Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Eko Saputra
sampul buku Digital Fortress (dok. Pribadi/Ekos4409)

Novel Digital Fortress merupakan karya pertama dari penulis terkenal Dan Brown yang diterbitkan pada tahun 1998. Seperti novel-novel karya Brown lainnya, buku ini juga mengambil tema thriller yang menarik dan penuh intrik.

***

Digital Fortress mengikuti petualangan Susan Fletcher, seorang ahli kriptografi yang bekerja di National Security Agency (NSA), sebuah badan intelijen Amerika Serikat yang bertugas memantau dan mengumpulkan informasi untuk menjaga keamanan negara. Fletcher dipanggil untuk memecahkan sebuah kode yang ditemukan di luar sistem pengamanan kriptografi NSA yang sangat sulit ditembus.

BACA JUGA: Review 'Munajat Ramadan': Upaya Mengendalikan Hawa Nafsu

Kode itu awalnya ditemukan oleh seorang ahli kriptografi terkenal, Ensei Tankado, yang sebelumnya bekerja untuk NSA. Tankado meninggal dunia di Spanyol dan meninggalkan petunjuk untuk menemukan kode tersebut. Pacar Susan, David Becker yang seorang ahli linguistik, diperintahkan melakukan perjalanan ke Spanyol untuk menemukan petunjuk-petunjuk yang ditinggalkan oleh Tankado.

Namun, perjalanannya diwarnai dengan kejadian-kejadian aneh dan mengkhawatirkan. Ia terus dikejar dan diserang oleh orang-orang yang ingin mengambil kode tersebut, termasuk seorang penjahat siber yang jenius bernama Hulohot.

Sementara itu, di NSA, Fletcher menemukan bahwa kode itu sebenarnya adalah sebuah pesan yang mengandung ancaman untuk meledakkan Digital Fortress, sebuah program komputer rahasia yang digunakan oleh NSA untuk mengendalikan informasi dari seluruh dunia. Fletcher harus cepat menemukan cara untuk menghentikan ledakan tersebut sebelum terlambat.

***

Seperti karya Dan Brown lainnya, buku ini memiliki plot yang rumit, dengan berbagai intrik dan kejadian menegangkan yang berlangsung secara simultan. Brown sangat terampil dalam mengintegrasikan tema teknologi dan kriptografi yang kompleks ke dalam ceritanya, dan ia berhasil membuat pembaca terus menebak-nebak hingga akhir cerita.

Salah satu hal yang menarik dari novel ini adalah karakter utamanya, Susan Fletcher. Sebagai seorang ahli kriptografi, Fletcher memiliki keahlian yang sangat berguna dalam memecahkan kode-kode dan mengejar penjahat siber, namun ia juga memiliki kelemahan dan rasa takut yang manusiawi. Brown dengan baik menampilkan perjuangan Fletcher untuk bertahan dalam situasi yang sangat berbahaya dan memperlihatkan kekuatan dan kecerdasannya saat memecahkan kode-kode yang rumit.

BACA JUGA: 4 Rekomendasi Novel tentang Kasih Tak Sampai, Nyesek Banget!

Namun, karakter Fletcher juga memiliki beberapa kelemahan. Fletcher seringkali terlihat pasif dan hanya sebagai alat untuk menjelaskan teknologi dan kriptografi yang kompleks kepada pembaca. Meski begitu, hal ini tidak merusak keseluruhan cerita dan karakter Fletcher masih terlihat kuat dalam menjalankan perannya sebagai tokoh utama.

Selain itu, novel ini juga menampilkan beberapa karakter pendukung yang menarik, seperti David Becker, pacar Fletcher yang ahli dalam bahasa, dan Midge Milken, seorang teknisi komputer yang cerdas dan humoris. Setiap karakter memberikan kontribusi penting dalam cerita dan membantu Fletcher dalam menghadapi berbagai rintangan yang dihadapinya.

***

Secara keseluruhan, novel Digital Fortress karya Dan Brown ini adalah sebuah novel thriller teknologi yang menarik. Brown dengan baik memadukan tema kriptografi dan teknologi yang kompleks ke dalam cerita yang rumit dan penuh intrik. Meskipun ada beberapa kelemahan dalam karakter dan plot, novel ini tetap menarik dan dapat membuat pembaca terus terjebak dalam alur cerita hingga akhir. Jika kamu suka dengan genre thriller teknologi, maka Digital Fortress adalah pilihan yang tepat untuk dibaca.

***

Judul: Digital Fortress

Penulis: Dan Brown

Penerbit: Mizan Publishing

Tahun Terbit: 1998 (Edisi Bahasa Indonesia, 2018)

Tebal: 492 halaman

ISBN: 9786022913955

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Eko Saputra