Hari gini siapa sih yang gak tahu pempek? Makanan olahan khas Kota Palembang dengan bahan utama berupa daging ikan giling dan tepung sagu ini memiliki cita rasa yang khas yakni gurih dari ikan dan bertekstur kenyal dari tepung sagu. Pempek biasanya dinikmati bersama cuko, saus pelengkap yang kental bercita rasa pedas, sedikit manis dan gurih.
Oleh warga Kota Palembang pempek dijadikan santapan pagi, camilan siang dan malam hari. Tak sampai di situ pempek juga disajikan dalam berbagai acara perayaan, termasuk salah satunya, hari raya atau lebaran sebagai sajian favorit untuk menjamu tamu.
Ada berbagai macam jenis pempek, ada pempek telur, pempek pistel, adaan, tahu, kulit, kerupuk, kapal selam, pempek panggang sampai lenjer. Semuanya berasal dari bahan baku yang sama hanya saja memiliki isian, bentuk dan ukuran yang berbeda.
Namun tahukah kamu sejarah di balik kemunculan pempek? Penasaran? Simak sampai habis artikel ini ya! Merangkum Laporan Inventarisasi Perlindungan Karya Budaya "Pempek Palembang" oleh tim peneliti BPNB Padang (2014), sebelum dikenal dengan sebutan pempek seperti sekarang ini, pada mulanya oleh masyarakat Palembang, pempek dikenal dengan sebutan kelesan.
Kelesan sendiri merujuk pada cara pembuatannya yaitu daging ikan yang dikeles (ditekan-tekan di atas alas khusus yang menyerupai papan cucian menggunakan perikan atau alat untuk menghaluskan ikan yang berlubang-lubang).
Kata pempek kemudian baru mulai digunakan di tahun 1920-an, ketika kelesan yang saat itu hanya dibuat untuk konsumsi pribadi dan keluarga, mulai diperjualbelikan oleh pedagang etnis Tionghoa yang dipanggil dengan sebutan "apek", sebutan untuk para lelaki etnis Tionghoa.
Kata "apek" inilah yang menjadi cikal bakal penamaan pempek, sebab para pembeli saat itu menyeru pedagang kelesan dengan sebutan " pek-apek", kata yang merujuk pada sebutan untuk lelaki etnis Tionghoa yang menjajakan kelesan, yang seiring berjalannya waktu kata tersebut berkembang menjadi pempek.
Berbicara soal sejarah kemunculan pempek di Kota Palembang terdapat beberapa informasi yang beredar, di mana salah satunya menyebutkan pempek sudah ada sejak masa kerajaan Sriwijaya yakni sekitar abad VII.
Pendapat ini berdasarkan pada prastasi Talangtuo yang menerangkan di masa itu tanaman sagu dan ikan yang merupakan bahan baku dari kelesan/pempek begitu melimpah dan masyarakat telah mampu mengolahnya menjadi sebuah makanan yang bisa mereka nikmati.
Itulah tadi cerita bersejarah di balik makanan tradisional khas Kota Palembang, pempek. Semoga informasi ini bermanfaat, ya!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Seruan Tak Bertuan: Pekikan Gaib Usai Lantunan Ayat Suci
-
Seruan Tak Bertuan: Suara Ganjil di Keheningan Malam
-
Ulasan Film Hitman 2: Hadirkan Narasi dan Aksi Lebih Menantang!
-
Ulasan Film The Noisy Mansion, Misteri di Balik Teror Bising Dini Hari
-
Ulasan YADANG: The Snitch, Film Aksi Kriminal Korea Terbaik Sepanjang 2025
Artikel Terkait
-
BREAKING NEWS! Warga Palembang Tewas Dibegal Dengan Empat Luka Tusuk
-
Pelaku Duel Maut Tawuran di Palembang Serahkan Diri, Pelajar Masih di Bawah Umur
-
Dikunjungi Rekan Artis di Lapas Wanita Palembang, Lina Mukherjee Tak Henti Menangis
-
BREAKING NEWS! Dua Aksi Tawuran Pecah di Palembang, Satu Pelajar Tewas Dengan Luka Tusuk Celurit
-
BREAKING NEWS, Pembangkit Listrik Tenaga Sampah di Palembang Tak Dilanjutkan Beroperasi
Ulasan
-
Review Film The 5th Wave: Chloe Grace Moretz dan Invasi Alien dari Mata Remaja
-
Ulasan Novel Bandung After Rain: Cita Rasa Cinta dan Budaya Lokal yang Khas
-
Ulasan Buku Merasa Dekat dengan Tuhan Itu Godaan yang Berat: Kritik Sosial dan Godaan Beragama
-
Ulasan Novel I Think I Am Ugly: Stop Insecure, Kita Semua Cantik!
-
Review Film The Housemaid: Adaptasi Novel McFadden yang Trashy Fun!
Terkini
-
Song Mino WINNER Didakwa atas Dugaan Pelanggaran Wajib Militer
-
Anti Bingung Outfit Liburan, Intip 4 Look Kasual ala Minnie I-DLE ini!
-
Kerasukan Siluman Ular di dalam Kelas
-
4 Outfit Harian ala Nayeon TWICE, Gaya Hangout sampai Party Look!
-
Trailer Ditonton 15 Juta Kali, Ini Sinopsis Drama Korea The Kings Warden