Punggahan berasal dari kata "munggah" dalam Bahasa Jawa yang berarti naik. Maksudnya adalah harapan semoga rasa syukur, iman dan takwa akan terus meningkat seiring dengan akan datangnya bulan suci Ramadhan. Tradisi ini sudah menyebar tak hanya di pulau Jawa saja namun ke berbagai pulau lainnya di Indonesia. Tradisi ini merupakan tradisi berdoa dan makan bersama dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan.
Biasanya, tradisi ini akan dilakukan masyarakat pada 2 minggu menjelang hari pertama puasa dan biasanya dilaksanakan setelah Magrib tiba. Tak ada kriteria khusus siapa yang boleh melaksanakan tradisi ini, bagi semua kalangan masyarakat yang berniat dan berkeinginan untuk mengundang saudara dan para tetangga untuk berdoa dan bersilahturahmi bersama tentu saja diperbolehkan.
Rangkaian acaranya pun terkadang dibarengi dengan pembacaan surah Yasin dan tahlil dengan tujuan mengirimkan doa kepada para keluarga yang telah meninggal dunia. Di beberapa wilayah khususnya daerah perkotaan, tradisi ini bisa dikatakan sudah sulit ditemui. Hal ini dikarenakan masyarakat daerah perkotaan cenderung individualis dibanding masyarakat di perkampungan dan di pedesaan.
Biasanya, tradisi punggahan dilakukan dirumah namun dapat juga dilakukan di mushola dan masjid-masjid yang ada. Namun, di setiap daerah tentu memiliki keunikannya masing-masing. Bisa saja masyarakat beramai-ramai berkumpul dan membawa makanan menuju masjid dan mushola atau di undang oleh pemilik rumah untuk melaksanakan doa bersama atau punggahan ini.
Berkat Nasi dan Lauk Pauk
Di setiap daerah tentu saja memiliki keunikannya masing-masing dalam pelaksanaan tradisi ini. Di Muaro Jambi, pada tradisi ini biasanya tersaji sebuah wadah yang berisi 7 macam bunga dan uang dengan nominal kecil yang nantinya akan disebar didepan rumah pemilik sebagai tanda bahwa ia baru saja selesai melaksanakan doa berama. Selain itu, juga terdapat sebuah teko atau kendi yang berisi air putih yang nantinya akan diminum oleh siapa saja yang menginginkannya.
Masyarakat menyebut air ini adalah air doa yang sangat baik apabila diminum. Saat acara doa bersama ini selesai, biasanya masyarakat dan tamu undangan yang datang akan dibawakan sebuah takir berisi nasi dan lauk pauk yang biasa disebut dengan berkat. Tujuan pemberian berkat ini adalah sebagai bentuk berbagi rezeki dan kebahagiaan ketika dimakan bersama oleh keluarga tamu yang datang.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Siap-Siap Nabung! Intip Harga Tiket Fan Meeting Yoona di Jakarta Mendatang
-
Seru! Berbagi Ilmu Bersama Lansia di PSTW Budi Luhur Kota Jambi
-
Winter aespa Dikejar Pria Aneh yang Bawa Kamera, Netizen: Mengerikan
-
Doyoung NCT Jadi Model McDonald's, Penggemar: Free Palestine
-
Biar Enggak Salah Maksud! 15 Kata yang Sering Digunakan Kpopers di Twitter
Artikel Terkait
-
Mirip Cappadocia, Begini Kemeriahan Festival Balon Udara di Pekalongan
-
Beratnya Sanksi untuk Bupati Indramayu Lucky Hakim yang Liburan ke Jepang tanpa Izin
-
One Way Hingga Contraflow Masih Berlaku di Ruas Tol Trans Jawa
-
Perbandingan Aset Tanah dan Bangunan Dedi Mulyadi vs Lucky Hakim, Bak Bumi Langit
-
Lucky Hakim Minta Maaf ke Dedi Mulyadi, Sanksi Pemberhentian Sementara Tetap Berlaku
Ulasan
-
Aksi Heroik Seorang Mantan Tentara dalam Melawan Teroris dalam Film Cleaner
-
Review Anime Ranma 1/2, Komedi Klasik dengan Sentuhan Modern
-
Ulasan Novel 'Bumi Manusia' karya Pramoedya Ananta Toer: Sejarah Kolonial
-
Merenungkan Makna Hidup Melalui Novel Khutbah di Atas Bukit
-
There's Still Tomorrow: Perjuangan Ibu Lawan KDRT Demi Masa Depan Anak
Terkini
-
Piala Asia U-17: Pasukan Garuda Muda Harus Paksakan Kemenangan saat Hadapi Yaman!
-
Piala Asia U-17: Hadapi Yaman, Pasukan Garuda Muda Harus Waspadai Overconfidence
-
Kalahkan LE SSERAFIM dan Jennie, KiiiKiii Menang di Music Core Lewat I DO ME
-
Imbas Capaian Snow White, Produksi Live-Action Tangled Resmi Ditunda
-
Mark NCT Kisahkan Perjalanan Hidup dan Ambisi di Lagu Debut Solo '1999'