Dewi Lestari atau dikenal dengan Dee Lestari merupakah penulis kenamaan Indonesia yang telah banyak melahirkan banyak buku-buku best-seller nasional sepanjang karirnya sebagai penulis. Dee Lestari terlebih dahulu mengawali karir di dunia musik sebagai penyanyi dan pencipta lagu.
Dilansir dari website deelestari.com, Dee Lestari memang memiliki hobi menulis sejak kecil. Buku pertama yang diterbitkannya adalah Supernova: Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh yang terbit pada tahun 2001 dan berhasil memecahkan rekor terlaris dalam waktu singkat.
Sepanjang karirnya sebagai penulis, Dee telah menerbitkan kurang lebih 15 buku. Dari banyaknya buku yang ditulisnya, ada beberapa yang diadaptasi menjadi film. Berikut 5 buku karya Dee Lestari yang diadaptasi menjadi film.
1. Filosofi Kopi
Buku Filosofi Kopi merupakan kumpulan cerita dan prosa yang yang ditulis oleh Dee Lestari dalam satu dekade, yaitu 1995-2005. Dalam buku tersebut, bagian cerita Filosofi Kopi yang diangkat menjadi film pada tahun 2015 oleh sutradara Angga Dwimas Sasongko dan dibintangi oleh Chicco Jerikho, Rio Dewanto, dan Julie Estelle.
Bagian cerita Filosofi Kopi menceritakan tentang dua sahabat bernama Ben dan Jody yang berambisi menciptakan kopi dengan cita rasa sempurna. Keduanya menjalankan kedai kopi bernama Filosofi Kopi.
Ben seorang barista dengan karismanya berhasil menciptakan mahakaryanya yang diberi nama Ben's Perfecto. Namun, Ben's Perfecto harus berhadapan dengan Kopi Tiwus, sebuah kopi sederhana dari sebuah warung kecil di desa milik Pak Seno. Keduanya memulai perjalanan mencari Kopi Tiwus demi kelangsungan kedai Filosofi Kopi mereka.
2. Supernova: Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh
Selanjutnya ada buku fiksi bergenre roman, fantasi, dan sains yang bersatu menjadi buku Supernova: Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh. Buku ini merupakan buku pertama yang diterbitkan Dee Lestari pada tahun 2001.
Buku ini diadaptasi menjadi film dengan judul sama di bawah tangan dingin Rizal Mantovani yang dirilis pada tahun 2014. Film ini dibintangi oleh Herjunot Ali, Raline Shah, Fedi Nuril, Hamish Daud, Arifin Putra, dan Paula Verhoeven.
Supernova: Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh menceritakan tentang pasangan kekasih Reuben dan Dimas yang sama-sama seorang akademisi berjanji untuk membuat karya bersama saat hari jadi ke-10 tahun mereka. Keduanya membuat cerita fiksi yang diberi judul Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh.
Karakter Kesatria digambarkan seorang bos eksekutif muda bernama Ferre yang sedang berada di puncak karirnya. Karakter Putri digambarkan oleh Rana, seorang reporter. Kedua bertemu dan saling menaruh hati. Sayangnya, Rana sudah memiliki suami bernama Arwin sehingga menjalani sebuah hubungan terlarang.
Di sisi lain ada Diva, seorang peragawati papan atas dan juga perempuan panggilan kelas atas dengan tarif mahal. Diva melakukan hal tersebut dengan sadar, namun ia menjaga hartanya yang paling berharga, yakni hati dan pikirannya. Bagi Diva, hanya satu laki-laki yang ia cintai, yaitu Gio.
Di dunia maya, ada tokoh cyber bernama Supernova yang menjadi penghubung kisah Ferre-Rana-Diva yang secara tidak langsung berkaitan dengan cerita fiksi Reuben dan Dimas dalam satu dimensi yang sama. Siapakah Supernova sebenarnya?
3. Rectoverso
Buku karya Dee Lestari berjudul Rectoverso yang merupakan kumpulan 11 cerita pendek. Dalam filmnya, Rectoverso merupakan film omnimbus yang menggabungkan 5 cerita pendek dengan 5 sutradara yang berbeda. Kelima cerita pendek tersebut adalah Malaikat Juga Tahu, Cecak di Dinding, Firasat, Curhat Buat Sahabat, dan Hanya Isyarat.
Rectoverso merupakan cerita yang terinspirasi dari 11 lagu dari album Dee Lestari berjudul Rectoverso. Dee menyajikan gabungan antara musik dan sastra menjadi sebuah kisah yang begitu unik dan menyentuh hati.
Kelima cerita tersebut memiliki beragam premis dan karakter. Sebagai contoh, dalam cerita Malaikat Juga Tahu menceritakan tentang seorang ibu yang merawat anak laki-lakinya pengidap autis. Ada pula cerita Firasat tentang sebuah klub bernama "Firasat" yang berisi orang-orang dengan indra keenam dan peka terhadap firasat atas apa yang akan terjadi.
