Tertarik kerja remote karena fleksibilitas waktu yang lebih besar? Berikut adalah tiga hal penting yang wajib Anda persiapkan sebelum memulai karier sebagai pekerja remote, khususnya jika Anda seorang pemula dan masih bingung ingin memulai dari mana.
Seperti yang kita ketahui, kerja remote sebenarnya sama saja dengan sistem kerja on-site pada umumnya. Tetap ada perusahaan, ada SOP, dan ada tim yang mengelola pekerjaan di dalamnya. Hanya saja, pekerjaan ini bisa dilakukan dari jarak jauh dan beberapa perusahaan memberikan waktu yang fleksibel, misalnya seperti di sebuah agensi.
Namun, dikarenakan kerja jarak jauh ini tidak langsung bertatap muka dengan seluruh karyawan, HR akan sangat menyaring kandidat remote worker yang akan direkrutnya.
Apalagi jika Anda seorang pemula, tiga hal ini harus dibangun terlebih dahulu sebelum berpikir untuk menjadi pekerja jarak jauh. Ketiga hal ini menjadi kunci utama agar peluang untuk dilirik oleh HR dan perusahaan menjadi lebih besar.
1. Tingkatkan Keterampilan (Upgrade Skill)
Yap, sama seperti saat ingin mencari kerja pada umumnya, tentukan dulu bidang apa yang ingin Anda geluti, kemudian pelajari secara mendalam sampai mahir.
Bagi Anda yang sudah berpengalaman, tentu akan lebih mudah. Misalnya, jika terbiasa bekerja sebagai sekretaris, Anda bisa mencari kerja remote yang sesuai dengan keahlian Anda.
Sedangkan, jika Anda ingin beralih ke bidang lain, Anda perlu memulai belajar kembali, apalagi jika belum memiliki pengalaman sama sekali. Anda bisa mengikuti kelas-kelas gratis maupun bootcamp berbayar yang disediakan oleh berbagai lembaga.
Rekomendasi bidang terpopuler jika Anda mau terjun sebagai remote worker di antaranya adalah Digital Marketing, Copywriting, Content Creating, hingga Ads Specialist, dan masih banyak lagi.
2. Buat Portofolio yang Spesifik
Bikin portofolio harus banget spesifik sesuai bidang yang kamu lamar serta berdasarkan jobdesk dan project yang kamu kerjakan, keduanya harus balance.
Portofolio harus dibuat spesifik sesuai dengan bidang yang Anda lamar serta berdasarkan deskripsi pekerjaan (job desk) dan proyek yang pernah dikerjakan.
Banyak yang mengira jika mengumpulkan portofolio dengan bermacam-macam keterampilan akan terlihat bagus dan menunjukkan banyak kemampuan. Faktanya tidak! HR cenderung mencari kandidat yang benar-benar ahli dan profesional dalam bidang yang dicari dengan satu proyek spesifik dalam portofolio.
Anda bisa mendapatkan portofolio setelah mengerjakan proyek. Untuk pemula, Anda bisa membuat dummy project, yaitu praktik membuat proyek sendiri dengan tujuan untuk menampilkan hasil karya dan menunjukkan bahwa Anda mampu mengerjakannya.
Intinya, portofolio tidak hanya dituntut dari segi visual yang menarik, tetapi juga harus menonjolkan seberapa ahli Anda pada bidang yang ditawarkan.
3. Buat CV yang Ramah ATS (ATS-Friendly)
Terakhir, Anda wajib memiliki CV yang ramah ATS. Apa itu CV ATS? CV ini disusun agar dapat terbaca oleh sistem seleksi otomatis. Mengingat pelamar kerja remote yang sangat banyak, saat ini banyak perusahaan yang sudah menggunakan Applicant Tracking System (ATS).
Lantas, apa perbedaannya dengan CV lain? Salah satu perbedaan yang mencolok adalah CV ATS dibuat dengan format yang rapi dan bersih. Ini tentu berbeda dengan CV kreatif yang sengaja diberi desain warna-warni.
Pada CV ATS juga cenderung berisi tentang pengalaman (experience), detail pekerjaan yang pernah dilakukan, sampai dampak positif apa yang sudah Anda berikan pada tempat kerja sebelumnya.
Secara garis besar, CV ATS harus disesuaikan dengan kualifikasi yang dicari oleh perusahaan yang akan Anda lamar.
Nah, itulah tiga hal paling penting yang wajib dibangun sebelum Anda memulai pekerjaan sebagai remote worker, apa pun bidangnya.
Baca Juga
-
Ini 3 Top Skill yang Dicari HR Kalau Kamu Mau Mulai Karir Kerja Remote
-
5 Side Job Paling Cuan di 2025, Bisa Dikerjain Sambil Ngopi Santai
-
Surganya Kuliner! Inilah Top 4 Kuliner Malam Paling Recommended di Mojokerto
-
5 Makanan Khas Jawa Barat Paling Digemari, Suguhkan Cita Rasa yang Otentik
-
Top 3 Cafe Terbaru di Senopati, Hadirkan Landscape Hijau hingga Estetik
Artikel Terkait
-
El Putra Ungkap Perjalanan Karier: Dari Mahasiswa Bingung hingga Aktor Film
-
Perempuan Usai Career Break: Ingin Kembali Bekerja, Tapi Peluangnya Masih Terbatas
-
Ini 3 Top Skill yang Dicari HR Kalau Kamu Mau Mulai Karir Kerja Remote
-
Akui Tak Mengejar Puncak Karier, Vino G. Bastian: Saya Kurang Kompetitif
-
'Jangan Sampai Kayak Vino Agustian', Vino G. Bastian Ungkap Rahasia Tetap Membumi di Puncak Karier
Lifestyle
-
Intip 4 Inspirasi OOTD ala Jinju, Tetap Syar'i dan Stylish di Luar Negeri!
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan Baterai 6.000 mAh, Cocok bagi Pekerja Lapangan dan Ojek Online
-
Sempat Emosi, Fuji Bagikan Pengalaman Terburuknya dengan Oknum Penggemar
-
Langkah Indonesia di Oscar 2026 Terhenti, Sore: Istri dari Masa Depan Tak Lolos Nominasi
-
4 Rekomendasi HP dengan Kamera Leica Terbaik 2025, Cocok bagi Kreator Konten dan Fotografer
Terkini
-
Raja Ampat Dijaga dari Wisatawan, Eksploitasi Masih Mengintai
-
Sentil Zainuddin Amali dan Indra Sjafri, Sebuah Kritik Penuh Tendensi ala Bung Towel
-
Ari Lasso Murka Singgung Dearly Djoshua di Medsos: Menurut Saya ini Norak!
-
Remaja, Keranjang Oranye, dan Ilusi Bahagia Bernama Checkout
-
Tembus 100 Ribu Penonton dalam 3 Hari, Film Mertua Ngeri Kali Tuai Pujian