Provinsi Jambi memiliki sebuah Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) yaitu candi Muaro Jambi. Konon, Candi Muaro Jambi dianggap sebagai salah satu situs arkeologi terkaya di pulau Sumatera. Mengutip dari Indonesia.travel, para arkeolog menyimpulkan bahwa situs ini merupakan pusat dari Jambi Kuno, ibu kota kerajaan Melayu kuno yang berkuasa sekitar sepuluh abad lalu.
Ibu kota ini dikepung dan dihancurkan pada tahun 1377 oleh tentara dari Burma. Selama berabad-abad, situs ini telah hilang dan terlupakan di dalam hutan, hingga akhirnya ditemukan kembali pada tahun 1920 oleh tim ekspedisi militer Inggris.
Pada tahun 1982, sebuah patung perunggu wanita setinggi 32 cm ditemukan di Koto Kandis, di kecamatan Muaro Sabak. Patung ini diyakini sebagai Dewi Laksmi, memegang kuncup teratai di tangan kirinya. Selain situs arkeologi, banyak pengunjung yang menjadikan tepi sungai sebagai tempat rekreasi dan piknik yang ideal.
Meskipun hanya seperdelapan dari bangunan aslinya yang tersisa, kompleks candi ini membangkitkan kejayaan masa lalu Sumatera bagian selatan.
Presiden Jokowi pada april 2022 lalu menyempatkan diri untuk melihat secara langsung Candi Muaro Jambi. Saat ini, Candi Muaro Jambi telah dilakukan revitalisasi untuk memperindah dan menambah daya tarik wisatawan berkunjung.
Rute menuju candi
Candi Muaro Jambi berada di di Kecamatan Muaro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi yang berjarak sekitar 26 kilometer dari pusat Kota Jambi atau kurang lebih 45 menit perjalanan darat. Pelancong dapat melintasi jembatan panjang Aur Duri 2 menyeberangi sungai Batanghari, dari jembatan ini pelancong juga dapat melihat kapal-kapal yang melintas.
Akses menuju lokasi Candi terbilang cukup bagus serta mendukung perjalanan menuju destinasi wisata. Sesampainya di pertigaan jalan Candi Muaro Jambi, arahkan kendaraan Anda kekanan menuju destinasi. Jarak dari simpang Candi kurang lebih 4,5 kilometer atau sekitar 10 menit perjalanan.
Sisi kiri dan kanan menuju lokasi Candi akan terlihat area perkebunan serta sawah masyarakat sekitar.
Harga tiket
Sesampainya di lokasi dan setelah memarkirkan kendaraan, pelancong dapat menuju loket tiket Candi Muaro Jambi. Satu orang pengunjung di kenakan biaya masuk 9 ribu rupiah serta biaya parkir kendaraan roda 2 dibandrol dengan harga 3 ribu rupiah, kendaraan roda 4 lima ribu rupiah dan kendaraan roda 6 dengan biaya 10 ribu rupiah.
Bagi pelancong yang ingin menjelajahi area candi dengan sepeda, dapat menyewa dan memilih jenis sepeda yang berada di sepanjang jalan menuju destinasi wisata. Selain itu, tersedia juga becak motor yang akan mengantarkan pelancong mengelilingi perkampungan warga sebelum masuk ke area Candi Muaro Jambi.
Hijaunya area kompleks
Memasuki area candi, pelancong akan terkesima dengan luasnya area destinasi ini. Lokasi candi yang masih asri dengan banyaknya rumput hijau dan pepohonan yang rindang. Candi Muaro Jambi meliputi area kompleks seluas 12 km persegi berada persis di sepanjang sisi sungai Batanghari. Terdapat delapan candi utama pada kompleks ini dan semuanya terletak di area tengah, dibentengi oleh tembok dan tiga diantaranya telah direnovasi.
Lokasi candi kini terlihat semakin tertata dengan memiliki beberapa petunjuk arah pada beberapa titik lokasi yang memudahkan pelancong mengetahui nama-nama bangunannya. Terdapat juga jalanan dibangun seperti jembatan menambah pesona keindahan bagi pelancong yang berkunjung ke lokasi ini.
Uniknya, bangunan Candi Muaro Jambi cukup berbeda dengan bangunan Candi Prambanan di Jogja maupun Candi Borobudur di Jawa Tengah. Candi Muaro Jambi di bangun dari susunan batubata merah pada setiap bagiannya.
Bagi pelancong yang ingin mengetahui lebih jelas tentang Candi Muaro Jambi, dapat sewa tour guide untuk menemani penjajakan di candi ini.
Penasaran dengan Candi Muaro Jambi? datang dan berkunjunglah ke Provinsi Jambi untuk menyaksikan bangunan bersejarah yang masih terawat hingga saat ini.
Baca Juga
-
Tingkatkan Skor SINTA, Psikologi UIN Suska Riau Gelar Workshop Publikasi
-
Sang Tendik, Perlukah Pendidikan Tinggi Mengejar Estetika Profesional?
-
Menikmati Mie Rebus Bengkalis, Kuliner Tradisional yang Memikat
-
Generasi Layar, Ketika Game Online Mengganti Dunia Nyata
-
Secawan Kopi, Menikmati Kopi dan Hidangan Khas Bengkalis di Pekanbaru
Artikel Terkait
-
Saat Teknologi dan Sejarah Bertarung Hebat dalam Novel Palagan Nusantara
-
Waisak 2025: InJourney Transformasi Borobudur Jadi Destinasi Wisata Spiritual Inklusif
-
Review Film Escape from Germany: Ketika Keyakinan Jadi Ancaman di Tengah Perang
-
Mempererat Hubungan, Prabowo Bakal Terima Kunjungan Kehormatan Presiden Senat Kerajaan Kamboja
-
13 Menit Debut, Marselino Ferdinan Cetak Sejarah di Liga Inggris
Ulasan
-
Saat Teknologi dan Sejarah Bertarung Hebat dalam Novel Palagan Nusantara
-
Jakarta Tak Pernah Netral: Makna Hidup dalam Novel Sisi Tergelap Surga
-
Misteri Rumah Tua dan Penyihir Jahat dalam Novel House of Secrets
-
Review The Luckiest Man in America: Keberuntungan di Panggung Game Show
-
Menelusuri Jejak Detektif Dunia: Pengalaman Membaca Auguste Dupin
Terkini
-
Siap Hadapi 2030: Tips Bertahan di Tengah Krisis Ekonomi dan Pendidikan
-
4 Inspirasi OOTD Edgy Look ala Felix STRAY KIDS yang Mudah untuk Disontek
-
Momen Unik Tim Indonesia di Sudirman Cup 2025, Fans Service dan Usaha 200%
-
Bank Dunia Bilang Kita 60% Miskin, BPS Cuma 8%: Siapa yang Salah Hitung?
-
Taipei Open 2025 Day 2: Jadwal Laga Wakil Indonesia di Babak 32 Besar