Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Fathorrozi 🖊️
Buku The Kolor of My Life (Dok. Pribadi/Fathorrozi)

Gokil, konyol bin banyol menjadi ciri khas keistimewaan buku karya Netty Virgiantini ini. Kelucuan yang diciptakan Netty dalam tiap lembar pada buku ini seolah bahan pokok yang merata. Deskripsi, narasi, diksi dan dialog, semuanya konyol.

Identitas Buku

Judul: The Kolor of My Life

Penulis: Netty Virgiantini

Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

Cetakan: I, Desember 2008

Tebal: 216 halaman

ISBN: 978-979-22-4221-8

Sinopsis Buku

Untuk mengantisipasi munculnya berbagai macam penafsiran kata "kolor" yang berpotensi menimbulkan pro kontra dan berimbas pada terganggunya ketenangan dan ketertiban masyarakat, penulis mengimbau kepada pembaca budiman sebangsa setanah air untuk menguatkan niat, bulatkan tekad, dan satukan hati untuk sama-sama mengartikan kata "kolor" dalam novel gokil ini sebagai: celana kain bertali, yang dipadukan dengan kaus oblong dan biasa dipakai saat santai sehari-hari di rumah.

Sebagai pemakai kolor yang sudah cukup senior, mau bilang: jadikanlah kolor sebagai bagian dari gaya hidup kita. Dijamin praktis.

Ulasan Buku

The Kolor of My Life merupakan judul buku pemenang I dalam Lomba Cerita Konyol Remaja Tahun 2008. Menjadi pemenang I dalam lomba cerita konyol, buku ini memang sangat layak. Dari awal hingga akhir, tidak sepi dari kekonyolan.

Dalam profil penulis yang tertera di lembar akhir buku ini, Netty memang punya hobi tertawa dan selalu ingin mengajak orang lain tertawa bersama.

Selain itu, wanita kelahiran Magetan, 7 September 1970 ini punya kegemaran membaca buku dari spesies omnivora alias pembaca segala buku, termasuk membaca undangan hajatan tetangga sebagai bahan bacaan ringan.

Bagian pertama berjudul Makhluk Halus Penghuni Genteng Rumah Simbah, membuka perjuangan Neyra dalam mengangkat kolornya dari jemuran ketika hujan turun. Neyra bergegas menuju tempat jemuran di lantai dua hendak mengangkat celana kolor pendek bermotif batik kawung.

Begitu kolor itu tergenggam tangannya, tiba-tiba angin kencang bertiup dan menerbangkan kolor dari tangan Neyra. Saat Neyra berusaha memungut kolor yang jatuh di lantai itu, seketika angin berembus kencang dan menerbangkan kolor yang sudah nyaris tergenggam di tangannya.

Dengan gerakan slow motion kolor kesayangan Neyra tersebut terbang hingga menghinggap di genteng Simbah. Neyra lalu menangis menerima kejadian itu. Tangisannya didengar oleh ibu Neyra. Ibu Neyra menduga anaknya telah disambar petir.

Kemudian ia berteriak minta tolong. Datanglah Simbah dengan membawa air dalam botol dan mengira Neyra sedang kerasukan makhluk halus penghuni jemuran.

Pendek kata, membaca novel konyol ini, sejenak pikiran kita jadi refresh dan mampu melupakan aktivitas yang melelahkan. Selamat membaca!

Fathorrozi 🖊️