Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | aisyah khurin
Novel I'll Pretend You're Mine (goodreads.com)

Tashie Bhuiyan, penulis yang dikenal lewat karya-karya young adult bertema budaya dan identitas, kembali menghadirkan kisah romantis remaja dengan sentuhan emosional dan nuansa diaspora Asia Selatan dalam novel terbarunya, "I’ll Pretend You’re Mine".

Menggunakan trope populer "fake dating" atau hubungan pura-pura, Bhuiyan tidak hanya menyuguhkan kisah cinta manis remaja, tetapi juga menggali isu-isu penting seperti ekspektasi keluarga, tekanan budaya, pencarian jati diri, dan kesehatan mental.

Tokoh utama dalam novel ini adalah Summer Ali, seorang penyanyi remaja keturunan Bengali-Amerika yang telah menjadi sorotan publik sejak kecil. Summer tumbuh sebagai bintang cilik dan senantiasa tampil di bawah kendali orang tuanya yang sangat protektif. Setelah bertahun-tahun hidup dalam kendali citra dan ekspektasi, Summer merasa terjebak dalam rutinitas yang bukan pilihannya. Ia mengalami krisis identitas dan kebuntuan dalam karier musiknya. Pada usia 18 tahun, ia akhirnya memberanikan diri untuk mengambil alih hidupnya dan memulai langkah baru menuju kebebasan kreatif.

Di tengah pencarian arah hidup yang baru, Summer menerima tawaran dari manajernya untuk membangun citra publik yang lebih dewasa melalui hubungan palsu dengan aktor remaja populer, Jules Moradi. Jules dikenal sebagai playboy Hollywood yang juga ingin memperbaiki citranya di media. Dari sinilah petualangan mereka dimulai, dua anak muda yang sebenarnya saling asing, harus berpura-pura menjadi pasangan sempurna di mata publik, sambil menyembunyikan perasaan dan masalah pribadi masing-masing.

Hubungan palsu ini, tentu saja, tidak berjalan sesuai rencana. Summer dan Jules mulai saling mengenal lebih dalam, membuka luka dan rahasia yang tidak diketahui publik. Summer menyadari bahwa Jules bukan hanya sosok selebriti flamboyan, tetapi juga seseorang yang bergumul dengan tekanan identitas, peran sosial, dan kesepian yang serupa dengan dirinya. Keduanya menemukan kenyamanan dalam kebersamaan yang awalnya hanya bersifat transaksional.

Bhuiyan membingkai kisah ini dengan kepekaan tinggi terhadap isu identitas budaya dan tekanan dalam keluarga imigran. Summer bukan hanya berjuang untuk kariernya, tetapi juga untuk membebaskan diri dari ekspektasi keluarga yang konservatif. Orang tuanya memaksakan cita-cita yang tidak sesuai dengan keinginan dan nilai-nilai yang ia yakini. Konflik ini sangat relatable bagi banyak pembaca muda dari komunitas diaspora, terutama mereka yang tumbuh di antara dua budaya.

Salah satu kekuatan utama novel ini adalah penggambaran karakter yang kompleks dan realistis. Summer bukanlah karakter perempuan yang lemah atau sekadar "damsel in distress". Ia memiliki suara, opini, dan keberanian untuk berubah, meskipun jalan yang ia tempuh penuh tantangan. Jules juga ditulis bukan sebagai tokoh cinta tempelan semata, melainkan seseorang dengan latar belakang emosional yang kuat. Hubungan mereka dibangun secara bertahap dan natural, tidak instan, penuh dinamika, dan terasa nyata.

Bhuiyan juga sangat piawai dalam menulis dialog yang hidup, emosional, dan penuh humor. Interaksi antara Summer dan Jules menyajikan chemistry yang manis namun tidak berlebihan. Percakapan mereka sering kali ringan, tetapi sesekali menyentuh isu-isu berat yang memberikan kedalaman emosional pada narasi. Ini menjadikan novel ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menyentuh dan membekas.

Gaya penulisan Bhuiyan yang mengalir dan jujur menjadikan novel ini mudah diikuti, bahkan untuk pembaca yang tidak biasa membaca genre romance remaja. Struktur ceritanya rapi, dengan pembagian bab yang jelas, dan penyusunan konflik yang bertahap. Setiap perkembangan hubungan antara tokoh utama terasa masuk akal dan memuaskan.

Namun, ada beberapa subplot yang terasa kurang dieksplorasi secara maksimal, seperti dinamika dengan karakter pendukung atau penutup terhadap konflik keluarga Summer. Meskipun tidak mengganggu cerita utama, bagian ini bisa lebih dikembangkan agar memberikan resolusi emosional yang lebih kuat.

Secara keseluruhan, "I’ll Pretend You’re Mine" adalah novel young adult yang menyentuh, menghibur, dan bermakna. Kisah ini bukan hanya tentang cinta remaja, tetapi juga tentang keberanian untuk menjadi diri sendiri, melawan ekspektasi yang membelenggu, dan menemukan koneksi sejati dalam dunia yang penuh kepalsuan. 

Identitas Buku

Judul: I'll Pretend You're Mine

Penulis: Tashie Bhuiyan

Penerbit: Harper Collins

Tanggal Terbit: 3 Juni 2025

Tebal: 352 Halaman

aisyah khurin