4. Madre
Selanjutnya ada Madre, antologi cerita pendek yang ditulis Dee Lestari selama lima tahun pada tahun 2006-2011. Madre terdapat 13 cerita pendek, salah satunya berjudul Madre yang diadaptasi menjadi film dengan judul sama pada tahun 2013 lalu. Film Madre dibintangi oleh Vino G. Bastian, Laura Basuki, hingga almarhum aktor Didi Petet.
Madre menceritakan tentang seorang laki-laki bernama Tansen Roy Wuisan yang tidak menyangka diberi warisan oleh kakeknya bernama Tan Sin Gie yang tidak pernah ia kenal. Sang kakek mewariskan sebuah adonan biang roti bernama Madre dan sebuah toko roti bernama Tan De Bakker yang dipimpin Pak Hadi.
Tansen yang selama ini hidup bebas dan santai di Bali mendadak harus menerima warisan kakeknya tersebut. Suatu ketika, ia bertemu seorang perempuan bernama Mei dari perusahaan roti Fairy Breed yang hendak membeli Madre. Bagaimana kisah kelanjutan Madre dan Tan De Bakker?
5. Perahu Kertas
Terakhir ada novel romansa berjudul Perahu Kertas yang terbit pada tahun 2009. Buku ini kemudian diadaptasi menjadi film dengan judul sama pada tahun 2012 yang dibintangi oleh Maudy Ayunda, Adipati Dolken, Reza Rahadian, hingga Sylvia Fully. Film Perahu Kertas disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan naskahnya ditulis langsung oleh Dee Lestari.
Perahu Kertas menceritakan tantang gadis remaja bernama Kugy yang memulai kehidupan kuliahnya di Bandung bersama sahabat masa kecilnya Noni dan pacarnya bernama Eko. Kugy digambarkan sebagai gadis unik dengan gaya imajinasi yang tinggi dan mencintai dongeng.
Di sisi lain ada Keenan, seorang yang cerdas, artistik, dan penuh kejutan. Ia seorang seniman lukis yang. Diam-diam Kugy dan Keenan saling jatuh hati. Sayangnya, Kugy sudah memiliki kekasih sedangkan Keenan memilki permasalahan dengan ayahnya yang tidak setuju ia menjadi pelukis.
Kugy dan Keenan bertengkar hebat dan akhirnya Keenan kabur ke Bali meninggalkan Kugy. Kugy melanjutkan hidup dan bekerja di perusahaan periklanan. Hingga suatu ketika keduanya bertemu kembali dan mulai menyelesaikan konflik masa lalu yang di antara keduanya.
Itulah 5 buku karya Dee Lestari yang diadaptasi menjadi film. Manakah yang menjadi favorit kalian? Apakah kalian lebih suka versi buku atau filmnya?
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Aktor Kim Seon Ho Comeback Drama Baru Berjudul The Tyrant, Ini Sinopsisnya!
-
3 Drakor Baru Tayang di Netflix Bulan Juni 2024, Drama Politik-Skandal Remaja
-
4 Drama Korea Tayang Bulan Juni 2024, Beragam Genre dan Cerita Baru
-
Ada 4 Drama Korea Tayang di Netflix Mei 2024, Ini Sinopsis dan Daftar Pemainnya!
-
5 Sekuel Film Indonesia yang Putuskan Ganti Pemeran Utama, Terbaru Dua Hati Biru
Artikel Terkait
-
Review Buku 'Waktu untuk Tidak Menikah', Alasan Perempuan Harus Pilih Jalannya Sendiri
-
Review Film Self Reliance, Duet Jake Johnson dan Anna Kendrick
-
Trailer Terbaru Film A Minecraft Movie: Terkuaknya Kisah Asal Mula Steve
-
Menyembuhkan Luka Masa Lalu Melalui Buku Seni Berdamai dengan Masa Lalu
-
Donne Maula Raih Piala Citra, Yura Yunita Beri Respon Tak Terduga:Sayang, Kamu Lupa...
Ulasan
-
Berani Menceritakan Kembali Hasil Bacaan dalam Buku Festival Buku Favorit
-
Ulasan Buku Apakah Aku yang Biasa-Biasa Ini Bisa Berbuat Hebat Karya Miftahuddin
-
Bittersweet Marriage: Jodoh Jalur Hutang, 'Sampai Hutang Memisahkan Kita!'
-
Kisah Haru Para Pendidik Demi Mencerdaskan Generasi Bangsa dalam Guru Cinta
-
Salaryman's Club: Anime Sports Kombinasi Olahraga dan Kehidupan Kantoran
Terkini
-
Raih Piala di MAMA Awards 2024, Pidato RIIZE Bikin Nangis Penggemar
-
Tren Childfree di Indonesia Melonjak, Sejauh Mana Negara Hadir?
-
Gagal Ikuti Tim Putra, Timnas Futsal Putri Raih Juara ke-3 di Ajang AFF Cup
-
Berhak Pakai Nomor 1, Jorge Martin Pilih Ganti atau Tidak?
-
Meski Tidak Turunkan Skuat Terbaiknya di AFF 2024, Indonesia tetap Ancaman bagi Vietnam