Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Fachry Fadillah
Buku "Orang-Orang Bloomington" (DocPribadi/Fachry Fadillah)

Siapa yang tak mengenal Budi Darma? Bagi kalian yang gemar membaca karya-karya sastra Indonesia khususnya karya-karya novel dan cerita pendek, pasti mengenal sastrawan yang satu ini. Budi Darma atau yang memiliki gelar Prof. Dr. H. Budi Darma M.A. ini lahir pada 25 April 1937 di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Beliau adalah seorang pengarang fiksi, esais, dan akademisi yang pernah bekerja sebagai guru besar di Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Surabaya.

Sebagai seorang pengarang karya fiksi, beliau telah banyak melahirkan karya, antara lain ialah Orang-Orang Bloomington (1981); Olenka (1983); Ny. Talis: Kisah Mengenai Madras (1991); Kritikus Adinan (2001); dan masih banyak lagi. Selain itu, beliau juga telah banyak mendapat penghargaan atas karya-karya sastranya, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, seperti Hadiah Pertama Sayembara Mengarang Roman DKJ untuk novelnya Olenka (1983) dan Hadiah Sastra ASEAN untuk kumpulan cerpennya Orang-Orang Bloomington (1984).

Pada kesempatan kali ini, saya akan mengulas salah satu buku kumpulan cerpennya yang berjudul Orang-Orang Bloomington, yang ditulisnya selama beliau berada di Bloomington, Indiana, Amerika Serikat, ketika menumpuh pendidikan strata dua di sana. Mari kita simak ulasannya.

Ulasan Buku Orang-Orang Bloomington

Orang-Orang Bloomington merupakan sebuah buku kumpulan cerpen karya Budi Darma yang ditulis pada rentang tahun 1976-1979, selama beliau berada di Amerika Serikat untuk menempuh pendidikannya. Dalam buku kumpulan cerpen Orang-Orang Bloomington, terdapat tujuh buah cerpen yang ditulis dengan tema yang berbeda-beda, tetapi dengan latar yang hampir sama.

BACA JUGA: 5 Aksi Viral Maroko di Piala Dunia 2022: Surga di Telapak Kaki Ibu hingga Bendera Palestina

Cerpen pertama berjudul Lelaki Tua Tanpa Nama, bercerita tentang keresahan seorang mahasiswa terhadap tetangga barunya, yakni seorang lelaki tua tanpa nama yang merupakam mantan veteran Perang Dunia II, yang selalu memainkan pistolnya dengan sembarangan.

Cerpen kedua berjudul Joshua Karabish, bercerita tentang pertemanan seorang mahasiswa dengan seseorang yang berpenyakit aneh, yang seringkali mengeluarkan darah dari hidung dan telinganya, tetapi yang kemudian menjadi akrab karena ketertarikannya kepada puisi.

Cerpen ketiga berjudul Keluarga M, bercerita tentang kesendirian seorang lelaki paruh baya yang tinggal di sebuah apartemen, di mana lelaki paruh baya tersebut kemudian bertemu dengan satu keluarga yang kerap membuatnya jengkel. Cerpen keempat berjudul Orez, bercerita tentang lika-liku seorang ayah yang memiliki anak cacat bernama Orez, yang kerap bertindak di luar akal sehat.

Cerpen kelima berjudul Yorrick, bercerita tentang seorang mahasiswa yang rela pindah tempat tinggal, dari asrama ke kosan, hanya demi menarik perhatian perempuan idamannya, yakni Cathrine, yang tinggal di seberang indekosnya.

Cerpen keenam berjudul Ny. Elberhart, bercerita tentang hubungan seorang pemuda dengan tetangganya, yakni Ny. Elberhart, yang kelak meninggal secara tiba-tiba dan seluruh warisannya diberikan kepada pemuda itu. Cerpen ketujuh berjudul Charles Lebourne, bercerita tentang konflik teependam antara seorang pemuda bernama James Russel, dengan ayahnya yang bernama Charles Lebourne.

Dalam keseluruhan cerpen tersebut, Budi Darma dengan kepiawaiannya mengarang mampu menggambarkan kebiasaan-kebiasaan yang menjadi ciri khas warga negara Amerika Serikat, khususnya di daerah Bloomington. Dalam cerpen-cerpen tersebut, Budi Darma lebih menonjolkan aspek kompleksitas dalam diri manusia, semisal kesepian; ketakutan; kemarahan; dendam; dan sebagainya.

Selain itu, hal lain yang menarik dalam keseluruhan cerpen Orang-Orang Bloomington ini adalah sudut pandang si tokoh utama yang menggunakan sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama, sehingga kita sebagai pembaca seakan-akan menjadi tokoh utamanya.

Di samping itu, latar tempat dan suasana juga digambarkan dengan sangat jelas dan intens, sehingga pembaca dapat merasakan situasi yang dialami oleh para tokoh dalam cerpen-cerpen tersebut.

Nah, itu tadi merupakan sedikit ulasan mengenai sebuah buku kumpulan cerpen karya Budi Darma yang berjudul Orang-Orang Bloomington. Adapun ulasan ini merupakan ulasan saya pribadi, berdasarkan buku tersebut. Menurut saya, buku Orang-Orang Bloomington ini sangat bagus untuk dibaca, karena mampu memberikan sudut pandang baru bagi kepelikan hidup manusia. 

Video yang Mungkin Anda Suka.

Fachry Fadillah