Kendaraan tempur kelas berat umumnya identik dengan penggunaan korps tentara di seluruh dunia. Seperti juga di Indonesia, kendaraan kelas berat seperti IFV, APC atau tank juga dipergunakan secara eksklusif oleh pihak TNI sebagai angkatan bersenjata utama Republik Indonesia. Akan tetapi, adapula beberapa negara yang dalam struktur kesatuan para-militer atau kepolisiannya juga mengoperasikan kendaraan kelas berat sebagai salah satu alutsistanya.
BACA JUGA: Santai Dituding Punya Opsetan Kulit Harimau di Meja Makan, Bamsoet: Itu Tiruan
Di Indonesia, penggunaan kendaraan kelas berat atau kendaraan tempur cukup identik dengan korps Brimob (Brigade Mobil) Polri. Salah satu kendaraan kelas berat yang pernah dioperasikan oleh korps Brimob Polri adalah M8 Greyhound. Kendaraan yang cukup ikonik ini ternyata juga pernah dioperasikan kepolisian Indonesia sebagai alutsista unggulannya di masa lalu.
Tidak Begitu Jelas Kapan Mulai Digunakan
Penggunaan kendaraan tempur yang cukup khas dari era Perang duni ke-2 ini memang cukup simpang siur kedatangannya di Indonesia. Ada rumor yang mengatakan bahwa kendaraan ini merupakan pemberian dari TNI-AD ke pihak Korps Brimob Polri semasa akhir dekade 1960 hingga 1970-an. Namun, adapula yang kisah yang menyebutkan bahwa kendaraan ini memang sejak awal telah digunakan oleh Kepolisian Republik Indonesia masca pengakuan kedaulatan di tahun 1949.
Memang dalam beberapa literasi tidak dijelaskan secara rinci mulai kapan Polri mulai mengoperasikan kendaraan tempur yang mulai diproduksi pada awal dekade 1940-an tersebut. Akan tetapi, kendaraan tempur ini memang menjadi salah satu kekuatan yang diandalkan oleh Polri khususnya Korps Brimob dalam menjaga keamanan di dalam negeri. Jumlah unit M8 Greyhound yang dimiliki oleh Polri pun juga tidak diketahui saat itu.
Memiliki Meriam Kaliber 37 mm
Kendaraan ini memang tergolong sebagai kendaraan kelas berat dalam alutsista yang dimiliki oleh Polri. Dilansir dari situs wikipedia.com, M8 Greyhound yang merupakan buatan pabrikan Ford Motor Company di Amerika Serikat mulai didesain pada awal dekade 1940-an dan mulai diproduksi massal pada tahun 1942. Kendaraan ini sejatinya merupakan panser intai atau kendaraan tempur ringan yang diawaki 3-4 orang.
BACA JUGA: Nora Alexandra Ungkap Alasan Pilih Jerinx SID sebagai Suami: Butuh Figur Ayah
Kendaraan ini memiliki persenjataan utama yakni meriam kaliber 37 mm yang terpasang pada turret yang mampu berputar 360 derajat. Kendaraan ini juga memiliki persenjataan sekunder yakni sepucuk senapan mesin kaliber 12.7 mm atau sepucuk senapan mesin ringan kaliber 7.62 mm. Kendaraan yang lahir pada masa perang dunia ke-2 ini dominan digunakan oleh tentara Amerika Serikat dan negara blok sekutu kala itu.
Pernah Diturunkan Saat Konflik Politik 2000-an
Dilansir darin situs indomiliter.com, kendaraan M8 Greyhound milik Korps Brimob tersebut sempat digunakan untuk mengamankan rumah Kapolri di dekade 2000-an awal yakni Jendral Polisi Surojo Bismantoro. Saat itu memang adanya konflik antara mantan Presiden Alm. Abdurrahman Wahid dan Kapolri. Terlepas dari konflik ‘perang dingin’ tersebut, kemunculan kendaraan ikonik M8 Greyhound tersebut sempat mengejutkan publik karena sejatinya beberapa unit kendaraan ini telah dipensiunkan dan menjadi monumen ataupun koleksi di museum.
M8 Greyhound di Indonesia memang tidak begitu mencuat penggunaannya di medan konflik. Kemungkinan kendaraan ini sempat diturunkan saat konflik politik 65, operasi Seroja di Timor-Timur hingga pengamanan operasi militer di Aceh saat itu. Selain itu, ada rumor yang mengatakan bahwa kendaraan ini juga diterjunkan oleh pihak kepolisian saat peristiwa 1998 sebagai satuan pengamanan ibukota saat itu.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Bambang Pamungkas Sebut Mimpi Indonesia ke Piala Dunia Masih Ada, Kenapa?
-
AFF Cup 2024 Resmi Gunakan Teknologi VAR, Kabar Buruk Bagi Timnas Vietnam?
-
Belum Dilirik STY untuk AFF Cup 2024, Apakah Jens Raven Tak Masuk Kriteria?
-
Sudah Dapatkan Ole Romeny, PSSI Rupanya Masih Berburu Striker Keturunan
-
3 Penyerang yang Berpotensi Tersingkir dengan Hadirnya Ole Romeny di Timnas Indonesia
Artikel Terkait
-
Menteri Airlangga: Surplus Neraca Pembayaran Bukti Ketahanan Ekonomi Indonesia
-
3 Ratu Dunia Beauty Pageant Hadiri Grand Final Miss Teen Beauty Indonesia dan Indonesian Stars Search 2024
-
Setelah Ole Romeny, 3 Pemain Keturunan Indonesia Ini Layak Segera Dinaturalisasi PSSI
-
Masuk Cadangan Marselino Ferdinan Dinanti Debut di Oxford United vs Middlesbrough Malam Ini
-
Fans Malaysia Iri dengan Pemain Keturunan Timnas Indonesia: Lancar Nyanyi Lagu Tanah Airku
Ulasan
-
Tetap Kuat Menjalani Hidup Bersama Buku Menangis Boleh tapi Jangan Menyerah
-
Ulasan Novel 'Tari Bumi', Kehidupan Perempuan Bali di Tengah Tekanan Kasta
-
Belajar Percaya Diri Melalui Buku The Power of Confidence Karya Palupi
-
Hakikat Kebebasan, Novelet Kenang-kenangan Mengejutkan Si Beruang Kutub
-
Ulasan Buku Struktur Cinta Yang Pudar, Melawan Kenangan yang Perih
Terkini
-
Berjaya sebagai Pembalap, Berapa Total Kekayaan Marc Marquez?
-
Sinopsis Film I Want To Talk, Film Terbaru Abhishek Bachchan dan Ahilya Bamroo
-
Jelang Piala AFF 2024, Erick Thohir Bicara soal Peluang Maarten Paes Tampil Berama Timnas Indonesia
-
Trailer Film Popeye the Slayer Man: Teror Maut Si Pelaut Bertangan Besi
-
3 Acne Spot Gel Ampuh Meredakan Jerawat Mendem dengan Cepat, Ada Favoritmu?