Setelah bertahun-tahun mendorong gerobak baksonya di beberapa titik area Kota Jambi, dari rumah ke rumah dan telah mendapatkan pelanggan tetap akhirnya Pak De memutuskan menyewa sebidang lahan untuk dijadikan pondok bakso. Beratapkan terpal berwarna biru menjadi identitas tersendiri bagi Pak De. Sebab tdak hanya tendanya yang berwarna biru, namun gerobak baksonya juga berwarna senada.
Tempat duduk kayu dengan konsep memanjang membuat pengunjung datang tak bersempit-sempitan. Dapat memilih tempat duduk sesuai keinginan.
Bakso Pak De ini beralamat di Mayang ujung, Jalan K. H. Ismail Malik, Mayang Mangurai, Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi. Pelanggan dapat parkir tepat di depat lapak Pak De dan tanpa dipungut biaya parkir untuk kendaraan roda dua maupun roda empat.
BACA JUGA: 5 Rekomendasi Menu Enak di Seirock Ya yang Wajib Kalian Coba
Pak De dan Bu De
Sesuai dengan nama panggilannya, tentu saja dua orang pedagang ini berasal dari Jawa tepatnya di Jawa Tengah. Didampingi istrinya setiap hari menjajakan dagangan, Pak De menjual mie ayam dan bakso yang mulai buka pukul 16.00 WIB hingga habis.
Pelanggan terlihat silih berganti membeli dan tak jarang pula yang datang satu rombongan sehingga terlihat ramai sekali pelanggan yang mendatangi lapak Bakso Pak De ini.
Harga terjangkau
Cukup dengan harga dua belas ribu saja pelanggan sudah bisa menikmati semangko bakso maupun mie ayam. Jika menyukai perpaduan mie ayam dan bakso, pelanggan juga dapat memesannya sesuai selera. Pak De pun dengan senang hati melayani demi memberikan kepuasan kepada pelanggan.
Bakso urat dan telur
Pak De menyediakan bakso urat dan bakso telur, jarang sekali menemukan tekstur bakso yang kental dengan rasa daging sapinya dengan tekstur lembut menambah kenikmatan menyantap bakso Pak De ini.
Lain pula dengan mie ayam, kentalnya kuah dan banyaknya suir ayam disetiap porsinya dengan racikan bumbu yang khas membuat cita rasa berbeda dari mie ayam kebanyakan.
BACA JUGA: Mengintip Proses Pembuatan Batu Bata di Talang Belido Muaro Jambi
Sembari meninkmati bakso dan mie ayam, pelanggan dapat melihat pohon-pohon di area kebun persis berada di belakang lapak Pak De.
Setelah kesini, rasanya ingin terus kembali. Apalagi saat ini cuaca sering mendung, jadinya mendukung menyantap bakso di tenda biru Pak De.
Baca Juga
-
Pacu Jalur: Sungai yang Menyatukan, Tradisi yang Menghidupkan
-
Mengajar Tanpa Belajar, Dosa Intelektual yang Terlupakan
-
Mengajar Gen Z: Antara Teori, Emoji, dan Distraksi
-
Mahasiswa Bukan Robot, Saatnya Kembali Berpikir di Era AI
-
Kelas yang Terjebak Masa Lalu, Saatnya Pendidikan Tinggi Menyesuaikan Diri
Artikel Terkait
-
4 Menu Buka Puasa Khas Banyuwangi, Dijamin Nagih!
-
Mengintip Proses Pembuatan Batu Bata di Talang Belido Muaro Jambi
-
Ingin Buka Usaha Waralaba, Begini Triknya Biar Cuan
-
Wajib Dicoba! Ini 5 Rekomendasi Mie Bakso Enak dan Terfavorit di Kota Baso Tasikmalaya, Mulai dari yang Legendaris hingga Rajanya Bakso Urat
-
Momen SBY dan AHY Hadiri Festival Kuliner di Solo Hingga Naik Panggung Bernyanyi
Ulasan
-
Review Novel Kudasai: Ketika Harus Memilih Dua Pilihan Sulit dalam Hidup
-
Ulasan Novel The Do-Over: Hari Valentine yang Berubah Menjadi Mimpi Buruk
-
Ulasan Novel The Castle Karya Kafka: Potret Dingin Birokrasi yang Membungkam
-
Review Film Fox Hunt: Kisah Nyata Penipuan 17,4 Miliar yang Penuh Aksi!
-
Novel If We Survive This: Perjuangan Dua Saudara di Tengah Virus Mematikan
Terkini
-
Timnas Indonesia Masuk Pot Tiga, Kans Reuni dengan Irak Makin Terbuka Lebar?
-
Gaet Lucas Gama, Persik Kediri Komitmen Perbaiki Kesalahan di Musim Kemarin
-
Gak Perlu Cemas Lagi! 4 Rekomendasi Pelembap Aman untuk Skin Barrier Bumil dan Busui
-
BPJS Kesehatan Pangkas 21 Layanan: Efisiensi Anggaran atau Eliminasi Hak Rakyat?
-
5 Drachin Tayang Juli 2025, Ada Drama Reuni Zhao Jinmai dan Zhang Linghe