Sanie B Kuncoro adalah seorang penulis cerpen dan novel yang karya-karyanya telah tersebar di berbagai media masa. Seperti di majalah Femina, Sekar, Kartini, tabloid Nyata, dan koran Jawa pos. Ia, kali ini menerbitkan kumcer Sayap Cahaya, yang bercerita tentang dinamika problematika perempuan dan keluarganya.
Identitas Buku
Judul buku: Sayap Cahaya
Penulis: Sanie B Kuncoro
Penerbit: Elex Media Komputindo
Jumlah halaman: 233 halaman
Ulasan Kumcer Sayap Cahaya
Kumcer ini menulis berbagai problematika kehidupan perempuan dengan keluarganya. Kita seakan-akan berada di teras rumah dan berbincang dengan tetangga sendiri. Menceritakan kehidupan sehari-hari perempuan.
Ada cerita tentang ikatan batin antara orang tua dan anaknya, konflik antara mertua dan menantu, juga mengungkapkan beberapa kegelisahan dan kekhawatiran menghadapi kehidupan.
Salah satu cerita yang menarik dan sangat dekat dengan kehidupan perempuan, yaitu cerita yang berjudul kupu-kupu. Dalam cerita ini terjadi pergulatan batin seorang gadis yang bernama Ndaru.
Dalam kesehariannya ia berprofesi sebagai PSK atau pekerja seks komersial. Profesi Ini bukanlah pekerjaan yang ia impikan, tetapi kondisi ekonomilah yang memaksanya masuk ke dalam dunia ini.
BACA JUGA: 6 Pemeran Serial Kupu-Kupu Malam, Michelle Ziudith Jadi Mahasiswi dan PSK
Keluar masuk yayasan sosial pembina pekerja seks komersial telah menjadi rutinitasnya. Terjaring, tertangkap, dibina, bebas. terjaring lagi, tertangkap lagi, dibina lagi dan bekerja lagi jadi psk. Sampai suatu hari ia berjanji kepada ibu Bintang, seorang karyawan yayasan sosial untuk tidak kembali lagi ke dunia malam.
Ia bertekad keluar dari dunia ini, karena ingin hidup normal seperti perempuan lainnya. Mendapatkan rejeki yang halal dengan bekerja sebagai penjahit kasar, berbekal ilmu yang ia dapat selama berada di yayasan sosial.
Niat baik Ndaru tidak berjalan mulus. Suatu hari di dalam bis kota, saat ia hendak mengerjakan orderan jahitan yang kedua, setelah sebelumnya ia berhasil menyelesaikan orderan jahitan pertama. Buntalan jahitannya raib dibawa orang tak dikenal.
Ndaru lunglai tak berdaya, ia harus menanggung akibatnya. Menghilangkan bahan jahitan, artinya ia harus mengganti bahan tersebut beserta ongkosnya 100%.
Secara keseluruhan semua cerita yang ada di kumcer ini sangat menyentuh, kita seakan ketarik masuk ke dalam ceritanya, terhanyut dan terbawa seolah-olah kita menjadi salah satu tokoh yang bermain di dalamnya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Novel 'Kota Bandung dan Biru' Kisah Pilu Anak Penyintas Bullying
-
Ulasan Buku 'Agar Cinta Bersemi Indah', Seni Komunikasi dalam Rumah Tangga
-
Ulasan Buku Dunia Es Krim: Kumpulan Cerita Anak yang Penuh Imajinasi
-
Ulasan Komik Rengsa, Mengajarkan Pentingnya Minta Izin pada Orang Tua
-
Ulasan Buku Rumahku Surgaku, Romantika dan Solusi Rumah Tangga
Artikel Terkait
-
Venna Melinda Laporkan Ferry Irawan Gegara KDRT, Komnas Perempuan Ikut Buka Suara
-
Venna Melinda Dikabarkan Alami KDRT, Ini yang Sebabkan Lelaki Lakukan Kekerasan Pada Perempuan
-
Perempuan Cantik Asal Manado Bawa 1 Paket Sabu-sabu Ditangkap Polisi
-
Vicky Prasetyo Luluhkan Hati Beberapa Artis Cantik dengan Mengandalkan Hal Ini
-
Polisi Bongkar Status Hubungan Perempuan Inisial R dan Kombes YBK, Ternyata..
Ulasan
-
Review Film Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah: Drama Keluarga yang Bikin Hati Mewek
-
Ulasan Novel Tanah Para Bandit: Ketika Hukum Tak Lagi Memihak Kebenaran
-
5 Drama Korea Psikologis Thriller Tayang di Netflix, Terbaru Queen Mantis
-
Review Film Menjelang Magrib 2, Nggak Ada Alasan Buat Dilanjutkan!
-
Kala Film The Conjuring: Last Rites, Mengemas Lebih Dalam Arti Kehilangan
Terkini
-
Eliano Reijnders Diplot Jadi Bek Kanan Utama Persib Bandung, Siapa yang Tersingkir?
-
Repot? Mempertanyakan Sikap Pemerintah pada Tuntutan Rakyat 17+8
-
Skandal Korupsi Chromebook: Nadiem Makarim dan 4 Pejabat Jadi Tersangka, Ini Peran Masing-Masing
-
Viral 'Black Mamba' Ahmad Sahroni: Dari Hoax Politik hingga Jadi Pelajaran Seksologi ala dr Boyke
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!