Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Budi Prathama
Beasiswa Etos ID. (Instagram/@etos_id)

Menjadi mahasiswa adalah impian dari banyak orang, tetapi dapat beasiswa lebih-lebih impian dari kebanyakan mahasiswa. Prosedur agar bisa dapatkan beasiswa di kampus itu bisa dibilang gak gampang, namun sejatinya mahasiswa yang layak dapat beasiswa biasanya mahasiswa yang tergolong keluarga miskin, punya prestasi, dan terlebih diprioritaskan pada orang yang benar-benar membutuhkan. 

Ada banyak beasiswa di kampus yang bisa diincar bagi mahasiswa, tiap beasiswa pun punya prosedur dan keunggulan masing-masing. Salah satu beasiswa di kampus yang tak kalah unggul juga ialah beasiswa Etos ID di bawah naungan Dompet Dhuafa. 

BACA JUGA: Hari Tarik Tambang Sedunia, dari Adu Pelatihan Militer hingga Perlombaan

Sedikit gambaran, Etos ID merupakan program investasi SDM strategis melalui peningkatan (improvement) dan pengembangan (development) kapasitas serta integritas pemuda (mahasiswa) sebagai penggerak pembangunan daerah menuju Indonesia berdaya. 

Lahirnya Etos ID dilatarbelakangi dengan keinginan untuk mewujudkan SDM strategis di daerah sehingga menyasar kampus-kampus yang ada di daerah, khususnya di luar pulau Jawa. 

Bisa mendapatkan beasiswa Etos ID gak gampang dan melalui seleksi yang ketat. Mungkin suatu keberuntungan, dari ribuan mahasiwa yang ingin mendapatkan beasiswa Etos ID saya salah satu penerimanya. Melalui beasiswa Etos ID wilayah Majene di Kampus Universitas Sulawesi Barat, saya menjadi angkatan pertama pada tahun 2019 sebagai penerima beasiswa Etos ID Majene. 

Sebagai salah satu beasiswa yang bergengsi di kampus, tentu saya mendapatkan banyak hal selama menjadi penerima beasiswa Etos ID yang tak kalah penting dengan beasiswa lain. Meski terbilang baru Etos ID di Kampus Universitas Sulawesi Barat, namun berikut ini setidaknya ada lima keuntungan yang saya dapatkan selama menjadi penerima beasiswa Etos ID. 

1. UKT dibayarkan dan terima uang saku perbulan

Biasanya kalau sudah menerima beasiswa, itu biasanya akan dibayarkan pembayaran UKT kampus, sehingga mahasiswa sebagai penerima beasiswa gak perlu pusing-pusing lagi minta pada orang tuanya untuk disisakan pembayaran UKT/SPP. Misalnya kalau beasiswa bidikmisi biasanya terima uang saku sekitar 4 juta per semester, dan itu sudah terbebas dari pembayaran UKT. 

Kalau beasiswa Etos ID itu uang sakunya diterima per bulan dan UKT pun sudah bebas. Enaknya kalau beasiswa Etos ID selalu ada pembayaran kos, kebutuhan sehari-hari selalu cukup. Artinya kalau udah terima uang saku dari beasiswa itu gak langsung abis dan bisa mencukupi untuk sampai pada tahun berikutnya. Kira-kira seperti orang gajian gitu, selalu ada uang saku per bulan. Untuk sekarang ini, beasiswa Etos ID itu berjalan selama 8 semester terhitung sejak semester 1. 

BACA JUGA: Beasiswa LPDP: Sejarah hingga Manfaat di Indonesia

2. Banyak pembinaan dan support prestasi 

Sebagai lembaga yang punya visi mewujudkan pemuda yang memberi manfaat pada daerah dan bangsa, beasiswa Etos ID tentu kaya pembinaan dan selalu support pengembangan diri penerimanya. Ada banyak bentuk pembinaan yang telah dilakukan oleh beasiswa Etos ID, dan itu sangat saya rasakan dampaknya. Mulai dari pembinaan peningkatan kemampuan bahasa asing, mentoring, pendampingan mentor (akademik dan non-akademik), dan tentunya pembinaan tentang project social.

Bukan itu saja, penerima beasiswa Etos ID juga dituntut untuk bisa berprestasi, baik di akademik, organisasi, dan di masyarakat. Makanya gak heran kalau banyak penerima beasiswa Etos ID itu selalu menjuarai berbagai perlombaan dan selalu penya nilai strategis di kampus. 

3. Pengalaman organisasi 

Sebagai penerima beasiswa Etos ID, bukan hanya UKT dan dapat uang saku yang didapatkan. Lebih dari itu, Etos ID juga mengajarkan para penerimanya tentang organisasi. Gak jauh berbeda dengan organisasi yang ada di kampus, Etos ID juga sering menjalankan berbagai kegiatan kemasyarakatan dan para penerimanya pun diajarkan cara mengelola organisasi. Melalui berbagai diskusi dan pembinaan, itu sebagai bentuk dalam pengalaman organisasi sebagai penerima beasiswa Etos ID. 

BACA JUGA: 4 Rekomendasi Novel Bahasa Indonesia Paling Sedih, Siapkan Tisu!

4. Support pendidikan keagamaan 

Sebagai lembaga di bawah naungan Dompet Dhuafa, beasiswa Etos ID sering support pendidikan keagamaan kepada penerimanya. Sebagai mahasiswa yang beragama islam, tentu saya sangat merasakan menfaat yang luar biasa melalui program keagamaan yang sering dilakukan beasiswa Etos ID. Bukan berarti bagi yang gak beragama islam terdiskriminasi melalui beasiswa ini. Tetapi karena memang salah satu syarat penerima beasiswa ini harus beragama islam. 

5. Benyak relasi 

Jelas kalau sudah bergabung dengan beasiswa Etos ID tentu memiliki banyak relasi dari berbagai daerah, bukan hanya sesama mahasiswa di Indonesia, tetapi juga dapat berjumpa dengan orang-orang hebat bahkan dapat menjadi mentor dalam pengembangan karier. Saat sudah alumni pun, relasi itu selalu diperkuat sebagai penerima beasiswa dan berusaha untuk dapat melanjutkan kebermanfaatan. 

Ya, itulah setidaknya ada lima keuntungan yang saya dapatkan selama menjadi penerima beasiswa Etos ID. Meskipun proses seleksi agar bisa masuk sebagai penerima beasiswa Etos ID terkenal sulit, tetapi percayalah ketika sobat sekalian berhasil lolos sebagai penerima beasiswa Etos ID tentu kalian gak akan menyesal, percaya deh.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Budi Prathama