi Teras.
pencinta buku-buku dengan tema self improvement pasti sudah tidak asing lagi dengan buku Filosfi Teras karya Hendry Manampiring, sebuah buku yang mengajarkan tentang bagaimana cara kita dapat menghadapi masalah, menikmati hidup dan menciptakan sebuah kebahagiaan di zaman sekarang. Buku Filosofi Teras yang diterbit pertama kali pada 26 November 2018 oleh penerbit Kompas Gramedia ini banyak menjelaskan tentang hal-hal apa yang perlu kita lakukan ketika dihadapkan oleh sebuah masalah, buku ini juga banyak menjawab pertanyaan-pertanyaan yang menjadi kekhawatiran banyak orang ketika menjalani hidup.
Filosofi teras sendiri merupakan bentuk pengajaran yang lebih sederhana dalam prinsip stoa atau stoisisme, prinsip ini sendiri secara garis besar mengajarkan tentang bagaimana kita menghadapi perang psikis terhadap pola kehidupan zaman sekarang dengan menerima keadaan dan berfikir secara sederhana. Pengajaran ini tidak bermaksud memberikan arti bahwa seseorang hanya bisa pasrah pada kehidupannya namun bagiaman kita merelakan segala sesuatu yang tidak mampu kita kendalikan, dalam buku ini dijelaskan mengenai hal apa saja sekiranya yang dapat kita kendalikan dan bagaimana kita mampu mengendalikanya dengan baik.
Konsep hidup minimalis ini sesuai dengan apa yang telah di ajarkan dalam buku filsafat teras tentang memaknai hal-hal kecil yang sebenarnya sudah cukup membuat kita bahagia, bahwa tentang gaya hidup, pertimbangan terhadap semua keinginan dan tujuan serta tindakan kita sendiri termasuk hal yang sebenarnya mampu kita kendalikan. Dalam filosofi teras kita diberi tahu tentang cara menciptakan kebahagiaan hidup dengan hal-hal sederhana juga menjadi salah satu tujuan dari konsep hidup minimalis. Untuk itu kamu dapat mencoba menerapkan konsep minimalis sebagai bentuk pembelajaran dan pengamalan dari buku filosofi teras ini.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Sang Alkemis: Kejar Mimpimu, Jangan Lupakan Pertanda-pertanda Itu!
-
5 Rekomendasi Buku untuk Kamu yang Sedang Patah Hati, Biar Cepat Move On
-
Bukan HP, Lucunya Bayi Ini Malah Kecanduan Buku Kalkulus, Warganet: Kasihan Bayi Tetangga Kena Mental
-
Pinjam Buku di Perpustakaan Kampus, Warganet Ini Girang Temukan Hal Tak Terduga
-
Ulasan Buku Very Good Lives: Pidato Menginspirasi dari JK Rowling
Ulasan
-
Ulasan Film Labinak: Mereka Ada di Sini, Ketika Horor Bertemu Kritik Sosial
-
Review Film Boys Go to Jupiter: Animasi yang Memantulkan Getir Kehidupan
-
Review Film Weapons: Horor Misteri yang Penuh dengan Teka-teki
-
Ulasan Film Hanya Namamu Dalam Doaku: Drama Keluarga yang Mengaduk Emosi
-
Ulasan Film China Mumu: Hangatnya Cinta Ayah yang Tak Pernah Terucap
Terkini
-
Julie KISS OF LIFE Tampil Modis dengan 4 Padu Padan OOTD Simpel, Yuk Intip!
-
Kalahkan TXT, NCT Wish Raih Posisi Pertama di 'M Countdown' Lewat Lagu Surf
-
Tanpa Ole Romeny di Lini Depan Timnas Indonesia, 4 Nama Ini Jadi Pengganti!
-
Persita Tangerang Terpuruk, Carlos Pena Bertekad Ubah Situasi!
-
YG Beberkan Rencana Album Baru BLACKPINK, Comeback BABYMONSTER dan TREASURE