Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Dea Pristotia Anggi Rahmadani
Winnie the Pooh dan teman-teman [Disney+]

Film animasi ‘Winnie the Pooh’ tentu saja sudah tidak asing bagi banyak orang. Tokoh Pooh yang merupakan karakter utama adalah seekor beruang madu berwarna kuning dengan kaos berwarna merah.

Awalnya ‘Winnie the Pooh’ adalah sebuah cerita yang ditulis oleh Alan Alexander Milne pada tahun 1926. Kemudian untuk pertama kalinya, ‘Winnie the Pooh’ digarap sebagai film pada tahun 1966 oleh Walt Disney yang berjudul ‘Winnie the Pooh and the Honey Tree’.

Dikemas sebagai film animasi untuk anak-anak yang ceria, namun taukah kalian bahwa para tokoh dalam film animasi ini sebenarnya menderita gangguan psikologis?

Melansir dari akun instagram @klee.id, yang merupakan akun dari sebuah biro psikologi, Selasa (20/12/2022) menyatakan bahwa para tokoh ‘Winnie the Pooh’ digambarkan sebagai karakter yang memiliki masalah psikologis. Penasaran? Mari Kita bahas!

Baca Juga: Bak Masjid Nabawi, Ini 5 Fakta Masjid Suciati Saliman di Sleman

1. Pooh

Karakter Pooh memiliki cukup banyak masalah mental, berikut adalah penjelasannya.

ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)

Melansir dari Alodokter, Selasa (20/12/2022) ADHD adalah gangguan mental yang menyebabkan penderita sulit memusatkan perhatian, serta memiliki perilaku impulsif dan hiperaktif.

Pooh sering kali melakukan hal-hal yang ceroboh serta kesulitan berkonsentrasi. Dia memiliki ADHD dengan gejala utama Inattention. Ia juga sering acuh dan tidak memperhatikan temannya asalkan mendapat apa yang ia inginkan.

Obsesive Fixtation

Melansir dari Very Well Mind, Selasa (20/12/2022) Obsesive fixtation merupakan doringan obsesi terhadap suatu objek, konsep, atau seseorang.

Yang terjadi pada Pooh adalah dia suka mengoleksi toples tempat madu, serta dia juga sangat tergila-gila dengan madu. Bahkan ia sampai rela melakukan apapun untuk mendapatkan madunya meskipun itu adalah suatu yang berbahaya, seperti disengat banyak lebah.

Baca Juga: Hunting Panganan dan Oleh-Oleh Khas Palembang di Kampung Pempek 26 Ilir

OCD (Obsesive-Complusive Disorder)

Melansir dari Halodoc, Selasa (20/12/2022) bahwa obsessive compulsive disorder adalah bentuk masalah kesehatan mental yang membuat pengidapnya mempunyai pemikiran dan dorongan yang tidak bisa dikontrol yang sifatnya berulang (obsesi) serta munculnya perilaku (paksaan) kompulsif. Hal yang terjadi secara berulang dapat memicu kecemasan.

Dalam kasus Pooh, ia sangat senang menghitung. Namun ia menghitung terus secara berulang karena cemas dan tidak yakin apakah tadi yang ia hitung sudah benar atau tidak.

Eating Disorder

Melansir dari Silloam Hospital, Selasa (20/12/2022) eating disorder adalah ganguan pada individu yang makan terlalu sedikit atau terlalu banyak yang menimbulkan masalah kesehatan dan fungsi psikososial.

Pooh digambarkan sebagai karakter yang sangat menyukai madu dan selalu ingin memakannya. Tanpa tau kapan dia kenyang, dia tidak bisa berhenti makan jika melihat masih ada madu.

2. Piglet

Generalized Anxiety Disorder

Melansir dari Mayo Clinic, Selasa (20/12/2022) generalized anxiety disorder adalah gangguan kecemasan berlebihan, berkepanjangan, dan sulit untuk dikontrol, serta ditandai dengan gejala seperti tertekan dan gelisah, mudah lelah, tegang, dan sulit berkonsentrasi.

Piglet selalu terlihat cemas, bahkan dalam setiap hal yang seharusnya biasa saja terjadi. Hal ini terjadi karena Piglet memiliki self-esteem yang rendah dan memicu kecemasan berkepanjangan.

Baca Juga: Whisper Method? Cara Terbaru Manifestasi Ala Tiktok

3. Eeyore

Dysthymia (Presistence Depressive Disorder)

Melansir dari Hopkins Medicine, Selasa (20/12/2022) dysthymia merupakan gangguan yang melibatkan tubuh, suasana hati, dan pikiran. Hal ini dapat memengaruhi cara makan dan tidur, tidak bersemangat, lesu, dan lemas, perasaan putus asa, dan tidak percaya diri. Ini tidak sama dengan tidak bahagia.

Tentu saja karakter Eeyore mencakup masalah ini semua. Bahkan dalam suasana bahagia Eeyore juga selalu terlihat sedih.

4. Tiger

ADHD (Hyperactivity Disorder)

Sama seperti Pooh, Tiger memiliki masalah dengan konsentrasi, namun gejala pada Pooh yang muncul adalah tidak bisa memperhatikan sekitar sedangkan pada Tiger, gejala yang muncul adalah hiparkatif. Itulah kenapa Tiger tidak bisa diam dan selalu meloncat-loncat dan mengganggu yang lain.

5. Rabbit

Narcissistic Personality Disorder

Melansir dari Halo Sehat, Selasa (20/12/2022) narcissistic personality disorder  merupakan gangguan psikologis yang menunjukkan kebutuhan berlebihan untuk dikagumi, memiliki kebutuhan untuk dipuji, merasa lebih hebat dari orang lain dan kurang memiliki empati.

Pada Rabbit, ia selalu memiliki kecenderungan untuk mengagumi dirinya sendiri, menganggap dirinya adalah yang paling baik dari teman-temannya. Dia juga berusaha untuk mengontrol temannya.

Obsesive-Complusive Disorder juga dimiliki Rabbit. Ia sering kali menghitung, merencanakan, dan mencatat sesuatu dengan sedetail mungkin.

Itulah tokoh-tokoh dalam ‘Winnie the Pooh’ yang memiliki masalah mental yang tercermin dari perilaku mereka. Ternyata film animasi yang sangat akrab dengan banyak orang justru merepresentasikan perilaku gangguan psikologis ya.

Dea Pristotia Anggi Rahmadani