Menurutmu, normal itu seperti apa?
Buku ini menceritakan tentang Keiko dalam menjalani kehidupannya sehari-hari. Dunia menuntut Keiko untuk bersikap normal. Walaupun sebenarnya, dirinya sendiri tidak tahu apa saja yang bisa dianggap sebagai normal. Keiko sering kali dianggap aneh oleh orang sekitarnya, termasuk keluarganya sendiri. Padahal, tidak ada yang salah dari cara orangtuanya dalam mengasuh Keiko.
Selama belasan tahun, ia bekerja paruh waktu di sebuah minimarket. Hal itu pun masih dianggap aneh oleh masyarakat. Apakah kalau normal itu saat seseorang bekerja di kantor? Atau apakah normal itu saat seseorang memiliki kekasih, menikah, dan hidup bersama berdua?
Bertahun-tahun Keiko hidup menjadi seseorang dengan identitas sebagai "pegawai minimarket", hingga pada akhirnya, ia harus bersiap untuk kehidupannya yang akan segera menjauh dari dunia minimarket yang telah membesarkannya.
Novel ini ditulis oleh Sayaka Murata dan diterjemahkan oleh Ninuk Sulistyawati. Buku ini diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama dengan 160 halaman. Buku yang cukup tipis, sehingga bisa dibaca dengan sekali duduk.
Setelah membaca buku ini, ada rasa seperti "Apa yang sudah saya baca?"
Dari tokoh utamanya sendiri, saya merasa kalau dia memiliki keunikan tersendiri sehingga dapat dikatakan aneh oleh orang-orang sekitarnya. Bahkan, ada sedikit rasa jengkel kepada Keiko sebagai tokoh utamanya. Seakan benar-benar ada kelainan dari dirinya, karena tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang benar.
Ada beberapa hal yang membuat pembaca merasa setuju dengan Keiko, karena semua hal tidak harus tergantung dengan penilaian orang lain. Hanya saja, yang membedakan dengan Keiko, dia benar-benar hanya berfokus pada satu hal, sehingga bisa dimanfaatkan oleh orang lain.
Sebenarnya, novel ini lebih banyak memberikan rasa jengkel terhadap beberapa tokohnya. Watak Shiraha di sini, sebagai laki-laki pengangguran yang memanfaatkan orang lain dapat membuat pembaca bisa naik darah. Tetapi, dari hal ini dapat membuat pembaca jadi tahu, kalau kita harus berhati-hati dengan orang seperti ini agar kita tidak dapat dibodohi.
Terkadang, tidak ada salahnya memegang prinsip untuk memilih menjadi diri sendiri. Tetapi, jangan sampai kamu mengabaikan apapun yang ada disekitar kamu.
Baca Juga
-
Review Novel Perempuan Bayangan, Cerita dengan 3 Sudut Pandang
-
Review Novel Goodbye Days, Kisah Traumatis Kehilangan Sahabat
-
Review Anime Doctor Elise, Kembali ke Masa Lalu untuk Menjadi Dokter
-
Review Novel Dona Dona, Melintasi Waktu dari Kafe di Hokkaido
-
Review Novel Eksekutor, Saat Sebuah Jiwa Mencari Kepastian
Artikel Terkait
-
Mengulik Misteri Denah Rumah Tak Lazim Lewat Buku Teka-Teki Rumah Aneh
-
Ulasan Novel Waktu Aku Dilayoff: Kisah saat Menghadapi Kehilangan Pekerjaan
-
Ulasan Novel Home Sweet Loan:Impian di Tengah Tantangan Finansial
-
Ulasan Novel 'Ranah 3 Warna', Buah dari Kesabaran dalam Meraih Cita-cita
-
Duka di Balik Komedi, Ulasan Novel Capslok: Capster Anjlok
Ulasan
-
Mengulik Misteri Denah Rumah Tak Lazim Lewat Buku Teka-Teki Rumah Aneh
-
Ulasan Novel Waktu Aku Dilayoff: Kisah saat Menghadapi Kehilangan Pekerjaan
-
Ulasan Novel Home Sweet Loan:Impian di Tengah Tantangan Finansial
-
Ulasan Novel 'Ranah 3 Warna', Buah dari Kesabaran dalam Meraih Cita-cita
-
Duka di Balik Komedi, Ulasan Novel Capslok: Capster Anjlok
Terkini
-
Temui Dua Calon Pemain Naturalisasi Baru, Ini Harapan Erick Thohir
-
4 Gaya Kasual ala Nashwa Zahira, Padu Padan Jeans yang Cocok untuk Hangout
-
4 Look OOTD Kekinian ala Lee Seoyeon fromis_9, Gaya Makin Super Stylish!
-
Panggil 3 Pemain Senior ke AFF Cup, STY Tak Murni Turunkan Skuad U-22?
-
Sontek 4 Gaya Outfit Minimalis Lee Seung-woo yang Simple dan Fashionable!