Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Regina Indah Nuraini
Ilustrasi perempuan dengan berbagai macam latar belakang (Instagram/@unwomen)

Dalam era sekarang, banyak sekali permasalahan-permasalahan yang dianggap menjadi masalaha global karena tidak hanya dialami oleh satu negara saja, tetapi mayoritas negara di dunia. Salah satu masalah global belakangan ini ialah permasalahan mengenai kesetaraan gender terutama bagi perempuan.

Perempuan sering dianggap sebagai kaum yang tertinggal, memiliki keterbatasan dalam mengakses pendidikan dan kesehatan, serta sempitnya peluang kerja yang dihadapi. Selain itu, permasalahan perempuan berkutat pada kekerasan dan pelecehan seksual yang semakin hari semakin mengkhawatirkan.

Oleh karena itu, banyak organisasi perempuan ataupun individual yang akhirnya menyuarakan kekhawatiran mereka terhadap keterbatasan perempuan dalam kehidupan sosial ini. Mereka menyuarakan pendapat mereka dengan harapan perempuan dapat hidup dalam rasa tenang dan sejahtera.

Salah satu organisasi yang fokus untuk menyuarakan mengenai kesetaraan gender dan pemberdayaan bagi perempuan adalah UN Women. Organisasi internasional turunan PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) ini dikenal memiliki berbagai program yang dilaksanakan guna meningkatkan kesejahteraan bagi perempuan.

Ingin mengenal UN Women lebih dalam? Yuk, kita simak artikel ini bersama-sama!

Sejarah Terbentuknya UN Women

Pertemuan perwakilan UN Women di Thailand (Instagram/@unwomenasia)

UN Women merupakan organisasi anakan PBB yang dibentuk pada tahun 2010 untuk difokuskan kepada permasalahan mengenai perempuan mulai dari kesenjangan sosial sampai pada kekerasan secara seksual.

Pada awalnya, nama dari UN Women ini sendiri ialah United Nations Development Funds for Women (UNIFEM) yang bekerja memberikan bantuan dana kesejahteraan pada perempuan.

Namun, seiring semakin berkembangnya zaman, UNIFEM dianggap kurang relevan karena permasalahan perempuan tidak hanya pada keterpurukan ekonomi, melainkan masalah sosial pun kerap muncul. Oleh karena itu, PBB memutuskan untuk membentuk suatu organisasi yang bisa bekerja untuk segala permasalahan mengenai perempuan, yaitu UN Women.

UN Women dibentuk juga dengan alasan pemisahan program kerja PBB yang lebih umum sehingga dengan adanya organisasi anakan ini, diharapkan program yang berkaitan dengan pemberdayaan perempuan bisa secara maksimal dilakukan.

4 Strategi Utama UN Women

UN Women Indonesia dalam workshop Setara Berdaya (Instagram/@unwomenid)

Dibentuk dengan alasan mampu mengatasi dan memberikan kehidupan yang sejahtera bagi perempuan, UN Women tentu memiliki strategi untuk mencapai tujuan dibentuknya mereka. Terdapat 4 strategi utama, yaitu :

1. Meningkatkan keikutsertaan perempuan dalam bidang politik

Dalam kehidupan politik, keikutsertaan perempuan dalam meja rapat paripurna bisa dibilang masih tergolong kecil dibandingkan dengan laki-laki. Dilansir dari laporan yang dibuat oleh UN Women, pada tahun 2021, hanya 25% perempuan di dunia yang berperan aktif dalam bidang politik.

Oleh karena itu, UN Women akhirnya sepakat untuk memberikan pelatihan kepada perempuan yang memiliki minat serta potensi di bidang politik dan mendampingi mereka.

2. Peningkatan pemberdayaan ekonomi

Dalam bidang ekonomi, perempuan terkadang dikecualikan dalam berbagai macam pekerjaan dan itu tentu menghambat pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Oleh karena itu, UN Women memiliki strategi untuk mengikutsertakan perempuan dalam peningkatan ekonomi negara melalui pelatihan-pelatihan bagi mereka yang bisa meyakinkan orang banyak bahwa perempuan juga ingin bekerja untuk meningkatkan ekonomi.

3. Membebaskan perempuan dari segala jenis kekerasan

Melalui riset yang dilakukan, 1 dari 3 perempuan di dunia mengalami kekerasan seksual terutama dari pasangan mereka. Kekerasan terhadap perempuan dianggap sebagai pelanggaran hak asasi manusia yang apabila terus dibiarkan, maka jumlahnya akan terus meningkat dan akan menjadi kebiasaan.

Oleh karena itu, UN Women bekerja sama dengan pemerintah, organisasi anakan PBB yang lain serta organisasi hak asasi manusia untuk memberikan sosialisasi pencegahan kepada laki-laki terutama mereka yang memiliki pasangan.

4. Perdamaian dan keamanan

Sejak dahulu kala, yang mengisi tempat pasukan penjaga perdamaian dan keamanan kebanyakan didominasi oleh laki-laki. Namun, pada faktanya, perempuan juga dapat berperan besar dalam menjaga perdamaian dan keamanan.

UN Women mendukung penuh perempuan yang ingin dan memiliki potensi dalam menjaga perdamaian dan keamanan dan memastikan perempuan dapat berpartisipasi dalam bidang keamanan.

UN Women dengan program dan strateginya dianggap menjadi relevan karena banyak dari permasalahan mengenai perempuan secara global dapat diatasi dan pemberdayaan perempuan tiap tahunnya semakin meningkat.

Regina Indah Nuraini