Setiap cabang olahraga yang diperlombakan di berbagai ajang bergengsi dunia selalu menyimpan informasi seperti sejarah dan fakta unik di dalamnya. Begitu pula dengan olahraga kabbadi yang saat ini menjadi salah satu cabor andalan masyarakat India selain cricket.
Uniknya olahraga satu ini dikenal dengan banyak nama di beberapa negara tetangga. Kabbadi dikenal sebagai gudu di Sri Lanka, theechub di Thailand, dan ha-do-do di negara Bangladesh.
BACA JUGA: Jadwal dan Link Live Streaming Thailand Masters 2023 Hari Ini: Perang Saudara Ganda Putra RI
Fakta menarik yang perlu kalian ketahui tentang kabbadi adalah sebuah jargon yang selalu diucapkan oleh seorang pemain ketika memulai permainan. Jargon tersebut berbunyi "Kabbadi! Kabbadi! Kabbadi!”
Jika dilihat secara sekilas, olahraga kabbadi sangat mirip dengan salah satu permainan anak-anak di Indonesia dimana terdapat tim penyerang yang berusaha untuk melewati daerah yang dijaga oleh tim bertahan.
Sejarah Panjang Olahraga Kabbadi
Berdasarkan informasi dari laman resmi Amateur Kabbadi Federation of India, mereka mencatat bahwa permainan kabbadi pertama kali muncul pertama kali pada tahun 1930. Kemudian pada tahun 1936, olahraga ini dikenal secara internasional selama perhelatan Olympic di Berlin.
Dilansir dari artikel Sportsbrief.com, secara perdana kabbadi dimasukkan ke dalam cabang olahraga yang diperlombakan pada ajang Asian Games tahun 1990. Dari sinilah, India berhasil menjadi negara yang menduduki posisi pertama pada cabor kabbadi secara berturut-turut hingga saat ini.
Kabbadi kategori putri pertama kali dilombankan pada ajang Asian Women’s Championship yang diselenggarakan di Hyderabad tahun 2005. Selanjutnya diperkenalkan secara luas pada ajang South Asian Games yang diadakan di Colombo, Sri Lanka di tahun berikutnya.
BACA JUGA: Hasil Thailand Masters 2023 Hari Kedua: 8 Wakil Indonesia Lolos ke 16 Besar
Sayangnya, hingga saat ini kabbadi masih belum masuk kategori cabor yang diperlombakan di ajang Olympic. Karena untuk bisa masuk, setidaknya kabbadi harus diperlombakan oleh 75 negara.
Namun hingga tahun 2022, hanya ada sekitar 22 negara yang telah memiliki lembaga resmi yang menaungi olahraga kabbadi secara profesional. Sementara itu, di Indonesia sendiri kabbadi telah menjadi olahraga resmi ada di bawah naungan lembaga FOKSI atau Federasi Olagraga Kabbadi Indonesia.
Peraturan Olahraga Kabbadi
Menurut yang dijelaskan oleh lembaga AFKI pada website resminya, kabbadi dimainkan oleh dua tim, masing-masing terdiri dari 7 orang. Kabbadi terbagi menjadi kategori putra dan putri.
Periode permainan berlangsung selama 40 menit dan jeda 5 menit untuk istirahat. Dalam olahraga kabbadi tim penyerang dikenal dengan sebutan “raider”, sedangkan tim bertahan disebuat sebagai “antis”.
Peraturannya setiap raider harus mencari celah untuk menyentuh setiap antis yang berjaga tanpa tertangkap oleh mereka. Permainan ini menuntut kecepatan fisik, reflek yang baik, dan strategi untuk mengelabui tim lawan.
Nah itulah informasi singkat tentang sejarah, fakta menarik, dan peraturan resmi untuk olahraga kabbadi. Apakah kalian tertarik untuk mencobanya?
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Kartika Coffee, Suguhkan Kedamaian di Tengah Hiruk Pikuk Kota Jombang
-
Punya Pesona Unik, 5 Grup Band Asal Korea Selatan yang Lagi Naik Daun
-
Menikmati Lezatnya Rawon Rosobo di Jombang, Bangkitkan Kenangan Masa Lalu
-
5 Lagu Xdinary Heroes yang Cocok untuk Baby Villains, Yuk Dengerin!
-
5 Idol Kpop yang Dikenal Piawai Bermain Gitar, Sering Bikin Cover Lagu Lho!
Artikel Terkait
-
Sejarah Telur Paskah dan Maknanya, Tak Hanya Melukisnya Warna-warni
-
Sinopsis The Remarried Empress, Drama Korea yang Dibintangi Shin Min Ah dan Lee Jong Suk
-
Mengenal Olahraga Padel, Tengah Digemari Artis Termasuk Aurel Hermansyah
-
Bahasa Indonesia Kini Tersedia di Aplikasi Strava
-
"Energizing Tourism": Menyalakan Semangat Baru Wisata Indonesia Melalui Energi dan Gerak
Ulasan
-
The Help: Potret Kefanatikan Ras dan Kelas Sosial di Era Tahun 1960-an
-
The King of Kings Siap Tayang di Bioskop Indonesia Mulai 18 April
-
Review Film In the Lost Lands: Perjalanan Gelap Sang Penyihir dan Pemburu
-
Melahirkan Generasi Muda Nasionalis dalam Buku Indonesia Adalah Aku
-
Di Antara Luka dan Pulih: Lika-Liku Luka, Sebuah Perjalanan Menjadi Manusia
Terkini
-
Mengenal Chika Takiishi, Antagonis Wind Breaker Terobsesi Kalahkan Umemiya
-
4 Tampilan OOTD ala Tzuyu TWICE, Makin Nyaman dan Stylish!
-
Banjir Cameo, 4 Karakter Hospital Playlist Ini Ramaikan Resident Playbook
-
Tertarik Bela Timnas Indonesia, Ini Profil Pemain Keturunan Luca Blondeau
-
Another Simple Favor, Proyek Reuni Anna Kendrick-Black Lively Rilis 1 Mei