Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Ary Yulianto
ilustrasi radiasi UV dari sinar matahari (Pixabay.com/stux)

Untuk beberapa orang, ketika akan menjalankan aktivitas di luar ruangan dengan paparan sinar matahari akan menggunakan tabir surya untuk melindungi kulitnya dari sunburn atau kulit terbakar. Wajar saja karena sinar matahari mengandung ultraviolet yang dapat menyebabkan kulit terbakar. Pada dampak yang serius, dapat juga menyebabkan kerusakan kulit hingga meningkatkan risiko terkena kanker kulit.

Namun, tahukah kalian bahwa bukan hanya paparan sinar matahari di luar ruangan saja yang bisa membuat kulit mengalami sunburn, tetapi saat langit mendung kita bisa terkena sunburn, dan bahkan saat kita berteduh untuk menghindari paparan sinar matahari pun juga bisa terkena sunburn. Dirangkum dari Healthline.com, berikut dijelaskan mengapa hal demikian dapat terjadi.

1. Mengapa saat hari mendung masih bisa mengalami sunburn

BACA JUGA: Dulu Pilih Batal Nikah Gegara Tak Diberi Sertifikat Rumah, Sekarang Yessy Siap Nikah Tanpa Mahar

Radiasi UV matahari merupakan sumber energi yang tak kasat mata, namun dapat kita rasakan energinya. Oleh karena itu, ketika kulit tidak terlindungi dan terpapar sinar matahari, kita akan merasakan hangat hingga panas terbakar. Pukul 10 pagi dan 4 sore merupakan waktu bagi radiasi UV matahari paling kuat dan paling merusak.

Radiasi UV matahari dapat diperkuat dan merusak lebih banyak ketika mengenai permukaan reflektif seperti air, semen, pasir, dan salju. Jadi sangat penting untuk kita menggunakan perlindungan matahari ketika kita berada di tempat atau kegiatan yang memiliki faktor penguat radiasi sinar UV, seperti saat kita berenang, main di pantai, dan berjalan di permukaan bersemen.

Mungkin banyak pertanyaan apakah awan tidak menyerap radiasi UV? Sebenarnya awan juga menyerap radiasi UV ketika melewatinya, tetapi 90% radiasi UV dari sinar matahari masih dapat menembus awan bahkan pada saat hari sedikit mendung dan dampaknya bisa mengakibatkan sunburn.

2. Jenis radiasi ultraviolet (UV)

Sumber alami sinar ultraviolet terbesar berasal dari matahari. Matahari menghasilkan tiga jenis sinar ultraviolet. Ketiga sinar ultraviolet ini memiliki karakteristik yang berbeda berdasarkan tingkat energinya atau panjang gelombangnya, dan menyebabkan risiko yang berbeda juga pada kesehatan manusia.

Ultraviolet A (UVA)UVA merupakan jenis sinar ultra violet yang memiliki panjang gelombang tertinggi. Sinar ultraviolet jenis ini mampu menembus lapisan ozon yang melindungi bumi. Oleh karena itu, UVA adalah sinar ultraviolet yang paling signifikan pada dampak risiko kerusakan sel kulit hingga kanker kulit.

Ultraviolet B (UVB)Berbeda dengan UVA, UVB memiliki panjang gelombang sedang dan UVB tidak sepenuhnya mampu menembus lapisan ozon. Intensitas UVB paling kuat ada di pagi hingga sore hari, dan dari musim semi hingga musim gugur di daerah beriklim sedang.

Ultraviolet C (UVC)Memiliki panjang gelombang terpendek dari dua jenis sinar ultraviolet lainnya, UVC sepenuhnya diserap oleh lapisan ozon, sehingga UVC tidak menimbulkan banyak risiko bagi kesehatan manusia.

3. Siapakah yang beresiko lebih tinggi mengalami sunburn

Setiap orang beresiko mengalami sunburn, namun untuk beberapa orang beresiko lebih tinggi mengalami sunburn. Lalu, siapa sajakah yang beresiko lebih tinggi mengalami sunburn? Berikut adalah orang yang beresiko lebih tinggi mengalami sunburn, bahkan di hari berawan atau sedikit mendung:

  • Memiliki kulit atau mata yang lebih terang
  • Memiliki riwayat sunburn pada masa lalu
  • Sedang minum obat yang dapat meningkatkan sensitivitas terhadap sinar matahari, seperti antibiotik dan pil KB
  • Gunakan produk perawatan kulit tertentu yang diketahui dapat meningkatkan risiko kulit terbakar, seperti retinoid dan benzoil peroksida

4. Gejala terbakar sinar matahari/sunburn

Gejala yang muncul pada seseorang yang terkena sunburn dapat berbeda-beda berdasarkan warna kulit dan seberapa parah dari paparan radiasi UV yang diterima. Biasanya gejala sunburn akan menunjukkan gejala yang paling intens 24 hingga 36 jam setelah terpapar sinar matahari. Namun, biasanya sunburn akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari hingga satu minggu.

Gejala yang paling umum terjadi dari paparan sinar matahari mulai dari yang ringan hingga sedang meliputi:

  • Melepuh
  • kebingungan, kelemahan, atau pingsan
  • panas dingin
  • kulit kering, gatal, atau mengelupas
  • Demam
  • rasa sakit
  • pembengkakan

Bagi yang memiliki warna kulit lebih terang biasanya pasti mengalami kemerahan parah pada kulitnya ketika terpapar radiasi UV dari sinar matahari.

5. Cara melindungi diri dari paparan sinar matahari

Jika beraktivitas di luar ruangan yang beresiko terpapar radiasi UV dari sinar matahari tidak dapat kita hindari, maka sebaiknya kita melindungi diri kita agar terhindar atau setidaknya mengurangi dampak paparan sinar matahari. Berikut beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk melindungi radiasi UV dari sinar matahari:

  • Gunakan pakaian dengan bahan anti UV
  • Gunaka kaca mata hitam untuk mengurangi resiko penyakit mata
  • Gunakan tabir surya
  • Gunakan topi dengan tepi yang lebar

Itulah tadi penjelasan mengenai paparan sinar matahari dapat menyebabkan sunburn, bahkan disaat langit sedikit mendung. Selain dapat menyebabkan sunburn, radiasi sinar UV bisa berdampak pada kesehatan manusia yang lebih buruk, oleh karena itu semaksimal mungkin kita memberikan perlindungan pada tubuh kita saat beraktivitas di bawah paparan sinar matahari agar terhindar dari resiko paparan radiasi UV.

Ary Yulianto