Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Nuril Maulidiyah
Konsep hidup minimalis dalam filosofi teras (Instagram.com/booksfromaka)

Ulasan mengenai Filosofi Teras yakni buku pengantar filsafat panduan moral anak muda. Buku Filosofi Teras merupakan sebuah buku pengantar filsafat Stoa yang dibuat secara khusus sebagai panduan moral anak muda dalam mengatasi emosinya.

Dalam ulasan buku Filosofi Teras menjawab seluruh permasalahan mengenai tingkat kekhawatiran yang tinggi dalam skala nasional yang dihadapi oleh anak muda.

Buku Filosofi Teras juga dilengkapi dengan berbagai data seperti survei kekhawatiran serta hasil wawancara terhadap beberapa tokoh yang dianggap ahli dalam hal psikologi. Pembuatan buku ini dikolaborasikan dengan berbagai pihak, seperti ilustrator Levina Lesmana hingga penulisnya yakni Henry Manampiring.

Buku Filosofi Teras berikut merupakan hasil dari inspirasi dari buku How to be a Stoic karya Massimo Piggliuci yakni salah satu penulis ternama asal Italia yang juga menganut Stoisisme.

Berikut ini sinopsis dari buku Filosofi Teras yang dapat Anda simak.

Sinopsis buku Filosofi Teras

Buku Filosofi Teras membahas mengenai filsafat Stoic yang dianggap mampu untuk membekali manusia dalam menghadapi persoalan. 

Buku ini pada awalnya menceritakan tentang survei kekhawatiran nasional yang hingga kini dinilai semakin masif serta menyajikan sekilas tentang kehidupan penulisnya yang penuh dengan emosi negatif.

Selama 2000 tahun yang lalu, terdapat sebuah mazhab filsafat yang menemukan akar masalah hingga solusi dari banyaknya emosi negatif. Dan mazhab tersebut dikenal dengan sebutan Stoisisme atau Filsafat Stoa.

BACA JUGA: Yuk Kenali Prospek Karier Menjadi SEO Content Writer, Kamu Tertarik?

Namun, penulis dari buku Filosofi Teras akhirnya mengenalkannya secara sederhana yakni menamainya sebagai Filosofi Teras dengan menciptakan tulisan berupa buku ini. 

Henry mengenalkan Filosofi sebagai solusi untuk membantu dalam mengatasi emoso negatif dan bagaimana membangun mental seseorang menjadi tangguh dalam menghadapi naik dan turunnya kehidupan.

Buku Filosofi Teras juga secara kuat mampu mengemas Filsafat Stoa dengan cara yang sederhana yakni secara langsung pada inti dikotomi kendali nasib manusia sehingga dari dikotomi kendali tersebut, manusia dapat menentukan hal-hal yang dapat membuatnya bahagia tau tidak.

Berbeda dengan ulasan buku filsafat lainnya, Filosofi Teras mampu menggambarkan analogi kejadian real dalam kehidupan sehari-hari menggunakan bahasa yang sesuai dengan generasi.

Buku ini juga berfokus pada sasarannya yakni mencapai kehidupan yang tenang dan terbebas dari emosi negatif. 

Selain itu, salah satu nilai yang paling penting dari ulasan buku Filosofi Teras ini adalah bahwasannya kita dapat menjalani kehidupan secara selaras karena kehidupan berjalan sesuai dengan kehendak Sang Pencipta serta selaras dengan hukul alam.

Dan yang perlu digaris bawahi, jangan terlalu memikirkan hal yang belum terjadi di masa depan yang belum tentu terjadi. Biarkan kehidupan berjalan mengalir sebagaimana mestinya namun harus tetap diiringi dengan usaha untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Dalam buku Filosofi Teras memiliki banyak sekali nilai yang bisa kita jadikan motivasi untuk membuat hidup menjadi lebih posotif. 

BACA JUGA: 10 Alasan Kenapa Kamu Perlu Lebih Rajin Membaca, Banyak Keuntungannya!

Berikut ini beberapa kutipan motivasi yang tertera dalam isian buku Filosofi Teras:

  • Kenyataannya, kekayaan, ketenaran dan kesehatan memang bisa diusahakan untuk dimiliki. Tetapi apakah kita yakin bisa sepenuhnya mempertahankannya?
  • Kamu tidak bisa dihina orang lain, kecuali kamu sendiri yang pertama-tama menghina dirimu sendiri. "It's not things that trouble us, but our judgment about things". Epictetus)
  • Jangan biarkan peristiwa yang ada di depanmu menggoyahkan dirimu. Katakanlah pada peristiwa iti, "Tunggu dulu! Biarkan saya memeriksamu sungguh-sungguh. Saya akan mengujimu dahulu"

Itulah sekilas ulasan dari buku Filosofi Teras karya Henry Manampiring yang sangat berpengaruh untuk memotivasi kehidupan anak muda dalam mengolah emosi negatifnya.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Nuril Maulidiyah