Nama Haruki Murakami bukan lagi nama penulis sembarang di zaman sekarang. Penulis asal Jepang itu disebut memiliki pengaruh besar di era kontemporer saat ini berkat hasil karya tulisannya yang dikenal magis.
Sering mengangkat genre dan alur kisah yang tidak nyata atau surealis, banyak pembaca yang mengaku Haruki Murakami mengusung genre khusus untuk karya-karya besarnya. Tak sedikit dari pembaca yang juga bingung ketika mulai membaca tulisan dari sang penulis.
Namun, di antara banyak karya yang diterbitkan, ada satu buku milik Haruki Murakami yang dianggap sebagai awal yang tepat untuk memulai perjalanan dengan karya-karyanya yang lain, yakni After Dark.
Pertama kali diterbitkan di Jepang pada tahun 2004 silam, buku ini cenderung tipis dengan memuat sebanyak 191 halaman. Meski begitu, After Dark tetap mengusung atmosfer surealisme, tetapi dengan porsi yang lebih sedikit sehingga membuat pembaca tidak perlu merasa pening.
Cerita dimulai dengan berpusat pada kehidupan sang tokoh utama, Mari Asai, sosok gadis yang melarikan diri dari rumah untuk menghindari kakaknya, Eri Asai, yang sudah tertidur dalam waktu yang sangat lama.
Namun, selama pelariannya itu, Mari berjumpa dengan berbagai orang dengan satu kesamaan, yakni terjaga ketika orang lain tertidur.
Melalui After Dark, Murakami berhasil menonjolkan karakteristik dari tiap individu yang terisolasi dari dunia di sekitar ketika menjelang malam hari di Kota Tokyo, Jepang.
Dalam novel ini, latar waktu hanya terjadi selama kurang lebih tujuh jam dengan menghubungkan tiap individu terhadap kebetulan-kebetulan yang tak disadari.
Selain itu, pada setiap bab terdapat keterhubungan dari segala peristiwa yang terjadi secara berurutan hingga menjelang pagi hari.
Selain karena inti permasalahan buku yang cukup ringan, After Dark banyak direkomendasikan karena pemilihan kata yang berhasil memikat pembaca untuk terus berada dalam tulisan Haruki Murakami tersebut.
Menggunakan sudut pandang orang pertama, Murakami juga mengajak penonton lebih interaktif seolah pembaca tengah bergabung dengan alur cerita yang terjadi di dalam novel.
After Dark adalah kisah mendebarkan tentang jam-jam ajaib yang memisahkan tengah malam dari fajar.
Melalui laman review Goodreads sendiri, After Dark berhasil mencapai 3,7 dari 5 bintang.
Baca Juga
-
Usai Debut Sub-unit, Hoshi dan Woozi SEVENTEEN Bakal Wamil September 2025
-
Cate Blanchett Muncul di Squid Game 3, Spoiler Gabung Versi Amerika?
-
Sutradara Spill Cerita F1 Bila Lanjut Sekuel, Ingin Ada Tom Cruise!
-
Debut Tak Memuaskan di Box Office, Produser Ngaku M3GAN 2.0 Flop
-
Mau Nonton Jurassic World Rebirth? Ini Urutan Nonton Saga Jurassic World!
Artikel Terkait
-
Geraldy Gautama Ali, Teknisi Yamaha Asal Bangka Berjaya Raih World Technical Grand Prix 2023
-
Ulasan Buku Pretty Girls, Kasus Hilangnya Seorang Gadis Selama Dua Dekade
-
JO1, Jebolan Produce 101 Japan Siap Gelar Konser Hari Ini di Jakarta
-
Eks Penyidik KPK Desak Firli Bahuri Segera Ditangkap
-
Gawat! Jepang Diperkuat Pemain Keturunan di Piala Dunia U-17 2023, Siapa Dia?
Ulasan
-
5 Pertanyaan Krusial tentang Hidup di Novel "Rembulan Tenggelam di Wajahmu"
-
Review Film Arwah: Ketika Reuni Keluarga Berubah Jadi Nightmare!
-
Ulasan The Metamorphosis Karya Franz Kafka: Potret Tragis Alienasi dalam Bingkai Absurd
-
Bukan Sekadar Galau, Lagu Save Me oleh BTS Suarakan Jeritan Jiwa yang Sunyi
-
Literasi Keuangan Pasutri Muda di Buku Ngatur Keuangan Keluarga itu Gampang
Terkini
-
Pelatih Mauricio Souza Puas dengan Langkah Baru Persija Jakarta
-
Budaya Hustle Culture dan Burnout yang Disamarkan oleh Kecemasan
-
Bansos ke Meja Judi: Ketika Dana Rakyat Jadi Modal Main Slot
-
Genjot Stamina, Pemain PSM Makassar Lahap Menu Latihan Fisik Lebih Berat
-
Skuad Baru Persib Bandung Diberi Ruang Bangun Chemistry, Bojan Hodak: Itu Normal