Pernah nggak kamu menyadari bahwa terkadang dalam hal-hal sederhana, kita bisa menemukan kejadian kecil yang ternyata membawa makna yang besar?
Hal itulah yang bisa direfleksikan dalam buku cerita berjudul 'Little Birdies' yang ditulis oleh Mathilde May dan diilustrasikan oleh Martin Dima. Buku ini menceritakan kisah empat burung kecil dan seorang kakek yang penyayang.
Empat burung kecil tersebut adalah Yello si burung kuning, Reddo si burung merah, Greeny si burung hijau, dan Bluey si burung biru.
Setiap pagi, kebiasaan mereka adalah nongkrong di dahan pohon yang berada di halaman rumah kakek.
Sesekali, mereka bermain dan bercanda dengan kakek. Kakek terkadang ikut menyemprot burung-burung tersebut ketika sedang menyiram bunga. Keempat burung pun bergembira karena merasa sedang dimandikan oleh kakek.
Namun, pada suatu hari, mereka tidak menemukan kakek di halaman. Rupanya, kakek sedang terbaring sakit. Keempat burung pun bersedih karena melihat kondisi kakek.
Mereka pun berinisiatif untuk menghibur kakek dengan nyanyian. Di balik jendela kamar kakek, Yello, Reddo, Greeny, dan Bluey bersiul-siul menyanyikan lagu yang indah untuk kakek. Kakek pun terbangun dan merasa sangat terhibur dengan nyanyian empat burung.
Keesokan harinya, kakek pun terlihat sudah sembuh. Keempat burung kecil itu pun senang karena kakek kembali hadir di tengah-tengah mereka.
Selain kisah tentang burung-burung yang sedih karena kakek sakit, ada pula kisah tentang burung-burung bersama ikan di kolam, serta kisah keempat burung bersama keponakan-keponakan kakek.
Pada kisah burung bersama ikan di kolam, Reddy yang awalnya tertarik dan kagum saat melihat ikan-ikan melompat di kolam memutuskan ingin melihat ikan tersebut dari jarak dekat.
Saat mendekat, tiba-tiba salah satu ikan menggigit kaki Reddo sampai dia terjatuh ke kolam. Burung lain yang menyaksikan tersebut pun panik dan melapor kepada kakek. Untung saja, kakek segera datang dan menyelamatkan Reddo.
Mulai saat itu, keempat burung kecil tersebut hanya memandangi ikan dari jauh. Mereka sadar bahwa burung seharusnya berada di pohon dan ikan di dalam kolam.
Pada cerita ketiga adalah kisah tentang keempat burung yang bertemu dengan cucu-cucu kakek. Tidak puas hanya bermain dengan burung, cucu kakek pun menangkap ikan-ikan di kolam.
Keempat burung pun kembali panik dan melaporkan kejadian tersebut kepada kakek dan paman. Mereka pun sigap menyelamatkan ikan-ikan di kolam.
Meskipun seharian itu terasa rusuh dan berisik oleh ulah cucu-cucu kakek, tetapi baik kakek maupun para burung sangat gembira dengan suasana hangat dan kekeluargaan yang terjalin di rumah tersebut.
Secara umum, kisah Little Birdies ini sangat sederhana tetapi cukup menarik. Jika direnungkan, kisah ini mengandung pembelajaran tentang bagaimana membangun kasih sayang kepada sesama makhluk hidup.
Cerita kedua tentang si burung Reddo yang jatuh ke kolam mengingatkan kita bahwa setiap orang, bahkan semua makhluk hidup telah diberikan kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Si burung boleh saja kagum dengan ikan yang bisa berenang di laut. Tapi pada akhirnya ia sadar bahwa setiap dari mereka telah punya habitat dan kelebihannya masing-masing.
Adapun pada cerita ketika mengajarkan arti tentang makna keluarga dan betapa berharganya momen-momen kebersamaan. Keempat burung kecil menjadi saksi bahwa meskipun terkadang rusuh dan ribut, tetapi momen kumpul keluarga itu begitu berharga dan layak untuk dirayakan dengan suka cita.
Jadi, bagi Sobat Yoursay yang tertarik membaca buku anak yang ringan tapi bermakna, Little Birdies bisa menjadi rekomendasi bacaan yang menarik untuk disimak!
Baca Juga
-
Ulasan Buku Generasi 90an, Kenangan Jadul dan Nostalgia Kaum Milenial
-
Ulasan Buku Passive Income Strategy, Tips Investasi Biar Tetap Cuan
-
Ulasan Buku Hatimu Juga Butuh Pelukan, Quotes dari Seekor Beruang Penyembuh
-
Misteri Raibnya Para Penduduk dalam Buku Spog dan Spiggy di Planet Alotita
-
Ulasan Buku Make It Happen, Now! Panduan Perencanaan Finansial Keluarga
Artikel Terkait
-
Rp50 Jutaan Dapat Mobil Keluarga? Ini 5 Pilihan Bekas Irit dan Muat Banyak!
-
Istri Ungkap Misteri Baru: WA dan IG Diplomat Arya Daru Aktif Meski Ponsel Hilang
-
Paradoks Pengetahuan: Semakin Banyak Membaca, Semakin Merasa Bodoh
-
Ulasan Novel The Bitter Tea: Hidup Tak Selalu Memberi Pengalaman Pahit
-
4 Mobil Suzuki Bekas Tahun Tinggi Harga 100 Jutaan, Keluarga Muda Merapat!
Ulasan
-
Ulasan Novel The Bitter Tea: Hidup Tak Selalu Memberi Pengalaman Pahit
-
Review Film Went Up the Hill: Kala Duka Nggak Pernah Mau Pergi
-
Ulasan Never Have I Ever: Saat Cinta, Budaya dan Kekacauan Jadi Satu Kisah
-
Ulasan Novel A Whole Lotto Love: Romansa Manis di Balik Kemenangan Lotre
-
Ulasan Buku Generasi 90an, Kenangan Jadul dan Nostalgia Kaum Milenial
Terkini
-
Saat Bola Berputar, Hidup pun Berjalan Tanpa Tombol Restart
-
Dari Girlboss sampai Tradwife: Nostalgia Patriarki dalam Balutan Estetika
-
Daily Look Seulgi Red Velvet: 4 Ide OOTD Simpel yang Bikin Makin Kekinian
-
Polusi di Kota Besar: Penjajahan Baru yang Membelenggu Kehidupan
-
5 Film Baru Sambut Akhir Pekan, Ada Pretty Crazy hingga Materialist